Di setiap tahap perkembangan bayi, si Kecil perlu didukung dengan asupan ASI yang berkualitas dan penuh dengan nutrisi. Oleh karena itu, Ibu menyusui harus konsumsi asupan bernutrisi pula untuk menjamin kualitas nutrisi si Kecil.
Salah satu asupannya adalah susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu. Dukung Akal Cermat si Kecil dengan Frisian Flag PRIMAMUM.
Setiap anak memiliki durasi yang berbeda untuk setiap tahap perkembangannya. Beberapa bayi mungkin dapat mungkin mulai mengucapkan kata-kata pertamanya saat mereka mulai berusia delapan bulan, sementara yang lain baru mulai mengucapkan kata-kata pertamanya setelah mencapai umur satu tahun.
Oleh karenanya, perlu menjadi catatan penting bagi orang tua agar tidak terlalu berfokus pada pencapaian-pencapaian di usia tertentu saat memperhatikan tahap perkembangan bayi.
Tahap Perkembangan Bayi
Setiap anak memiliki masa perkembangan yang berbeda-beda, sehingga penting juga bagi orang tua untuk memahami perbedaan sang buah hati. Berikut ini tahap perkembangan bayi 0-12 bulan yang perlu Ibu ketahui:
-
Tahap Tengkurap
Tahap perkembangan bayi yang pertama adalah masa dimana anak mulai tengkurap. Mungkin terlihat sepele, tapi nyatanya proses ini merupakan salah satu awal perkembangan yang penting pada bayi berusia 3-4 bulan.
Proses tengkurap menandakan bahwa lehernya sudah mulai kuat untuk menopang kepalanya. Saat bayi bisa menggerakkan badannya untuk tengkurap sendiri dari posisi terlentang, itu menandakan bentuk koordinasi antara otot tangan dan leher bayi sudah sangat baik.
Sebelum bayi mulai tengkurap, biasanya mereka menunjukkan tanda-tanda tahap perkembangan bayi seperti mulai mengangkat-mengangkat kepala, memandang, dan mengikuti pergerakan objek, serta mulai membuka dan menggenggam sesuatu yang mereka raih. Perkembangan tersebut diikuti dengan kemampuan untuk berguling.
Saat bayi mulai mengangkat-angkat kepalanya, bayi sedang berlatih untuk memperkuat otot lehernya. Dalam tahap perkembangan bayi ini, orang tua bisa melakukan beberapa rangsangan, salah satunya adalah dengan tummy time.
Bahkan, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi melakukan tummy time beberapa hari sejak mereka pulang dari rumah sakit atau pasca persalinan. Bantu si bayi menggerakkan dan memperkuat otot lehernya dengan menaruh dia dalam posisi menelungkup di atas perut.
Di awal fase tummy time ini, si Kecil mungkin hanya bisa mengangkat kepalanya dalam beberapa detik, lalu menundukkan kepalanya lagi. Namun, orang tua tidak perlu khawatir, otot leher si Kecil hanya belum terbiasa menopang kepalanya.
Rangsang dia untuk mengangkat kepala dengan memanggilnya atau memainkan mainan anak di depannya. Di usia 3-4 bulan ini, orang tua juga dapat mengajak si Kecil bermain dalam posisi itu setiap hari, dengan begitu otot lehernya akan terlatih dan lebih kuat untuk menopang kepalanya lebih lama.
Menuju usia 6 bulan, si bayi mungkin sudah lebih mahir mengangkat kepala, bahkan bisa menggunakan tangannya untuk menopang badan dan menekuk punggungnya ke atas sehingga dadanya terangkat dari lantai. Dengan otot leher dan tangan yang terlatih dan lebih kuat ini, akhirnya si Kecil berhasil membalikkan badannya dari posisi telungkup ke posisi telentang.
Jika di usia tersebut si Kecil masih belum dapat membalikkan badannya dari posisi telungkup ke telentang atau sebaliknya, latih si Kecil dengan memberikan stimulasi.
Contohnya, letakkan mainan kesukaannya di dekat sisi tubuh yang sering digunakan untuk berbalik, atau berbaringlah agak jauh dari si Kecil, kemudian panggil ia untuk mendekat. Jika si Kecil berhasil membalikkan badan, jangan lupa untuk berikan ia pujian atau tepukan agar ia semakin semangat mengulang gerakan tersebut.
