Bermain membantu mengembangkan kemampuan fisik, emosi, sosial, kognitif dan bahasa anak. Ada beberapa jenis permainan anak edukatif dan seru yang bisa Ibu ajarkan pada si Kecil. Sebelum membahasnya satu persatu, Pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.

ebook
Banner
Banner AKP

Bermain merupakan cara yang seru untuk si Kecil belajar dan berkembang. Melalui permainan anak, si Kecil akan belajar memahami dunia sekitarnya. Bermain juga membantu anak untuk melihat bagaimana orang saling berhubungan dan bagaimana setiap benda saling berkaitan.

Tidak perlu bingung menentukan jenis permainan anak untuk diajarkan kepada si Kecil, simak beberapa jenis permainan yang edukatif dan pastinya seru dalam pembahasan berikut ini yuk!

9 Jenis Permainan Anak

Ada banyak jenis permainan anak yang bisa menjadi stimulasi tumbuh kembangnya, di antaranya:

  1. Permainan Paralel

    Permainan anak-anak yang pertama adalah permainan paralel, di mana anak bermain di samping temannya tetapi mereka tidak saling berinteraksi. Setelah mengamati apa yang dilakukan temannya, mungkin si Kecil akan menirunya.

    Artikel Sejenis

  2. Permainan Imitatif

    Pada permainan anak ini, si Kecil bisa meniru permainan temannya atau sebaliknya, temannya meniru permainan yang dilakukannya. Setelah itu, mereka mungkin akan bermain bersama. Contohnya saja anak sedang bermain mobil-mobilan, kemudian ada temannya datang dan memainkan mobil miliknya.

    Baca Juga: Herpes pada Bayi: Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

  3. Permainan Soliter

    permainan anak - ibudanbalita

    Permainan soliter adalah permainan anak yang bisa dimainkan sendiri oleh si Kecil. Sesekali biarkan anak bermain sendiri karena permainan soliter dapat mengajari si Kecil bagaimana dia bisa menghibur dirinya sendiri.

  4. Permainan Asosiatif

    Jenis permainan anak ini sedikit mirip dengan permainan paralel, tetapi dalam permainan ini anak terlibat dalam apa yang dimainkan oleh temannya. Misalnya sama-sama memainkan balok, tetapi masing-masing menyusun sendiri, sambil mengobrol dan akhirnya tersusun kota dari bangunan-bangunan yang disusun oleh anak dan temannya.

    Melalui jenis permainan anak ini, si Kecil bisa belajar bersosialisasi, cara memecahkan masalah, bekerjasama dan mengembangkan kemampuan bahasanya. anak juga mulai belajar menjalin pertemanan.

  5. Permainan Kooperatif

    Sejalan dengan pertambahan usianya, si Kecil mulai bermain dengan anak lainnya. Si Kecil mungkin akan membantu temannya menyusun balok. Namun kebanyakan anak baru siap untuk bermain kooperatif setelah usianya lebih dari 3 tahun. Sebelum usia itu, anak biasanya masih suka bermain sendiri.

  6. Permainan Kompetitif

    Bermain ular tangga adalah salah satu jenis permainan anak yang kompetitif. Dalam permainan ini ada yang menang dan ada yang kalah, jadi Ibu harus siap memberikan penjelasan jika si Kecil kalah dalam permainan ini. 

    Si Kecil juga akan belajar tentang aturan permainan dan giliran bermain. Ibu perlu memberitahunya untuk tidak boleh curang dalam bermain karena itu adalah tindakan yang tidak terpuji.

  7. Permainan Dramatik/Fantasi

    Jika si Kecil bermain dokter-dokteran atau bermain restoran, itu artinya ia sedang bermain fantasi. Melalui jenis permainan anak yang satu ini, si Kecil akan belajar berimajinasi, bergantian, bekerjasama, berbagi, dan mengembangkan bahasanya.

  8. Permainan Fisik

    Sesuai dengan namanya, permainan fisik akan lebih banyak melibatkan kemampuan motorik halus dan kasar, seperti melempar bola, bersepeda, dan kejar-kejaran. Permainan fisik penting untuk mendorong si Kecil supaya aktif sekaligus untuk melatih keterampilan fisiknya dan membuat tubuh lebih bugar layaknya sedang berolahraga.

