Fungsi sistem pencernaan manusia berperan penting dalam proses pencernaan berbagai jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, fungsi sistem pencernaan juga penting untuk mengeluarkan zat beracun dan sisa makanan melalui feses atau tinja.
Nutrisi dan energi yang melalui proses pencernaan diperlukan untuk metabolisme, perbaikan sel dan jaringan tubuh, serta aktivitas sehari-hari, seperti bernapas, bergerak, belajar, dan lain sebagainya.
Tahukah Ibu? 70% dari sistem imunitas tubuh dipengaruhi oleh kesehatan pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan pencernaan si Kecil. Supaya kesehatan sistem pencernaan si Kecil tetap terjaga, maka penting bagi Ibu untuk mengetahui urutan sistem pencernaan beserta fungsinya agar si Kecil juga dapat memahami hal ini.
Dengan begitu, kelak ia juga akan mampu menjaga kesehatan dirinya sendiri. Lantas, apa saja urutan dan fungsi sistem pencernaan manusia? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Urutan dan Fungsi Sistem Pencernaan
Supaya makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh si Kecil dapat diolah menjadi energi dan berbagai macam nutrisi, seperti asam amino, glukosa, dan asam lemak, maka harus diproses dulu di dalam sistem pencernaan. Nah, berikut ini beberapa organ tubuh yang termasuk ke dalam sistem pencernaan beserta fungsinya:
-
Mulut
Proses pencernaan manusia pertama kali terjadi di dalam mulut, saat si Kecil menggigit, mengunyah, dan menghaluskan makanannya. Fungsi mulut dalam sistem pencernaan ini penting untuk memecah makanan menjadi potongan yang lebih kecil menggunakan gigi agar lebih lunak dan mudah ditelan. Lidah juga berperan dalam mengarahkan makanan di dalam mulut agar tergigit oleh gigi dan mendorongnya ke dalam kerongkongan untuk ditelan.
-
Kerongkongan (esofagus)
Makanan dan minuman yang telah dikunyah dan ditelan akan melewati kerongkongan atau disebut juga esofagus. Kerongkongan adalah saluran yang memiliki panjang sekitar 25 cm. Fungsi sistem pencernaan ini yaitu untuk menyalurkan makanan dan minuman dari mulut ke dalam lambung.
Di kerongkongan terdapat otot-otot khusus menyerupai katup yang disebut lower esophageal sphincter. Katup ini berfungsi untuk memastikan makanan atau minuman yang sudah mencapai lambung tidak kembali naik ke kerongkongan dan mulut.
-
Lambung
Nah, setelah menerima makanan dan minuman dari mulut dan kerongkongan, lambung akan mengeluarkan zat asam dan enzim untuk melanjutkan proses pencernaan. Selain untuk memecah makanan, fungsi lambung dalam sistem pencernaan akan membunuh mikroorganisme yang mungkin masih ada di dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh si Kecil.
Selain itu, fungsi lambung dalam sistem pencernaan ini juga membuat tekstur makanan berubah menjadi cairan pekat atau berupa pasta yang selanjutnya akan didorong ke usus halus.
-
Pankreas
Fungsi sistem pencernaan yang satu ini identik dengan perannya untuk menghasilkan insulin. Namun, ternyata pankreas juga bertugas untuk menghasilkan enzim pencernaan, seperti lipase, protease, dan amilase. Enzim pencernaan tersebut akan dilepaskan oleh pankreas dan ikut bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.
Untuk lebih jelasnya, fungsi sistem pencernaan ini bisa Ibu lihat dari peran masing-masing fungsi enzim tersebut. Enzim lipase berperan untuk mencerna lemak menjadi asam lemak, enzim protease untuk mencerna protein menjadi asam amino, dan enzim amilase untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.
-
Kantung Empedu
Fungsi sistem pencernaan ini berkaitan dengan cairan empedu yang berperan untuk mencerna lemak menjadi asam lemak. Sederhananya, organ hati atau liver akan menghasilkan cairan empedu, kemudian menyimpannya di dalam kantung empedu.
Cairan empedu ini terdiri dari kolesterol, garam empedu, bilirubin, air, serta mineral seperti kalium dan natrium. Ketika fungsi sistem pencernaan sedang bertugas untuk mencerna makanan, cairan empedu akan dialirkan ke dalam usus halus.
-
Usus Halus
Makanan yang sudah dicerna di dalam lambung akan didorong ke usus halus. Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan bagian terakhir dari usus halus (ileum). Ketiga bagian usus halus ini memiliki tugas masing-masing dalam memproses makanan.
Fungsi sistem pencernaan duodenum berperan untuk melanjutkan proses pemecahan makanan, sedangkan fungsi sistem pencernaan jejunum dan ileum bertanggung jawab untuk proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.
-
Usus Besar
Setelah diolah menjadi nutrisi yang terserap oleh tubuh, makanan yang sudah dicerna akan meninggalkan sisa atau limbah yang disebut dengan feses atau tinja. Fungsi usus besar pada sistem pencernaan manusia adalah ini akan mendorong limbah makanan tersebut ke dalam rektum, yaitu perhentian terakhir pada urutan saluran pencernaan.
