Kadangkala mendengar istilah autis, membuat para orang tua cukup khawatir mengingat penyebab pastinya hingga kini pun belum diketahui. Autis merupakan gangguan perkembangan yang biasanya muncul pada 3 tahun pertama yang mempengaruhi perkembangan sosial dan keterampilan komunikasi anak.
Kebanyakan, orang tua mencurigai ada sesuatu yang salah saat anak berusia 18 bulan dan kadang mencari pertolongan pada usia 2 tahun. Anak dengan autis biasanya mengalami kesulitan:
• bermain pura-pura
• interaksi sosial
• berkomunikasi verbal dan non-verbal
Agar Ibu dapat mengenali secara dini gangguan ini, Ibu bisa melakukan pengecekan dengan menjawab pertanyaan ‘Pervasive Development Disorder Screening Test’ di bawah ini dengan memberikan jawaban Ya atau Tidak. Tes ini diperuntukkan bagi si Kecil berusia 12-24 bulan.
1. Apakah anak sering terlihat bosan atau tidak berminat terhadap pembicaran atau suatu aktivitas di sekitarnya?
2. Apakah anak sering mengerjakan suatu pekerjaan atau bermain dengan suatu benda, yang dilakukannya berulang-ulang dalam waktu yang lama, sehingga Anda merasa heran mengapa anak mengapa anak seusianya dapat berkonsentrasi sangat baik?
3. Apakah anda memperhatikan bahwa anak dapat sangat fokus terhadap suara tertentu misalnya iklan di TV tetapi tidak mendengar suara lain yang sama kerasnya, bahkan tidak menoleh saat dipanggil?
4. Apakah Anda merasa bahwa perkembangan anak (selain perkembangan kemampuan berbicara) agak lambat (misalnya terlambat berjalan)?
5. Apakah anak hanya bermain dengan satu atau dua mainan yang disukainya saja hampir sepanjang waktunya, atau tidak berminat terhadap mainan sama sekali?
6. Apakah anak sangat menyukai meraba sesuatu benda secara aneh, misalnya meraba-raba berbagai tekstur seperti karpet atau sutera?
7. Apakah ada seseorang yang menyatakan kekhwatiran bahwa anak Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran?
8. Apakah anak senang memperhatikan dan bermain dengan jari-jarinya?
9. Apakah anak belum dapat atau tidak dapat menyatakan keinginannya, baik dengan menggunakan kata-kata atau dengan menunjuk menggunakan jarinya?
10. Apakah anak tampak tidak berminat untuk belajar bicara?
11. Apakah anak seperti tidak memiliki rasa takut terhadap benda atau binatang yang berbahaya?
12. Bila Anda mencoba menarik perhatiannya, apakah kadang Anda merasa anak menghindari menatap mata Anda?
13. Apakah anak suka digelitik dan berlari bersama, tetapi tidak menyukai bermain cilukba?
14. Apakah anak pernah mengalami saat-saat anak menjadi kurang berminat terhadap mainan?
15. Apakah anak menghindari atau tidak menyukai boneka atau mainan berbulu?
16. Apakah anak tidak suka bermain dengan boneka dan mainan berbulu?
17. Apakah anak terpesona pada sesuatu yang bergerak, misalnya membuka-buka halaman buku, menuang pasir, memutar roda mobil-mobilan atau memperhatikan gerakan air?
18. Apakah Anda merasa kadang anak tidak peduli apakah Ibu berada disekitarnya atau tidak?
19. Apakah kadang suasana hatinya berubah tiba-tiba tanpa alasan yang jelas?
20. Apakah anak mengalami kesulitan untuk bermain dengan mainan baru, walaupun setelah terbiasa ia dapat bermain dengan mainan itu?
21. Apakah anak pernah berhenti menggunakan mimik yang sudah pernah dikuasainya, seperti melambaikan tangan untuk menyatakan da-dah, mencium pipi, atau menggoyangkan kepala untuk menyatakan tidak?
22. Apakah anak sering melambaikan tangan ke atas dan ke bawah di samping atau di depan tubuhnya seperti melambai-lambai bila merasa senang?
23. Apakah anak menangis bila anda pergi, tetapi tidak peduli saat Anda datang kembali?
Jumlah jawaban YA untuk nomor ganjil:
Jumlah jawaban YA untuk nomor genap:
Arti tes di atas.
• Bila ada 3 atau lebih jawaban YA untuk nomor ganjil, sebaiknya anak diperiksakan lebih lanjut untuk memastikan apakah anak autis atau tidak.
• Bila ada 3 atau lebih jawaban YA untuk nomor genap, anak diperiksakan lebih lanjut untuk mengetahui apakah anak mengalami gangguan perkembangan selain autis.
Tentu saja tes ini bukan penentu mutlak mengenai kondisi si Kecil. Jika memang hasil tes ini menunjukkan adanya gangguan pada si Kecil atau jika Ibu ragu, maka sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter anak, untuk mendapatkan diagnosis yang lebih tepat. Dengan demikian, maka dapat diketahui pasti mengenai kondisi si Kecil.