“Si Kecil sehat tidak, ya?” atau “Berapa ya beratnya sekarang?” menjadi pertanyaan yang kerap membayangi pikiran saya di awal kehamilan dulu. rasa bahagia menjadi calon ibu membuat saya semakin penasaran untuk mengetahui kondisi si Kecil dalam kandungan. Untuk itu, saat saya melakukan konsultasi kehamilan, dokter menyarankan saya untuk melakukan pemeriksaan USG.
USG atau Ultrasonografi adalah sebuah metode menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mendapatkan pencitraan atau gambar organ tubuh internal. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi mengenai kondisi kehamilan dan mendeteksi jika terjadi kelainan. Seiring kemajuan teknologi, kini USG tidak hanya mampu menampilkan gambar hitam putih tidak bergerak (2D), tapi juga bisa menyajikan gambaran yang utuh (3D) bahkan bergerak (4D).
Konsultasi kandungan melalui USG penting dilakukan oleh setiap ibu hamil untuk memantau kondisi dan perkembangan janin. Agar hasilnya lebih optimal, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum melakukan USG.
- Rencanakan jadwal USG secara berkala
Guna memantau perkembangan janin, Ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan USG secara berkala, setidaknya empat kali selama masa kehamilan.
- Awal kehamilan
Pemeriksaaan di awal kehamilan berfungsi untuk mengetahui lokasi janin dan jumlah janin dalam kandungan, serta untuk menghitung usia kehamilan.
- Usia Kehamilan 11-14 minggu
Pemeriksaan kedua dilakukan untuk mengetahui perkembangan janin, salah satunya adalah mendeteksi kemungkinan adanya kelainan pada otak.
- Usia Kehamilan 18-23 minggu
Di tahap ini, pemeriksaan USG berfungsi untuk melihat kelainan cacat bawaan, posisi janin, hingga jumlah air ketuban.
- Usia Kehamilan 33-34 minggu
Pemeriksaan yang dilakukan menjelang waktu persalinan ini bertujuan untuk mengetahui lokasi ari-ari, posisi janin dalam rahim, kapasitas air ketuban, dan letak tali pusar. Nantinya, proses persalinan bisa ditentukan berdasarkan hasil USG tersebut.
Konsultasi kehamilan dan pemeriksaan USG memang dianjurkan untuk dilakukan sesuai jadwal berdasarkan usia kehamilan. Namun, jika terdapat masalah pada janin seperti detak jantung yang tidak teratur, USG di luar jadwal yang sudah ditentukan bisa langsung dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan janin.
- Pilih dokter yang bersertifikat
Berbeda dengan USG 2D, pemeriksaan USG 3D dan 4D harus ditangani oleh dokter yang bersertifikat. Pasalnya, dibutuhkan keterampilan khusus untuk membaca hasil diagnosis USG jenis ini. Oleh karena itu, pastikan dokter USG yang menangani Ibu memiliki sertifikat ya, agar kondisi janin dalam kandungan bisa diketahui dengan tepat, dan konsultasi kandungan yang dilakukan berjalan dengan optimal.
Setelah membuat janji dengan dokter, ada beberapa tips yang bisa Ibu lakukan sebelum melakukan USG, antara lain:
- Puasa dan minum air yang banyak
Jika usia kehamilan masih muda, Ibu dianjurkan untuk banyak minum air putih enam jam sebelum pemeriksaan, serta disarankan untuk tidak buang air kecil sekitar satu jam sebelum pemeriksaan. Tujuannya adalah agar kandung kemih menjadi penuh, sehingga gambar yang dihasilkan bisa lebih jelas.
- Siapkan pertanyaan
Mengingat hasil pemeriksaan USG ini penting untuk mengetahui perkembangan janin, jangan sungkan untuk mengajukan pertanyaan ya, Bu. Agar tidak ada yang terlewatkan, siapkan catatan kecil berisi daftar pertanyaan untuk dibawa ketika melakukan pemeriksaan kehamilan. Pertanyaannya pun bisa bermacam-macam, mulai dari segala informasi mengenai kondisi kandungan dan kesehatan janin, hingga misalnya apakah perlu mengonsumsi suplemen tambahan untuk mendukung kesehatan tubuh ketika hamil.
Nah, kini Ibu sudah tahu apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan USG. Pemeriksaan dan konsultasi kehamilan penting dilakukan secara teratur guna . Semoga informasi ini berguna ya, Bu!