Ketika rektum sudah terisi penuh dan feses di dalamnya siap dikeluarkan melalui anus, si Kecil akan merasakan mulas dan muncul dorongan untuk buang air besar (BAB). Proses pengolahan dan pencernaan makanan hingga menjadi feses umumnya memerlukan waktu sekitar 30-40 jam.
Itulah beberapa fungsi mulut dalam sistem pencernaan dan organ tubuh lain berdasarkan urutannnya. Dilihat dari penjelasan di atas, sudah pasti Ibu perlu menjaga kesehatan sistem pencernaan si Kecil, bukan? Sebab, jika tidak dijaga dengan baik, maka pencernaan si Kecil akan mengalami gangguan kesehatan.
Satu hal yang tak kalah penting, kesehatan saluran pencernaan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan lho, Bu. Ini karena sekitar 80% sel imun tubuh ada di dalam sistem pencernaan, jadi kesehatannya sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh si Kecil.
Setelah mengetahui pentingnya fungsi sistem pencernaan, kini saatnya Ibu melakukan beberapa cara untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan pencernaan si Kecil. Apa saja langkah yang harus Ibu lakukan? Cari tahu jawabannya di bawah ini, yuk!
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan?
Agar fungsi sistem pencernaan si Kecil bekerja dengan normal, maka Ibu harus menjaganya dengan beberapa langkah yang perlu dilakukan secara rutin. Seperti yang telah disebutkan, jika fungsi sistem pencernaan mengalami gangguan, mungkin saja si Kecil akan mengalami penyakit tertentu, seperti maag, penyakit asam lambung, diare, sembelit atau konstipasi, hingga wasir.
Jika Ibu tidak mengatasi gangguan pencernaan pada anak, maka proses penyerapannya pun akan terhambat, sehingga mengganggu tumbuh kembang si Kecil. Oleh karena itu, Ibu perlu senantiasa menjaga kesehatan pencernaan si Kecil dengan melakukan beberapa tips berikut ini:
- Mencukupi kebutuhan cairan harian
- Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
- Batasi mengonsumsi makanan tinggi kolesterol
- Mengonsumsi probiotik
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter
Langkah penting selanjutnya yaitu mencukupi kebutuhan nutrisi berkualitas secara seimbang. Ada banyak jenis makanan dan minuman bernutrisi yang penting untuk kesehatan pencernaan anak. Selain protein dan lemak, si Kecil juga sebaiknya mengonsumsi serat dan prebiotik yang seimbang.
Melansir dari Heathline, kebutuhan serat dan prebiotik salah satunya inulin yang ada pada buah dan tumbuh-tumbuhan, sangat penting untuk menambah jumlah kotoran Anda dan meningkatkan frekuensi buang air besar si Kecil. Namun, meski demikian inulin memperlambat fungsi sistem pencernaan secara keseluruhan, sehingga tubuh si Kecil mampu menyerap nutrisi dari makanan dengan maksimal.
Fungsi sistem pencernaan untuk mengolah protein dalam makanan akan diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana yang disebut dengan istilah asam amino. Ada 9 jenis asam amino esensial (9AAE) yang berperan penting untuk tumbuh kembang anak, termasuk menjaga kesehatan pencernaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. DR. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA (K) pada anak balita membuktikan bahwa mengonsumsi susu pertumbuhan yang mengandung 9AAE yang lengkap dengan kadar di atas 300 ml sehari bisa mencegah terjadinya stunting sebesar 72%.
Bahkan, salah satu dari 9 asam amino esensial yaitu threonine dapat berguna untuk seseorang yang mengalami gangguan pencernaan. Jadi, si Kecil dianjurkan untuk meminum susu sebanyak 2-3 gelas per hari guna menjaga kesehatan pencernaan, serta mendukung potensinya lebih kreatif, tangkas, dan berani.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan dan fungsi sistem pencernaan agar bekerja secara optimal serta menjaga kesehatan tubuh si Kecil secara keseluruhan, salah satunya dengan mengonsumsi susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+.
Di dalam 1 gelas Susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ mengandung 1 gram serat pangan inulin yang berfungsi menjaga jumlah bakteri baik dalam pencernaan.
Selain itu, susu ini juga mengandung kombinasi 8 nutrisi penting lainnya untuk dukung perkembangan otak dan akal kreatif si Kecil, di antaranya DHA 4x lebih tinggi, asam lemak omega 3, asam lemak omega 6, minyak ikan, kolin, sphingomyelin, asam sialat, dan tirosin tertinggi.
DHA berperan penting dalam mengoptimalkan perkembangan otak dan kesehatan matanya. Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk meningkatkan akal kreatif, kemampuan kognitif, dan fungsi sistem saraf si Kecil.
Susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ pun diperkaya 5 nutrisi penting lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi yang dikombinasikan dengan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) untuk memaksimalkan penyerapan seluruh nutrisi tersebut.
Selain memahami fungsi sistem pencernaan, Ibu juga perlu pantau terus progres pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil secara rutin di Rapor Tumbuh Kembang Prima yang dikembangkan berdasarkan Growth Chart WHO dan Psikolog Ligina Ayudia., M.Psi. Yuk, coba di halaman ini sekarang!