Baca juga: 5 Cara Menggendong Bayi dengan Nyaman
-
Tahap Duduk
Setelah ia berhasil membalikkan badan sendiri, si Kecil akan siap untuk melakukan tahap perkembangan bayi berikutnya, yakni duduk. Memasuki usia 6-7 bulan, tulang leher dan punggungnya sudah semakin kuat.
Pada tahap ini, si Kecil mungkin sudah bisa menunjukkan kemampuan untuk duduk meski belum bisa tegap dan terkadang masih terjatuh. Untuk melatihnya, orang tua bisa memberikan sandaran yang empuk agar si Kecil merasa nyaman.
Awasi si Kecil dan jangan lupa untuk menaruh bantal di sekitarnya supaya bila ia terjatuh kepalanya tidak terbentur terlalu keras.
Pada tahap ini, orang tua juga dapat memerhatikan tahap perkembangan bayi lainnya seperti menggapai kakinya saat tertidur, mulai memindah-mindahkan barang dari satu tangan ke tangan lainnya, dan membuat gerakan seperti berenang saat ia tengkurap.
Secara perlahan anak akan bisa duduk sendiri tanpa bantuan. Ia akan terlatih untuk menyeimbangkan diri dengan mencondongkan tubuh dan bertopang pada satu tangannya sehingga ia tidak lagi perlu sandaran atau orang tua tak perlu lagi menopang badannya.
Pada tahap perkembangan bayi ini, yang juga bertepatan dengan tahap MPASI, orang tua dapat membiasakan si Kecil duduk di kursi bayi. Kurangi frekuensi menyuapi si Kecil dengan menggendongnya karena waktu makan ini bisa menjadi kesempatan anak untuk berlatih duduk.
-
Tahap Merangkak
Setelah si Kecil berhasil melewati tahap duduk, dia akan semakin paham bagaimana cara menjaga keseimbangan tubuhnya. Dengan keseimbangan yang lebih baik, ia akan mulai belajar merangkak.
Dalam salah satu tahap penting dalam tahap perkembangan bayi ini, orang tua dituntut untuk lebih perhatian pada si Kecil, sebab saat tahap ini anak akan berlatih untuk mengkoordinasikan otot tangan dan kakinya.
Dengan meletakkan kedua tangannya di depannya saat posisi duduk, si Kecil akan mulai mendorong badannya maju mundur dengan tangan dan lututnya. Lama kelamaan, ia akan menyadari gerakan itu dapat membuatnya bergerak maju dan berpindah ke tempat satu ke tempat lain.
Ini adalah tahap perkembangan bayi di mana si Kecil mulai bergerak secara aktif. Perhatikan ruang gerak si anak, pastikan tidak ada benda-benda yang dapat melukai si anak di sekitar ruang geraknya.
Pada masa ini juga, bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk memberi makan dirinya sendiri. Mereka terlatih untuk memegang erat benda-benda kecil yang biasanya dimasukkan ke mulut mereka sendiri.
Bayi di sekitar umur ini juga kemungkinan sudah memiliki kemampuan untuk menyuarakan satu dua kata seperti “mama” atau “papa”. Mereka juga mulai menunjukkan aktivitas menunjuk sesuatu barang untuk mendapatkan perhatian, serta menirukan aktivitas orang tua saat bermain dengan objek tertentu misal pura-pura menelpon.
Untuk mendukung tahap perkembangan bayi di masa ini, ciptakan aktivitas merangkak yang menyenangkan dengan cara meletakkan mainan favorit si Kecil di luar jangkauan tangannya, atau menggulirkan bola di depannya, agar ia bergerak untuk mengambilnya. Cara lain yang bisa orang tua lakukan adalah dengan membuat terowongan sebagai jalan baginya untuk merangkak.
-
Tahap Berjalan
Si kecil sudah mendekati usia 1 tahun, tandanya ia akan memasuki tahap berikutnya dalam tahap perkembangan bayi, yaitu berjalan. Masing-masing anak memasuki tahap ini pada waktu yang berbeda. Ada yang usia 11 bulan sudah bisa berjalan, tapi ada juga yang hampir berusia 2 tahun baru bisa berjalan.
