Pernahkah si Kecil mengeluarkan kentut yang baunya tidak sedap dan menyengat? Kentut bayi bau sering membuat orang tua khawatir tentang kemungkinan adanya masalah pencernaan. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu rutin mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Secara umum, kentut bayi yang hanya minum ASI atau susu formula tidak akan berbau. Bau kentut baru akan muncul saat si Kecil mulai mengonsumsi makanan padat. Lantas, normalkah hal ini terjadi?
Kentut Bayi Bau Apakah Normal?
Kentut bayi yang berbau sebenarnya merupakan hal yang umum terjadi, terutama jika si Kecil telah mulai makan makanan padat.
Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan yang masih berkembang dan beradaptasi dengan asupan makanan baru
Selama tidak ada perubahan drastis pada pola buang air besar, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun, jika ada gejala lain yang menyertai, bisa jadi ada masalah kesehatan yang perlu Ibu konsultasikan dengan dokter.
Baca juga: Bayi Sering Kentut? Ini Hal yang Wajib Ibu Ketahui!
Penyebab Kentut Bayi Bau
Bau kentut pada bayi maupun orang dewasa disebabkan oleh gas hidrogen sulfida yang diproduksi selama proses pencernaan. Selain itu, berikut beberapa faktor lainnya:
-
Saluran pencernaan masih berkembang
Perlu diketahui bahwa saluran pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan, sehingga proses mencerna ASI atau makanan padat belum sempurna.
Hal ini menyebabkan gas terperangkap di usus dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat dikeluarkan. Itulah alasan mengapa bayi sering kentut dan bau.
-
Mulai mengonsumsi makanan padat
Ibu akan merasakan perbedaan bau kentut bayi sebelum dan sesudah mulai memasuki masa MPASI.
Sebelum MPASI, kentut si Kecil cenderung tidak terlalu berbau dibandingkan setelah mereka mulai mengonsumsi berbagai jenis makanan padat.
Selain itu, jenis makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh pada aroma kentut si Kecil. Makanan tinggi protein seperti telur dan ayam biasanya membuat kentut bayi bau.
-
Terlalu banyak menelan udara
Menurut Dr. Samira Armin, seorang dokter anak di Texas Children's Pediatrics, salah satu penyebab kentut bayi adalah banyaknya udara yang tertelan saat menyusu atau menangis.
Bayi yang menyusu terlalu cepat, menggunakan botol, atau empeng juga lebih rentan menelan udara yang dapat mengakibatkan produksi gas berlebih.
Baca juga: Bu, Begini Cara Menyendawakan Bayi dengan Aman
-
Konsumsi serat berlebih
Memberikan si Kecil makanan kaya serat memang baik, namun jumlah yang berlebihan bisa meningkatkan produksi gas dalam sistem pencernaannya dan menjadi penyebab kentut bayi bau.
Proses penguraian makanan berserat tinggi membutuhkan waktu lebih lama, sehingga terjadi fermentasi yang menghasilkan gas.
Selain itu, kandungan sulfur alami dalam sayuran seperti brokoli, pakcoy, asparagus, dan kubis juga bisa memberikan aroma seperti telur busuk.
-
Intoleransi makanan
Menurut ahli gastroenterologi Dr. Gandolfo, makanan yang dikonsumsi si Kecil dapat memengaruhi bakteri di usus besar yang pada akhirnya berpengaruh pada aroma kentut.
Sebagai contoh, bayi yang kesulitan mencerna gula seperti fruktosa dan laktosa akan mengalami proses pemecahan gula oleh bakteri usus di usus besar yang bisa menghasilkan gas berlebih.
-
Konstipasi atau sembelit
Konstipasi atau sembelit juga bisa menjadi penyebab kentut bayi bau lainnya, meskipun jarang terjadi karena kotoran bayi umumnya lunak.
Namun, sembelit dapat dialami oleh beberapa bayi yang diberi susu formula atau sudah mulai mengonsumsi makanan padat.
Jika si Kecil mengeluarkan gas, cek popoknya untuk mengetahui sudah berapa lama sejak buang air besar terakhir.
-
Si Kecil jarang bergerak
Selain sering buang air besar dan kentut, bayi juga banyak tidur dan tidak banyak bergerak.
Padahal, saluran pencernaan adalah otot yang perlu digerakkan agar gas dan kotoran bisa keluar.
Kurangnya aktivitas ini dapat menyebabkan gas menumpuk di perut si Kecil, sehingga mengeluarkan kentut yang berbau kurang sedap.
Setelah mengetahui penyebab bayi sering kentut dan bau, Ibu juga perlu mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Solusi Atasi Bayi Sering Kentut
Cara Mengatasi Kentut Bayi Bau Busuk
Berikut ini beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi bayi sering kentut dan bau busuk:
-
Sendawakan si Kecil secara rutin
Saat menyusu, bayi seringkali menelan udara bersama dengan ASI atau susu formula yang dapat menyebabkan gas dan kentutnya berbau busuk.
Ibu perlu membantu si Kecil bersendawa setelah menyusu atau setiap kali berganti payudara untuk membantu mengeluarkan udara berlebih.
-
Berikan pijatan lembut
Memberikan pijatan lembut pada perut si Kecil dapat membantu meredakan gas dan merangsang gerakan usus.
Ibu bisa mencoba gerakan melingkar searah jarum jam atau gerakan mengayuh sepeda dengan kaki bayi untuk membantu mengeluarkan gas yang terperangkap.
Baca juga: Bu, Ini Sederet Manfaat dan Cara Pijat Bayi yang Aman
-
Perhatikan asupan cairan
Pastikan si Kecil mendapatkan cukup cairan, baik dari ASI maupun susu formula sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Asupan cairan yang terpenuhi akan membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi kemungkinan sembelit yang dapat menjadi penyebab kentut bau.
-
Perhatikan pola makan Ibu
Bagi Ibu menyusui, penting untuk memperhatikan makanan yang Ibu konsumsi. Beberapa makanan seperti brokoli dan kubis dapat menyebabkan gas pada bayi melalui ASI.
Hindari atau kurangi konsumsi makanan tersebut jika Ibu merasakan adanya peningkatan bau kentut pada si Kecil.
-
Perbaiki posisi menyusui
Memastikan si Kecil menyusu dengan posisi yang benar juga bisa menjadi cara mengatasi kentut bayi bau busuk yang selanjutnya.
Posisi menyusui yang salah dapat membuat si Kecil menelan lebih banyak udara yang menjadi penyebab kentut bayi bau.
-
Tummy time
Saat bayi sering kentut dan bau, Ibu bisa meluangkan waktu untuk melakukan tummy time atau tengkurap.
Tummy time dapat membantu memperkuat otot perut si Kecil dan mendorong gerakan usus yang lebih baik.
Jika kentut bau busuk pada bayi terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti diare, muntah, atau demam, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain menjaga kesehatan si Kecil, Ibu menyusui juga wajib untuk selalu mengonsumsi asupan bernutrisi sehingga kualitas ASI yang diberikan untuk si Kecil selalu terjamin untuk tumbuh dan kembangnya.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Bingung bagaimana menjaga kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil? Akademi Keluarga Prima solusinya! Ibu bisa mendapatkan panduan lengkap seputar nutrisi, pola asuh yang tepat dengan Parenting Style, cari tahu kondisi emosi anak dengan Emo Meter, hingga pantau tumbuh kembangnya dengan Grafik Tumbuh Kembang Prima.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.