Di masa kehamilan dan menyusui, tentu Ibu akan mengenal nama-nama hormon yang mungkin sebelumnya kurang begitu Ibu tahu. Salah satu hormon tersebut adalah hormon prolaktin. Lalu apa itu hormon prolaktin? Secara umum dijelaskan bahwa hormon prolaktin merupakan salah satu hormon yang memiliki hubungan erat dengan proses menyusui yang sedang Ibu lakukan saat ini. Dengan kata lain, tubuh Ibu memerlukan kehadiran hormon prolaktin agar dapat memproduksi ASI dengan baik dan lancar.
Tapi, apakah hormon prolaktin hanya sebatas berguna untuk proses menyusui saja? Ternyata, selain punya peran dalam membantu tubuh Ibu memproduksi ASI, hormon prolaktin juga menghadirkan efek menenangkan bagi Ibu. Pelepasan hormon prolaktin yang menenangkan ini biasanya terjadi ketika Ibu sedang menyusui si buah hati, yang kerap kali menyebabkan Ibu merasa ngantuk bahkan tertidur dalam waktu tersebut. Bisa dibilang, tidak hanya berguna dalam mencukupi kebutuhan asupan buah hati, hormon prolaktin juga punya manfaat yang baik bagi Ibu di masa menyusui. Mari mengenal lebih dalam tentang hormon prolaktin ini.
Pengertian hormon prolaktin
Bagi Ibu yang butuh penjelasan tentang hormon yang punya peran penting dalam produksi ASI ini, hormon prolaktin merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis, rahim, otak, prostat, payudara, lapisan lemak, kulit, serta sel-sel imun. Secara umum, hormon prolaktin sudah muncul dan aktif bekerja sejak usia 8 minggu kehamilan dan terus meningkat jumlahnya secara perlahan hingga proses persalinan telah berhasil dilakukan.
Produksi hormon prolaktin sendiri cukup dipengaruhi oleh dua hormon yang sudah diproduksi oleh tubuh sebelumnya, yaitu hormon dopamine dan juga estrogen. Kedua hormon tersebut mengirimkan isyarat atau pesan ke kelenjar hipofisis yang dapat memengaruhi tubuh untuk menambah maupun menghentikan produksi hormon prolaktin di dalam tubuh. Dengan meningkatnya produksi hormon prolaktin, Ibu pun dapat merasakan proses mengalirnya ASI di dalam tubuh.
Manfaat hormon prolaktin
Perlu Ibu ketahui bahwa hormon prolaktin ini sebenarnya tidak hanya dimiliki oleh perempuan saja. Pria pun memiliki hormon prolaktin. Namun tentu saja manfaat dan fungsi dari hormon prolaktin tersebut berbeda untuk pria dan juga perempuan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa hormon prolaktin bagi perempuan bermanfaat dalam memperlancar produksi ASI yang dibutuhkan sebagai sumber utama asupan nutrisi buah hati.
-
Membantu tubuh memproduksi ASI
Di masa kehamilan, sebetulnya hormon prolaktin ini membantu agar payudara dapat memproduksi ASI dalam jumlah banyak. Namun, hormon estrogen dan progesteron mengatur jumlah produksi tersebut agar ASI dapat tersalurkan dalam jumlah yang lebih efektif. Nantinya, ketika bayi sudah lahir, kadar hormon estrogen dan progesteron tersebut akan menurun, sehingga memberi jalan bagi hormon prolaktin untuk dapat meningkatkan jumlahnya. Meningkatnya jumlah hormon prolaktin selesai melahirkan langsung mengirimkan pesan kepada tubuh Ibu, terutama bagian payudara agar dapat memproduksi ASI dalam jumlah banyak, sehingga si kecil bisa langsung mendapatkan nutrisi dari ASI.
Penting bagi Ibu yang menjalani program ASI eksklusif untuk menjaga kesehatan tubuh serta berkonsultasi kepada dokter dalam tetap membuat hormon prolaktin bekerja secara optimal. Pasalnya, kadar hormon prolaktin dapat menurun sehingga menyebabkan kondisi sulitnya bagi payudara Ibu dalam memproduksi ASI bagi si buah hati.
