Berpindah rumah bisa menjadi petualangan baru yang menyenangkan atau malah menjadi gangguan bagi kehidupan anak. Namun, biasanya anak-anak akan mengikuti keinginan orangtuanya dan tingkat kesenangan ataupun kerewelan anak sangat bergantung pada cara orangtua menjelaskan dan menanggapi respon anak yang sangat beragam.
Kebanyakan anak, terutama mereka yang sudah memiliki teman bermain atau sudah merasa sangat cocok dengan tetangga, lingkungan sekitar dan rutinitas yang sering dilakukan di kompleks rumahnya, akan merasa sedih ketika harus meninggalkan tempat tinggal favorit mereka. Namun sebenarnya di balik kekecewaan mereka, cara orangtua menanggapi dan memberikan pengertian akan sangat membantu anak-anak untuk mengatasi kegelisahan mereka dan membuat mereka bisa menyambut pengalaman hidup di tempat baru dengan cara yang lebih menyenangkan.
Mempersiapkan Anak-anak untuk Pindah
Jika anak Anda sudah cukup besar untuk mengerti, kita sebagai orangtua seharusnya bisa menjelaskan alasan kepindahan ini dengan bijak dan memberikan informasi selengkap mungkin tentang tempat tinggal yang baru. Sebaiknya para orangtua memberikan pengertian seperti ini jauh sebelum hari kepindahan tiba, sehingga anak-anak benar-benar mengerti arti dan maksud dari kepindahan ini. Usahakan untuk selalu menjawab pertanyaan mereka dengan lengkap dan jujur. Berikan jawaban yang bijak untuk setiap pertanyaan dari anak-anak, apapun reaksi mereka, baik positif maupun negatif, usahakan untuk selalu memberikan pengertian dengan tutur-kata yang lembut. Akan sangat membantu jika para orangtua mau bertukar pikiran ataupun berbagi pengalaman berpindah tempat tinggal saat mereka kecil.
Jika memungkinkan, para orangtua bisa memberikan gambaran yang jelas tentang tempat tinggal yang baru. Jika Anda sekeluarga berencana untuk pindah ke daerah lain yang cukup jauh atau bahkan mungkin ke luar negeri, para orangtua dan anak-anaknya bisa mempelajari keadaan geografisnya dan membaca catatan sejarah maupun berbagai artikel tentang daerah tersebut. Dengan melakukan hal ini bersama-sama, anak-anak akan lebih percaya dengan gambaran yang mereka temukan sendiri tentang tempat tinggal yang baru.
Para orangtua juga bisa mendiskusikan berbagai hal baru yang akan ditemui anak-anak di tempat tinggal baru, seperti perbedaan cuaca dan kurangnya beberapa fasilitas hidup yang biasa mereka dapatkan di tempat yang lama. Sebisa mungkin, para orangtua harus menjelaskan terlebih dahulu tentang tradisi yang berbeda di setiap daerah, sehingga menimbulkan ketertarikan dan keingintahuan pada diri anak-anak tentang kebiasaan orang-orang di tempat tinggal baru.
Melibatkan anak-anak dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, bisa membantu mereka untuk merasa ikut berpartisipasi dalam proses kepindahan ini, dan usaha ini akan sangat membantu membentuk sense of belonging mereka dan melepaskan ‘keterpaksaan’ untuk pindah.
Memecahkan Permasalahan Beradaptasi
Meskipun sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sempurna, sebagian anak masih menunjukan reaksi emosional yang cukup mengejutkan ketika menghadapi kepindahan. Terkadang, kecemasan tidak bisa membawa hewan peliharaan mereka ke tempat tinggal yang baru pun bisa membuat mereka sangat bersedih dan mengalami krisis emosional. Sebagai orangtua, kita bisa mengurangi kecemasan mereka dengan mengajak mereka mencarikan rumah baru untuk hewan peliharaan mereka.
Meninggalkan teman-teman bermainnya merupakan hal terberat bagi anak-anak. Cobalah cari informasi tentang komunitas bermain yang bisa menerima anggota baru di tempat tinggal yang baru, ini akan sangat membantu anak-anak untuk melupakan kesedihan mereka berpisah dengan teman-teman lamanya. Kebanyakan dari kita sangat berharap bisa menemukan komunitas baru yang bisa menerima mereka dengan hangat dan sangat bersahabat. Karena suasana baru yang menyajikan sambutan hangat dan bersahabat akan memudahkan anak-anak untuk mendapatkan teman-teman baru dan lebih cepat memupuk ketertarikan terhadap lingkungan barunya.
Jika anak Anda cenderung pemalu, penakut atau menunjukkan ketidaknyamanan dengan lingkungan barunya, berikanlah dukungan pada mereka terutama di hari pertama pindah ke sekolah baru. Antarkan anak Anda ke sekolah, temani mereka saat menunggu untuk masuk kelas dan mulai memperkenalkan diri di depan guru dan teman-teman barunya. Jika anak Anda bermasalah dengan tugas-tugas dari sekolah yang terlalu berat atau mereka memiliki keterbatasan fisik seperti kurang di pengelihatan atau pendengaraan maupun susah mengkoordinasikan tubuh dengan perintah otak, maka sebaiknya Anda memberitahukan kendala-kendala ini pada pihak sekolah. Karena pihak sekolah juga perlu tahu tentang kemampuan anak didiknya. Kebanyakan guru akan berusaha membantu anak yang baru pindah, tapi untuk memaksimalkan bantuannya, para guru harus menyadari kebutuhan tertentu yang diperlukan anak Anda.
Yang terpenting adalah para orangtua harus benar-benar memahami karakteristik anak-anaknya. Terkadang anak-anak suka menyembunyikan rasa kecewa, kesepian dan lelah dengan tekanan dari sekolah dan lingkungan barunya, dengan bersikap ceria dan seolah-olah senang dan nyaman tinggal di rumah barunya. Sebagai orangtua kita tidak perlu memaksa mereka untuk lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Berikanlah ia waktu. Kebanyakan anak akan mulai merasa nyaman dan betah dengan lingkungan barunya (baik sekolah maupun tempat bermain) dalam hitungan bulan. Dalam beberapa bulan mereka akan mengalami beberapa fase adaptasi yang akan membantu mereka memupuk rasa aman dan senang bergaul dengan teman-teman barunya. Selama fase ini berlangsung, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan emosional bagi anak Anda, karena semangat dan dukungan dari keluarga, terutama Ibu, akan sangat membantu memupuk keberanian untuk memotivasi anak untuk terus mencoba dan berusaha untuk bertahan di lingkungan barunya.
Sumber:2006. World Book's Childcraft - Guide And Index. Chicago: World Book, Inc.