Di masa pertumbuhan bayi, selain ASI, Ibu juga bisa memberikan MPASI atau makanan pendamping ASI dalam menjaga tumbuh kembang optimal. Perlu Ibu pahami bahwa pemberian MPASi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. 

ebook
Banner
Banner AKP

World Health Organization (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memiliki ketentuannya sendiri dalam pemberian MPASI bagi bayi. Aturan tersebut dibuat menyesuaikan dengan usia bayi dan juga kandungan nutrisi dan gizi yang diperlukan, 

Apa itu MPASI?

Secara umum, MPASI atau makanan pendamping ASI merupakan menu makanan yang Ibu berikan kepada anak di usia dini. Hal ini biasanya dilakukan agar anak juga mulai mengenal makanan selain ASI. 

Meskipun begitu, perumusan menu MPASI juga perlu diperhitungkan dengan baik. Tidak serta merta makanan sehat yang dianggap baik oleh orang dewasa akan punya manfaat yang sama pada baik. Oleh karena itu, WHO dan IDAI memiliki aturan tersendiri yang bisa Ibu pelajari sebelum memberi MPASI pada anak. 

  • WHO 

    Dalam jurnal yang WHO rilis, dijelaskan bahwa pemberian ASI secara optimal perlu dilakukan minimal hingga usia 6 bulan. Setelah menginjak usia 6 bulan atau lebih, Ibu bisa mulai memperkenalkan bayi dengan makanan pendamping ASI. Menurut WHO, MPASI dibutuhkan dalam melengkapi asupan yang dibutuhkan oleh bayi di masa pertumbuhannya. 

    Artikel Sejenis

    Ketika bayi tumbuh besar dan mulai aktif, pemberian MPASI dibutuhkan karena kandungan nutrisi ASI dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan harian si Kecil, Meskipun begitu, pemberian ASI secara rutin tetap dibutuhkan karena memiliki sumber nutrisi dan gizi yang esensial. 

  • IDAI 

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menawarkan pengertian yang identik. Bahwa MPASI dibutuhkan oleh anak, saat nutrisi yang tersalur dari ASI tidak lagi mencukupi untuk mengakomodasi kebutuhan kesehariannya. IDAI juga menyarankan agar MPASI diberikan kepada bayi ketika si Kecil mulai menginjak usia 6 bulan ke atas. 

Mengapa MPASI Penting?

Pemberian MPASI secara khusus dilakukan demi memenuhi kebutuhan asupan harian si Kecil. Pemberian makanan pendamping ASI jadi penting demi memastikan bahwa aktivitas pendukung tumbuh kembang anak bisa dilakukan secara optimal. Selain itu MPASI juga bermanfaat demi menghindari risiko terjadinya malnutrisi. 

Tahapan MPASI Sesuai Usia Anak 

Berdasarkan anjuran WHO dan IDAI, Ibu bisa mulai memperkenalkan MPASI pada bayi ketika si Kecil menginjak usia 6 bulan. Meskipun begitu, ada beberapa tahapan yang perlu Ibu lakukan. Tahapan ini penting karena jadi cara adaptasi pengenalan makanan bagi si kecil. Jika tahapan ini Ibu lewati, bisa saja si Kecil menolak untuk makan yang akan mengganggu tumbuh kembangnya. 

  1. Olah makanan secara halus 

    Di usia 6 bulan, Ibu bisa mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI dengan tekstur yang halus. Umumnya, ibu mengolah buah atau sayuran ke dalam tekstur puree. Makanan yang diolah secara halus ini akan memudahkan bayi untuk menelan. Berikan jeda beberapa hari sebelum Ibu mulai mencoba bahan makanan lain agar anak terbiasa dengan rasa, tekstur, serta mencegah reaksi alergi akibat makanan. 

  2. Kombinasi bahan makanan

    Seiring bertambahnya usia dan kebiasaan bayi mengonsumsi MPASI, Ibu juga bisa menambahkan kombinasi bahan makanan. Jika umumnya ibu mengolah makanan pendamping ASI dengan satu jenis sayur, buah, atau daging, kini Ibu bisa mencampurkan beberapa bahan makanan sekaligus. Hal ini dilakukan agar nutrisi yang diterima anak jadi lebih lengkap serta mengenali rasa yang berbeda. 

  3. Mengatasi kebosanan dengan tekstur berbeda 

    Mengonsumsi makanan pendamping ASI yang itu-itu saja bisa membuat anak bosan. Jika si Kecil bosan, besar kemungkinan bayi tidak ingin makan apa yang Ibu hidangkan. Oleh karena itu, Ibu perlu kreatif dalam menghadirkan makanan. Ibu bisa coba hadirkan menu dengan tekstur yang berbeda

    Umumnya pemberian makanan dengan tekstur yang berbeda ini bisa Ibu lakukan ketika bayi menginjak usia 7 hingga 8 bulan. Selain mengenal tekstur baru, Ibu juga bisa mulai mengajak baik untuk mengunyah makanan lebih baik dengan pengenalan tekstur berbeda. 

