Sakit perut di bagian bawah umumnya merupakan tanda datangnya haid. Namun, rasa sakit yang muncul juga bisa terjadi di luar siklus haid. Lantas, kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid? Mari simak pembahasan berikut ini, Bu!

ebook
Banner
Banner AKP

Penyebab Perut Bagian Bawah Sakit Padahal Tidak Haid

Ada beberapa kemungkinan penyebab sakit perut di bagian bawah meskipun tidak sedang haid, di antaranya:

  1. Ovulasi

    Proses pelepasan sel telur dari ovarium atau ovulasi yang terjadi 10-14 hari sebelum menstruasi dapat menyebabkan rasa nyeri yang dikenal sebagai "mittelschmerz".

    Nyeri ini biasanya terasa di satu sisi perut bagian bawah dan bisa bertahan selama beberapa jam hingga beberapa hari.

  2. Kista Ovarium

    Kista ovarium atau benjolan berisi cairan yang tumbuh di indung telur termasuk salah satu alasan kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid.

    Artikel Sejenis

    Beberapa kista ukuran kecil mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi kista yang berukuran besar bisa menyebabkan rasa nyeri di perut bagian bawah.

    Jika kista pecah, rasa nyerinya bisa sangat parah dan memerlukan penanganan medis segera.

  3. Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID)

    Radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti klamidia atau gonore.

    Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat di perut bagian bawah, demam, keluarnya cairan abnormal dari vagina, dan nyeri saat berhubungan intim. 

    Jika tidak segera diobati, radang panggul dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas.

  4. Endometriosis

    Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau usus. 

    Akibatnya, penderita sering merasakan nyeri perut di luar masa haid yang berlangsung terus-menerus dan memburuk sebelum atau selama ovulasi.

  5. Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome/IBS)

    Alasan lain kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid adalah adanya sindrom iritasi usus (IBS) yang mengganggu saluran pencernaan.

    Penderita IBS sering mengeluhkan nyeri perut bagian bawah yang datang dan pergi, terutama setelah mengonsumsi makanan tertentu atau mengalami stres. 

    Untuk meredakan gejala IBS, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan mengelola stres dengan baik.

    Baca juga: Wajib Tahu, Ini Pola Makan Ibu Hamil yang Aman dan Bergizi

  6. Masalah Pencernaan

    Salah satu penyebab umum nyeri perut di bagian bawah adalah masalah pencernaan, seperti sembelit, diare, atau perut kembung. 

    Konsumsi makanan yang tidak cocok atau intoleransi terhadap makanan tertentu, seperti laktosa atau gluten bisa memicu gangguan pencernaan.

  7. Gejala Kehamilan

    Wanita hamil sering kali merasakan kram perut ringan yang terjadi karena proses penempelan bayi pada dinding rahim. 

    Kram ini mirip seperti kram menstruasi dan biasanya muncul sekitar 4 minggu setelah pembuahan.

  8. Kehamilan Ektopik

    Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel dan tumbuh di luar rahim, biasanya di tuba falopi. 

    Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan nyeri hebat di perut bagian bawah, pendarahan, dan pusing.

  9. Radang Usus Buntu

    Peradangan pada usus buntu (apendisitis) juga bisa menjadi alasan kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid.

    Nyeri ini biasanya dimulai di dekat pusar dan kemudian berpindah ke perut bagian bawah.

    Rasa sakitnya bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu dan disertai dengan mual, muntah, dan demam.

  10. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

    Infeksi saluran kemih atau ISK adalah salah satu alasan kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid pada wanita.

    Gejala lainnya termasuk sensasi terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan perubahan warna urine.

    Infeksi saluran kemih memerlukan pengobatan dengan antibiotik agar tidak menyebar ke ginjal.

    Baca juga: Yuk, Cari Tahu Gejala Ibu Hamil Rawan Infeksi Saluran Kemih

  11. Stres dan Kecemasan

    Saat seseorang sedang merasa cemas atau stres, otot-otot di perut bisa menjadi kaku dan menegang.