  9. Permainan Konstruktif

    Menyusun balok, membuat jalanan, dan membuat tenda dari kursi yang ditutupi selimut, merupakan contoh permainan konstruktif. Permainan anak ini mengajarkan si Kecil tentang membangun dan menyusun, juga membantu mengembangkan kemampuan kognitifnya.

Baca juga: 7 Game Mengasah Otak Kanan dan Kiri untuk Anak

Contoh Permainan Anak yang Mendidik

Untuk si Kecil yang sedang dalam masa golden years, berikanlah ia permainan anak yang mendidik untuk melatih berbagai kemampuan yang ada di dalam dirinya, Bu. Berikut ini contoh permainan edukatif yang baik untuk dimainkan oleh anak:

  1. Bricks: belajar bekerja sama dalam tim dan mengasah kreativitas.
  2. Mainan profesi: mengetahui minat anak sejak dini dan melatih kemampuan bahasa.
  3. Papan tulis: melatih kreativitas melalui coretan dan melatih kemampuan motorik kasar.
  4. Menyusun puzzle: mengajarkan cara memecahkan teka-teki dan berpikir cepat.
  5. Melipat kertas: melatih anak untuk mengikuti instruksi dan keterampilan tangan.
  6. Balok berwarna-warni: mengajarkan aneka bentuk ruang dan warna, melatih kemampuan motorik, dan koordinasi antara mata dan tangan.
  7. Pasir kinetik: melatih kemampuan sensorik tangan dan mengembangkan kreativitas.
  8. Mainan alat musik: melatih kreativitas dan memperlihatkan bakat anak.
  9. Plastisin: melatih kekuatan tangan dan mengembangkan kreativitas.
  10. Finger painting: menyalurkan kreativitas dan imajinasi.
  11. Flash card: mengembangkan kemampuan visual dan daya pikir, serta memperkenalkan berbagai nama.
  12. Bercerita: mengasah kemampuan bahasa dan menambah kosakata.

Ide Permainan Anak Outdoor

ide permainan anak outdoor - ibudanbalita

Apabila si Kecil termasuk anak yang lebih suka dengan permainan di luar ruangan, Ibu bisa mengajarkannya beberapa permainan anak outdoor seperti berikut ini:

  1. Hula hoop

    Anak-anak dapat bermain hula hoop di dalam atau di luar ruangan. Ajak si Kecil \untuk menghitung berapa banyak putaran yang dapat ia lakukan atau berapa lama ia dapat menjaga lingkaran tetap berputar tanpa menjatuhkannya.

    Sebagai permulaan, coba putarkan beberapa video bermain hula hoop agar si Kecil bisa mengamati dan menirunya. Dengan begitu, si Kecil dapat mencoba menguasai teknik menggerakkan simpai dari pinggul ke leher dan ke belakang.

  2. Petak umpet

    Ide permainan anak yang satu ini merupakan permainan bersembunyi atau mencari sekelompok orang pada tempat-tempat tertentu. Namun, petak umpet harus dilakukan lebih dari 2 orang. 

    Ibu bisa menjadi teman bermain si Kecil jika tidak ada teman sebaya di sekitarnya. Selain seru, bermain petak umpet juga bisa membantu mengoptimalkan perkembangan kognitif si Kecil lho, Bu.

  3. Bermain layangan

    Memainkan layangan merupakan ide permainan anak di luar ruangan yang tidak kalah menyenangkan. Bermain layangan membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang baik, sehingga dapat mengoptimalkan perkembangan motorik si Kecil. Ibu bisa mengajak si Kecil untuk membuat layang-layangnya sendiri sebagai salah satu cara melatih kreativitasnya.

Itulah tadi beberapa jenis permainan anak yang bisa Ibu perkenalkan kepada buah hati. Jangan lupa untuk menemaninya bermain ya, Bu, supaya tercipta bonding antara Ibu dengan anak dan membantu mengembangkan kemampuan kognitifnya. Selain bermain, untuk menunjang kemampuan ia dalam belajar dan bermain, pastikan Ibu memberikan si Kecil nutrisi yang dibutuhkan.

Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya di sini

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.