Orang tua tidak perlu terpaku dengan anak lain, tahap perkembangan bayi dapat berlangsung berbeda-beda pada setiap anak, karena setiap anak istimewa. Orang tua hanya perlu rajin melatih anak berjalan dengan cara memegang kedua tangannya (dititah). Sebisa mungkin si Kecil tidak memakai alas apapun agar otot kakinya semakin kuat dan sensor kakinya bisa merasakan struktur alas yang diinjak oleh kakinya.
Di tahap perkembangan bayi ini, kemampuan spasial anak juga akan semakin terlatih, sehingga saat ia sudah bisa berjalan atau berlari ia sudah bisa melakukannya dengan baik. Risiko tertabrak benda di sekelilingnya pun akan semakin kecil.
Di usia setelah satu tahun, anak sudah memasuki tahap perkembangan bayi selanjutnya, yaitu dari bayi menjadi balita. Oleh karenanya, anak akan menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang mulai dimiliki oleh anak balita.
Diantara perkembangan tersebut adalah si anak mulai aktif bermain. Orang tua dapat menstimulasi tahap perkembangan bayi dengan menggunakan beberapa mainan yang dapat melatih proses belajar berjalan si Kecil.
Orang tua bisa memulainya di area yang kecil lebih dulu. Orang tua juga boleh menggunakan bantuan mainan yang dapat didorong sambil berjalan (push walker) supaya suasana belajar berjalan jadi lebih menyenangkan. Terus beri ia semangat untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya dan biarkan ia mengeksplorasi berbagai tempat dengan pengawasan orang dewasa.
Namun, memasuki tahap perkembangan bayi ini, orang tua harus mulai memberikan perhatian lebih kepada anak. Kemampuan mereka untuk mulai berjalan-jalan juga berarti kemungkinan mereka menemui bahaya seperti terjedot atau terjatuh.
Orang tua perlu memberikan perhatian saat anak mulai belajar naik dan turun tangga, kursi, tempat tidur, dan tempat-tempat lain yang memiliki ketinggian yang belum cocok untuk postur tubuhnya.
Baca juga: KMS Berat Bada Bayi Seperti Apa Seharusnya?
-
Tahap Melompat
Setelah anak sudah lancar berjalan, maka selanjutnya ia akan sering belajar untuk melompat. Orang tua bisa melatih anak untuk melompat di kasur yang sebaiknya diletakkan di lantai agar si Kecil tidak terjatuh dari tempat yang terlalu tinggi.
Kegiatan ini akan melatih kedua kakinya agar dapat melompat secara bersamaan. Setelah ia mulai mahir, berikutnya orang tua bisa membuat rintangan-rintangan kecil sebagai tempat anak berlatih melompat sekaligus berlatih keseimbangan.
Tahap melewati umur satu tahun merupakan tahap yang sangat penting dimana kemampuan belajar dan tahap perkembangan bayi mulai meningkat secara drastis.
Saat usia anak mencapai satu tahun mereka dapat mulai belajar beberapa hal seputar mengurusi dirinya sendiri seperti makan dengan menggunakan sendok, minum menggunakan gelas, hingga belajar mengganti bajunya sendiri. Di usia ini, orang tua mulai dapat membacakan buku kepada anak untuk melatih kemampuan otaknya.
Itu dia tahap perkembangan bayi yang penting dan harus selalu orang tua perhatikan. Saat ini si Kecil sudah memasuki tahap yang mana? Kemampuan dan tahap perkembangan bayi pada dasarnya berbeda-beda, ada yang cepat tapi ada juga yang lambat.
Orang tua hanya perlu memberikan stimulus yang disesuaikan dengan kemampuan dan usia anak. Pastikan orang tua juga selalu berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak (DSA) terpercaya mengenai tahap perkembangan bayi supaya si Kecil bisa tumbuh dengan optimal.
Selain itu selalu pastikan kualitas ASI sebagai asupan utama si Kecil selalu berkualitas. Untuk itu Ibu perlu konsumsi asupan bernutrisi sehingga ASI untuk si Kecil juga kaya akan nutrisi. Selain dari makanan, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui yang bisa mendukung si Kecil tumbuh Cermat dan Kuat dengan tinggi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Selain memantau setiap tahap perkembangan bayi, Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba sekarang!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!