    Kontraksi otot yang terus-menerus ini mirip dengan kram menstruasi dan dapat menyebabkan rasa nyeri di perut bagian bawah yang cukup mengganggu.

  12. Kanker Serviks

    Nyeri perut yang dirasakan di bagian bawah juga bisa menjadi salah satu tanda kanker serviks.

    Kanker ini terjadi ketika sel-sel abnormal berkembang di leher rahim (serviks) dan dapat menyebar ke organ lain jika tidak segera diobati.

    Pemeriksaan medis sangat dianjurkan untuk memastikan diagnosis kanker serviks dan mendapatkan penanganan yang sesuai

  13. Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS)

    PCOS terjadi ketika ovarium menghasilkan sel telur yang tidak berkembang sempurna, sehingga mengganggu siklus menstruasi. 

    Nyeri akibat PCOS biasanya muncul karena ovarium yang membesar atau pembentukan kista yang menyebabkan peradangan dan ketidaknyamanan.

    Selain nyeri, PCOS juga ditandai dengan siklus menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan peningkatan berat badan. 

Jika rasa sakit berlangsung lama atau disertai gejala lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai.

Baca juga: Telat Haid: Hamil atau Hormon? Kenali 5 Perbedaannya

Perawatan Sakit Perut Bagian Bawah

Perawatan sakit perut bagian bawah - Ibudanbalita

Meskipun pengobatan sakit perut bagian bawah tergantung pada penyebabnya, Ibu dapat mencoba beberapa cara berikut untuk meredakan rasa sakitnya:

  1. Gunakan botol air panas untuk meredakan nyeri di perut
  2. Perbanyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi
  3. Hindari makanan yang berlemak, berminyak, atau pedas
  4. Usahakan tidur yang cukup untuk membantu tubuh memulihkan diri
  5. Hindari konsumsi minuman alkohol, teh, dan kopi

Namun, penting untuk diingat bahwa perawatan ini hanya bersifat sementara. Jika rasa sakit tidak kunjung hilang atau semakin parah, segera pergi ke dokter.

Baca juga: Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan? Waspadai Penyebabnya!

Kapan Harus ke Dokter?

kapan harus ke dokter saat sakit perut - ibudanbalita

Meskipun beberapa kasus bisa hilang dengan sendirinya, ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai dan memerlukan perawatan medis segera, antara lain:

  1. Nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa hari tanpa ada tanda-tanda membaik
  2. Demam tinggi yang tidak kunjung mereda
  3. Nyeri disertai dengan demam, muntah, atau pendarahan
  4. Perut kembung atau terasa sangat keras
  5. Kesulitan buang air kecil atau buang air besar
  6. Pendarahan abnormal dari vagina, terutama jika tidak sedang menstruasi
  7. Nyeri perut yang tiba-tiba dan sangat hebat, terutama di satu sisi tubuh bisa mengindikasikan kondisi darurat seperti kista pecah atau kehamilan ektopik.

Meskipun ada banyak kemungkinan penyebab sakit perut bagian bawah, diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat hanya bisa diberikan oleh tenaga medis.

Jaga terus kesehatan dan tumbuh kembang janin dengan minum susu khusus Ibu hamil Frisian Flag PRIMAMUM rasa cokelat lezat yang mengandung protein dan asam folat, serta omega 3 (ALA) dan omega 6 (LA) untuk mendukung akal cermat dan tumbuh kembang janin kesehatan Ibu. 

Sebagai persiapan saat kehamilan, Ibu juga bisa memanfaatkan fitur Kalkulator Kehamilan untuk mencari tahu usia kehamilan, Hari Perkiraan Lahir si Kecil, serta dapatkan Ebook panduan kehamilan gratis dari Ibudanbalita. 

Semoga artikel ini membantu Ibu memahami penyebab nyeri perut bagian bawah dan mendorong untuk lebih waspada terhadap kesehatan reproduksi.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.