Ibu mungkin sering mendengar istilah mengenai growth spurt. Biasanya istilah ini dikaitkan dengan kondisi si Kecil yang menyusu lebih banyak dan tampak lebih aktif. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu selalu memberikan si Kecil ASI yang berkualitas untuk dukung tumbuh kembangnya. Ibu bisa mengonsumsi tambahan nutrisi berupa susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Seperti yang Ibu ketahui, bayi akan mengalami proses tumbuh kembang yang cukup pesat pada 1 tahun pertama kehidupannya. Dalam kurun waktu itulah proses tumbuh kembangnya akan mengalami percepatan pada waktu-waktu tertentu.
Saat mengalami growth spurt, si Kecil akan mengalami peningkatan berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala dengan cepat. Selain itu, masih ada juga tanda-tanda lainnya. Yuk, simak!
Growth Spurt Terjadi Berapa Kali?
Meskipun waktu terjadinya berbeda-beda pada tiap bayi, kemungkinan besar si Kecil akan mengalami fase growth spurt selama tahun pertama kehidupannya.
Pada setiap orang, growth spurt terjadi sebanyak dua kali, yaitu sewaktu bayi dan saat menginjak masa remaja atau pubertas yang berlangsung selama 2 hingga 4 hari.
Usia growth spurt pada bayi bervariasi. Namun, biasanya terjadi saat si Kecil berusia 3-6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, atau 9 bulan.
Setelah fase ini selesai, nantinya tinggi dan berat badan si Kecil akan terlihat bertambah secara signifikan jika dibandingkan sebelumnya.
Baca juga: 16 Faktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Tanda-tanda Si Kecil Mengalami Fase Growth Spurt
Berat, panjang, dan lingkar kepala si Kecil akan bertambah lebih cepat dari biasanya saat mengalami fase growth spurt. Berikut ini tanda-tanda bayi yang mengalami growth spurt:
-
Peningkatan nafsu makan
Jika si Kecil tiba-tiba tampak tidak puas setelah diberikan ASI, nafsu makannya mungkin meningkat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan tubuhnya.
-
Perubahan waktu tidur
Si Kecil tidur lebih lama daripada biasanya? Hal itu bisa menjadi ciri growth spurt yang berikutnya.
Perubahan waktu tidur dapat berarti bangun lebih awal dari tidur siang, lebih sering bangun tengah malam, atau tidur siang lebih lama atau lebih sering.
Penelitian menunjukkan bahwa selama growth spurt terjadi, si Kecil dapat tidur hingga empat setengah jam lebih banyak dari biasanya selama satu atau dua hari.
-
Sifat mudah tersinggung
Bayi yang paling ceria pun bisa sedikit kesal selama fase percepatan pertumbuhan berlangsung.
Rasa lapar yang meningkat, pola tidur yang terganggu, bahkan rasa nyeri yang semakin bertambah bisa menjadi penyebabnya.
-
Lebih rewel saat menyusu
Ciri growth spurt lain yang mungkin akan Ibu jumpai pada si Kecil yaitu lebih rewel saat menyusu.
Hal ini terjadi karena ia ingin lebih banyak ASI, sementara produksi ASI Ibu belum optimal. Selain itu, kurang tidur juga bisa memperburuk suasana hatinya.
-
Peningkatan berat badan dan tinggi badan
Dalam beberapa hari atau minggu setelah fase growth spurt terlewati, Ibu akan melihat perubahan pada fisik si Kecil.
Ibu akan melihat si Kecil bertambah berat badan, bertambah tinggi, atau bahkan ukuran kepala yang membesar secara signifikan dalam waktu singkat.
Meskipun beberapa tanda-tanda growth spurt cukup merepotkan, Ibu bisa bekerja sama dengan Ayah untuk memantau tumbuh kembang si Kecil.
Baca juga: Pedoman Berat Badan Bayi Normal Hingga Usia 12 Bulan
Penyebab Growth Spurt pada Bayi
Growth spurt merupakan bagian alami dari tahap tumbuh kembang si Kecil. Sebab, tulang dan ototnya sedang berkembang, serta nutrisi yang dikonsumsi diubah menjadi lemak tubuh.
Faktor genetik yang diwariskan Ibu dan Ayah juga berperan penting dalam fase percepatan pertumbuhan ini.
Gen dari orang tua akan menentukan tinggi badan akhir si Kecil dan seberapa cepat ia bisa mencapainya.
6 Cara Mengatasi Bayi yang Mengalami Growth Spurt
Saat si Kecil mengalami growth spurt, berikut beberapa tindakan yang bisa Ibu lakukan untuk membantu mengatasinya:
-
Memenuhi kebutuhan ASI si Kecil
Memberi ASI sesuai keinginan si Kecil, karena tubuhnya memang sedang membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak dari biasanya.
Ibu juga perlu memantau tanda kecukupan cairan tubuh si Kecil yang bisa dilihat dari frekuensi BAK (buang air kecil) hariannya.
Bila cairan di tubuh mungilnya cukup, si Kecil akan buang air kecil minimal enam kali per hari, Bu.
Baca juga: Segini Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir Hingga Usia 1 Tahun
-
Tetap memberikan ASI eksklusif
Ketika bayi tiba-tiba ingin menyusu lebih sering, banyak ibu yang memberikan susu tambahan. Namun, hal ini tidak disarankan terutama jika usianya belum genap 6 bulan.
Susu tambahan akan membuat bayi merasa kenyang lebih lama. Padahal di usia ini si Kecil membutuhkan lebih banyak asupan ASI untuk tumbuh kembang optimal.
Oleh karena itu, sebaiknya Ibu tetap memberikan ASI eksklusif kepada si Kecil hingga usianya mencapai 6 bulan.
-
Optimalkan waktu tidur Ibu
Supaya Ibu bisa terus mendampingi si Kecil dengan optimal, usahakan untuk tidur saat si Kecil tertidur. Dengan begini, kebutuhan istirahat Ibu tetap tercukupi, meski di malam hari harus terbangun berkali-kali untuk menyusui.
-
Hindari makanan mengandung gas
Ibu disarankan untuk menghindari terlebih dulu makanan-makanan dengan gas tinggi seperti kubis, jengkol, durian, dan sebagainya.
Tujuannya agar air susu Ibu tidak menyebabkan si Kecil kembung. Bila merasa kembung, maka si Kecil pun merasa tidak nyaman sehingga membuatnya jadi lebih rewel.
-
Minta bantuan Ayah
Saat si Kecil sedang rewel, jangan ragu untuk meminta bantuan Ayah untuk membantu Ibu bergantian menjaganya. Ayah bisa membantu menimang dan menggendong bayi sambil memberinya ASI perah.
Tak hanya membuat Ibu punya waktu untuk beristirahat, hal ini juga membuat bayi merasakan kehadiran dan kedekatan dengan Ayah saat ia mengalami growth spurt.
Kedekatan dengan Ayah sejak dini ternyata sangat penting untuk mengoptimalkan perkembangan psikologi anak.
-
Kelola stres
Terakhir tapi tak kalah penting, hindari merasa stres saat si Kecil mengalami growth spurt ya, Bu. Bila Ibu stres, produksi ASI bisa menjadi kurang lancar. Sangat penting bagi Ibu untuk tetap berpikiran positif dan nikmati saja masa-masa ini, karena itu tandanya bayi Ibu berkembang dengan baik.
Nah, itulah beberapa poin penting seputar growth spurt pada bayi. Agar si Kecil dapat tumbuh dengan baik, pastikan Ibu selalu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya dengan memberikan ASI yang berkualitas.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.