  4. Berikan makanan padat dalam ukuran kecil 

    Memasuki usia 9 bulan ke atas, bayi sudah bisa mengunyah dan mencerna makanan dalam bentuk padat. Ibu bisa mulai mengolah makanan seperti hidangan normal pada anak. Namun, tentu resepnya akan sedikit berbeda, karena menyesuaikan dengan kebutuhan si Kecil. Pastikan untuk hidangkan dalam ukuran yang kecil agar bayi tidak tersedak. 

  5. Lakukan dengan konsisten dan rutin 

    Pemberian MPASI perlu Ibu lakukan secara rutin dan terjadwal. Untuk memahami hal ini, Ibu bisa lakukan konsultasi kepada dokter anak. Hal ini dilakukan agar bayi mulai terbiasa untuk mengonsumsi makanan dan mengenal rasa yang berbeda selain ASI. Konsistensi diperlukan agar bayi bisa mendapatkan asupan yang tubuhnya butuhkan secara optimal. 

Ragam Jenis MPASI 

Selain membedakan makanan pendamping ASI berdasarkan usia, Ibu juga perlu memahami tentang jenis menu makanan pendamping ASI yang ada saat ini. Setidaknya ada 3 jenis menu makanan pendamping ASI yang cukup populer saat ini. 

  1. Menu Tunggal

    Sesuai dengan namanya, menu makanan pendamping ASI ini adalah makanan yang diolah dengan menggunakan satu jenis bahan makanan saja. Menu ini bisa terdiri dari satu jenis buah atau sayuran yang dihaluskan. 

  2. Menu Empat Bintang 

    Menu empat bintang merupakan menu makanan pendamping ASI yang punya komposisi lebih kompleks dari sebelumnya. Komposisi tersebut berasal dari bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. 

  3. Menu Lengkap 

    Menu lengkap mengacu pada ragam komposisi bahan makanan pendamping ASI yang lebih lengkap dari kedua jenis di atas. Dalam menu ini, Ibu perlu mengolah makanan pendamping ASI dengan menghadirkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan sayuran. 

Bagaimana MPASI yang Baik? 

Untuk memastikan bahwa makanan pendamping ASI yang Ibu berikan kepada si Kecil bermanfaat, hal utama yang bisa Ibu lakukan adalah melakukan konsultasi kepada dokter anak. Seorang dokter memiliki kompetensi dalam menganjurkan pemberian makanan pendamping ASI berdasarkan kebutuhan si Kecil. 

Selain itu, ada aspek lain yang perlu Ibu perhatikan. Pertama adalah kesiapan anak itu sendiri. Pemberian makanan pendamping ASI di waktu awal tidak bisa Ibu paksakan. Dalam satu menu belum tentu bisa habis. Oleh karena itu, berikan secara perlahan. Pemberian makanan pendamping ASI bisa Ibu lakukan ketika melihat tanda anak mulai dapat menopang lehernya dengan tegak dan memasukan mulut ke dalam tangan.

Tips Memberikan MPASI 

Sebagai langkah pengenalan, Ibu perlu menyiasati cara pemberian makanan pendamping ASI kepada anak. Hal ini dilakukan agar si Kecil terbiasa dengan jenis makanan dan rasa yang dikonsumsinya. 

Sebagai langkah awal, Ibu bisa mulai memperkenalkan secara perlahan, mulai dari 1-2 kali dalam sehari. Intensitas pemberian MPASI pun akan meningkat seiring kenyamanan bayi dan juga usianya. Ketika bayi menginjak usia 8-9 bulan, Ibu bisa mulai pastikan bahwa si Kecil mendapatkan MPASI 3 kali dalam sehari. 

MPASI sebagai makanan pendukung bisa jadi opsi baik dalam memenuhi kebutuhan si Kecil sehari-hari. Namun, pemberian ASI secara eksklusif tetap diperlukan agar tubuh bayi mudah menyerap nutrisi yang diberikan. 

Oleh karena itu, Ibu perlu memastikan kualitas ASI terjaga dengan baik. Namun jika ASI dirasa tidak cukup, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya Bu! 

Pastikan ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi ya bu! Salah satu caranya adalah dengan rutin minum Susu Frisian Flag PRIMAMUM.

Susu Frisian Flag PRIMAMUM mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan tinggi asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil.

Susu Frisian Flag PRIMAMUM juga mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel tubuh si Kecil.

Frisian Flag PRIMAMUM termasuk susu dengan harga ekonomis dengan nutrisi lengkap yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Tersedia dalam rasa cokelat yang lezat dan tidak membuat Ibu merasa enek atau mual.

Frisian Flag PRIMAMUM mengandung 180 kalori dan 9 gram protein dalam 1 gelasnya. Dengan mengonsumsi 2x sehari, Ibu sudah bisa mendapatkan 15% asupan energi dari Frisian Flag Primamum. Apalagi rasa cokelatnya lezat dan tidak bikin enek sehingga bisa membantu Ibu memenuhi kebutuhan gizi hariannya.

Untuk memastikan gizi si Kecil seimbang, Ibu bisa memanfaatkan fitur Kalkulator Gizi yang dikembangkan oleh Akademi Keluarga Prima. Yuk, coba fiturnya di sini, Bu. 

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.