Semua orangtua pasti menginginkan buah hatinya terlahir cukup umur dan dalam keadaan normal. Namun akibat berbagai sebab, ada banyak bayi yang harus terlahir sebelum waktunya alias prematur. Bayi yang terlahir sebelum usia 37 minggu berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Data dari WHO bahkan menunjukkan setiap tahun ada sekitar 20 juta kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR) yang disebabkan kelahiran prematur. BBLR ini menjadi penyumbang angka kematian neonatal (AKN) tertinggi dan berdasarkan jumlah AKN per tahun, Indonesia berada di urutan ke-8.
Kehadiran Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) seolah menjadi angin segar bagi para ibu yang memiliki bayi dengan kelahiran prematur. Apa itu? Yuk, langsung simak penjelasannya berikut ini:
Bagaimana Asal Mulanya?
Mengutip dari laman IDAI, perawatan metode kanguru diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan Martinez di Bogota, Kolumbia pada 1979. Seperti namanya, metode ini memang diadaptasi dari hewan kanguru yang menggendong bayinya di dalam kantung pada bagian depan tubuhnya. Bayi kanguru terlahir sangat prematur. Untuk itu sang ibu mencegah anaknya agar tidak kedinginan dengan memasukkannya di dalam kantung sekaligus untuk menyusuinya.
Metode kanguru dibuat sebagai alternatif perawatan bayi prematur akibat fasilitas kesehatan yang terbatas sedangkan angka bayi prematur semakin meningkat. Jadi, metode ini adalah sebagai pengganti inkubator yang biasa digunakan untuk menempatkan bayi yang terlahir prematur dan menjalani perawatan khusus.
Bentuk Metode Perawatan Kanguru
Bagaimana sih cara melakukan Kangaroo Mother Care? Pada saat menjalani metode ini, bayi akan dibaringkan telungkup di atas dada ibu hanya dengan memakai popok, penutup kepala, serta selimut di atasnya. Kulit bayi akan menempel langsung ke kulit ibu (skin to skin) supaya suhu tubuh si penggendong dapat ditransfer dengan lebih baik kepada bayi.
Kepala bayi dihadapkan pada satu sisi (kanan atau kiri) dengan sedikit ditengadah untuk tidak menghalangi saluran napasnya dan memungkinkan adanya kontak mata antara ibu dan bayi. Sementara untuk posisi tangan dan kaki menekuk seperti katak. Untuk mencegah bayi terjatuh saat ibu berdiri, bayi diikat dengan kain panjang dengan ikatan yang tidak terlalu kencang.
Posisi ini untuk mencegah bayi merasa kedinginan, karena bayi prematur lebih mudah mengalaminya. Letak bayi yang dekat dengan payudara ibu juga dapat merangsang produksi ASI dan mempermudah bayi dalam menyusu. Durasi yang diperlukan untuk metode ini bervariasi pada tiap bayi, yakni minimal 1 jam dan maksimal 3 jam selama bertahap dan terus-menerus. Semakin lama durasinya, semakin baik untuk bayi. Jika kurang dari 1 jam, maka dapat membuat bayi stres akibat adanya perubahan cepat yang ia rasakan.
Apa Manfaat yang Didapat?
Metode yang sangat sederhana ini nyatanya memiliki manfaat yang sangat besar lho, Bu. Inilah beberapa manfaat metode kanguru:
- Efektif meningkatkan suhu tubuh bayi. Berdasarkan beberapa penelitian, tubuh ibu dapat menyesuaikan kebutuhan suhu tubuh bayinya. Saat suhu tubuh bayi rendah dan merasa kedinginan, maka suhu tubuh ibu meningkat agar dapat memberi kehangatan pada bayinya. Suhu tubuh ibu akan terus menyesuaikan dengan suhu tubuh bayinya. Jika bayi kedinginan, suhu ibu naik hingga 2 derajat, lalu turun 1 derajat bila bayi sudah kepanasan. Kondisi alamiah ini dikatakan jauh lebih efektif dalam mengendalikan suhu tubuh pada bayi prematur.
- Memperbaiki daya tahan tubuh. Dibandingkan dengan bayi yang lahir normal, bayi prematur memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah. Hal tersebut membuat bayi rentan terhadap alergi, terkena infeksi, dan masalah imunitas lainnya. Namun perawatan metode kanguru dikatakan dapat memperbaiki daya tahan tubuhnya.
- Mempercepat kenaikan berat badan bayi. Studi lainnya menunjukkan bayi prematur yang mendapatkan perawatan metode kanguru memiliki kenaikan berat badan yang lebih cepat. Jika beratnya naik, maka dapat membuat bayi tidur lebih pulas dan energinya pun dapat tersalurkan untuk memperbaiki seluruh fungsi tubuh. Artinya, manfaat ini dapat mempercepat waktu bayi untuk dapat keluar dari rumah sakit.
- Memperbaiki kualitas tidur. Bayi yang terlahir prematur cenderung tidak pulas dalam tidurnya. Namun berkat metode ini, ia akan lebih sedikit mengalami gangguan tidur dan jarang terbangun. Alhasil, tidur bayi pun jadi lebih pulas yang otomatis memperbaiki kualitas tidurnya.
- Lebih mudah dan banyak menyusu. Posisi metode ini lebih memudahkan bayi untuk menyusu ke ibunya dan juga memicu keluarnya ASI lebih banyak. Dengan begitu bayi pun dapat menyusu lebih banyak secara spontan. ASI sangat bermanfaat untuk menyehatkan pencernaan, memperbaiki pertumbuhan, serta menurunkan risiko infeksi pada bayi prematur.
- Membantu kerja jantung dan sistem pernapasan. Pada bayi prematur yang mengalami gangguan pada sistem pernapasan, metode ini sangat baik untuk memulihkan kondisinya dan bisa lebih cepat terlepas dari alat bantu pernapasan. Begitu juga untuk kerja jantungnya di mana dengan metode ini detak jantung bayi jadi lebih teratur jika dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi metode kanguru.
- Lebih tahan rasa sakit. Kehangatan, detak jantung, serta napas ibu dapat menstimulasi berbagai bagian tubuh bayinya, termasuk dalam membentuk kemampuan bayi dalam menoleransi rasa sakit. Sebuah penelitian menunjukkan, metode ini efektif dalam mengurangi respons rasa sakit pada bayi yang terlahir pada usia kehamilan 28-36 minggu.
Metode kanguru sebaiknya diterapkan secara terus-menerus dengan kondisi stabil dari pagi hingga malam hingga bayi mencapai usia kandungan sekitar 40 minggu atau beratnya mencapai 2500 gram. Jika terputus hanya pada saat mengganti popok bayi saja dan saat itu bayi dapat diselimuti atau ibu digantikan dengan ayah. Untuk Ibu yang bayinya terlahir prematur bisa segera mencoba metode ini, ya.
Sumber: http://www.idai.or.id, https://www.alodokter.com, https://hellosehat.com