-
Mengatur siklus menstruasi
Selain berperan dalam membantu tubuh untuk memproduksi ASI secara maksimal, hormon prolaktin juga berfungsi dalam mengatur siklus menstruasi Ibu. Siklus menstruasi yang teratur bisa jadi indikator bahwa kadar hormon prolaktin di dalam tubuh Ibu berada di batas normal. Namun sebaliknya, jika siklus menstruasi Ibu tidak teratur, maka bisa jadi ada masalah dalam pembentukan hormon prolaktin di dalam tubuh yang nantinya berdampak besar pada produksi ASI untuk si buah hati.
Penting bagi Ibu untuk selalu menjaga kadar hormon prolaktin. Diketahui juga bahwa hormon prolaktin memiliki peran dalam dalam mengatur perilaku tubuh, sistem kekebalan atau imunitas, optimalisasi metabolisme, sistem reproduksi, dan kadar cairan di dalam tubuh.
Dampak kurangnya hormon prolaktin
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa saat tubuh bekerja dengan optimal seluruh unsur yang ada termasuk hormon prolaktin dapat berfungsi dan diproduksi secara baik. Namun ada kalanya saat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga mengganggu produksi hormon prolaktin. Di masa menyusui, penting bagi Ibu untuk menjaga kondisi tubuh. Pasalnya ada beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai akibat kurangnya hormon prolaktin.
-
Hipoprolaktinemia
Kondisi kurangnya hormon prolaktin di dalam tubuh disebut juga dengan istilah hiperprolaktinemia. Kondisi hipoprolaktinemia ini biasanya terjadi akibat kurang aktifnya kelenjar hipofisis yang berperan sebagai salah satu produsen hormon prolaktin. Deteksi adanya kondisi hipoprolaktinemia ini sebenarnya sudah bisa ditemukan saat Ibu memasuki masa pasca persalinan. Kondisi tersebut dapat terlihat ketika tubuh Ibu tidak dapat memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup untuk si kecil yang baru lahir.
-
Sistem imun lemah
Dampak negatif lainnya dari kurangnya produksi hormon prolaktin dalam tubuh adalah melemahnya sistem imun. Dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah tentu saja Ibu akan lebih berisiko terserang penyakit. Ketika terserang penyakit, tidak hanya produksi ASI yang terganggu, tapi juga aktivitas lainnya yang dapat memperlambat proses pemulihan seusai persalinan.
Hormon prolaktin berlebih
Selain kondisi kurangnya hormon prolaktin di dalam tubuh, ada juga kondisi kehadiran hormon prolaktin yang berlebih. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah hiperprolaktinemia. Kondisi hormon prolaktin yang berlebih ini ternyata menghadirkan risiko terhadap kesehatan yang mengkhawatirkan. Hiperprolaktinemia yang terjadi di luar masa kehamilan dan menyusui bisa jadi tanda kehadiran tumor jinak prolaktinoma yang dapat menyerang kelenjar hipofisis, menghadirkan risiko terhadap kurangnya hormon tiroid, meningkatkan risiko cedera pada dinding dada, penyebab penyakit ginjal atau hati kronis. Selain itu, berlebihnya kadar hormon prolaktin di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang buruk lainnya. Bagi perempuan, kelebihan hormon prolaktin dapat menyebabkan keringnya vagina serta siklus menstruasi yang tidak teratur.
Di luar berlebihnya kadar hormon prolaktin secara alami, kondisi hiperprolaktinemia juga bisa dipicu akibat penggunaan obat-obatan tertentu. Diketahui bahwa obat-obatan seperti obat anti mual, obat tekanan darah tinggi, pil KB, dan antidepresan bisa jadi pemicu bagi tubuh untuk memproduksi hormon prolaktin secara berlebih.
Pastikan Ibu terus menjaga kadar hormon prolaktin dapat berproduksi secara optimal. Jika sudah melihat tanda-tanda seperti menstruasi yang kurang lancar, bisa segera konsultasikan kepada dokter. Jangan lupa juga bagi Ibu untuk dapat menambah asupan nutrisi agar terus terjaga kelengkapannya. Dalam melengkapi asupan nutrisi, Ibu juga bisa memenuhi asupan nutrisi berkualitas dengan minum susu khusus Ibu hamil dari dari Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung protein, serat pangan, vitamin B9 (asam folat), zat besi, dan kalsium untuk mendukung kesehatan Ibu dan si Kecil selama di dalam kandungan hingga setelah lahir.