Di usia prasekolah, proses tumbuh kembang si Kecil merupakan suatu hal yang harus selalu dipantau oleh setiap orang tua. Di usia golden age ini anak-anak sedang berada di masa terbaiknya yang akan berdampak pada masa depannya kelak. Namun, di samping tumbuh kembang, ada satu hal lagi yang harus Ibu perhatikan, yaitu psikologi perkembangan anak.
Seorang ahli pendidikan anak, Maria Montessori, mengungkapkan bahwa masa sensitif untuk tumbuh kembang anak adalah pada usia 3-6 tahun. Pada periode ini, si Kecil perlu diberikan arahan dan rangsangan yang tepat supaya perkembangannya dapat berjalan dengan baik. Jika ada salah satu perkembangan yang terhambat, maka si Kecil akan kesulitan dalam melanjutkan fase perkembangan berikutnya. Ini juga termasuk psikologi perkembangan anak.
Ahli psikoanalisis dari Jerman bernama Erik Erikson membagi perkembangan psikologi manusia ke dalam delapan tahapan. Tiga tahapan pertama berlangsung pada masa kanak-kanak, yaitu usia 0-6 tahun. Tentunya peran orang tua untuk membantu perkembangan buah hatinya sangatlah besar karena anak-anak masih belum bisa melakukan semuanya sendiri sehingga membutuhkan dukungan dan bimbingan dari orang tuanya. Untuk itu, Ibu perlu mengetahui apa saja tahap psikologi perkembangan anak dari tahun ke tahun yang dijabarkan oleh Erikson berikut ini:
Trust vs Mistrust (Usia 0-1 Tahun)
Pada usia ini psikologi perkembangan anak lebih berfokus pada rasa percaya diri. Di awal kehidupannya, bayi masih sangat bergantung pada orang yang paling sering mengasuhnya, seperti orang tua, babysitter, nenek, dsb. Dari orang-orang tersebut, bayi akan belajar mempercayai lingkungannya dari pengalamannya terhadap sesuatu yang berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Rasa percaya (trust) bayi akan muncul perlahan setelah kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi, baik soal kasih sayang maupun biologis. Bentuk perhatian seperti sentuhan dan pelukan yang diberikan oleh pengasuh utama secara rutin akan membentuk rasa aman dan nyaman pada bayi. Berkebalikan dengan bayi yang jarang dipeluk dan disentuh. Ia akan merasa kurang diperhatikan dan dipenuhi kebutuhan dasarnya sehingga akan membangun rasa tidak percaya (mistrust) terhadap orang-orang yang paling dekat dengannya. Ia juga akan menganggap bahwa dunia merupakan tempat yang kejam untuknya tumbuh dan berkembang.
Baca juga: Pahami Psikologi Anak Saat Ia Marah
Autonomy vs Shame and Doubt (Usia 2-3 Tahun)
Menginjak usia 1 tahun, rasa percaya dan tidak percaya si Kecil terhadap pengasuh utamanya sudah mulai berkembang. Perasaan tersebut akan turut berpengaruh pada psikologi perkembangan anak, begitu juga dengan kognitif dan motoriknya selama masa balita.
Pada usia ini, keinginan belajar dan berpetualang si Kecil sedang tinggi-tingginya, Bu. Si Kecil yang memiliki rasa percaya pada pengasuhnya akan lebih percaya diri dalam mengembangkan kemampuannya maupun mempelajari hal-hal di sekitarnya. Ibu dan Ayah sebagai pengasuh utama sebaiknya memberikan kesempatan bagi buah hatinya untuk melewati proses tersebut sesuai keinginan dan caranya sendiri, tidak perlu memaksakan kehendak yang dapat membuat si Kecil enggan untuk belajar.
Ketika orang tua berhasil mendukung buah hatinya untuk bereksplorasi sambil tetap memberikan pengawasan yang bijaksana dan secukupnya, maka si Kecil akan mampu membangun sifat mandiri (autonomy). Namun jika si Kecil terlalu banyak dilarang dan dikekang, maka rasa percaya dirinya tidak akan tumbuh dengan baik sehingga ia akan mudah merasa ragu terhadap kemampuannya sendiri (shame and doubt). Hal ini juga akan berdampak pada ketidak percayaannya terhadap lingkungan dan kemampuannya dalam bertahan hidup.
Initiative vs Guilt (Usia 4-5 Tahun)
Pada kategori usia ini, si Kecil sudah mulai bersekolah di playgroup atau Taman Kanak-kanak sehingga akan mengenal dunia luar yang lebih luas dari rumah dan keluarga. Psikologi perkembangan anak pun akan melibatkan aktivitas sosialisasi dengan teman-teman, guru, maupun orang lain di sekitarnya. Ia juga akan senang sekali bertanya tentang segala hal yang kadang bisa membuat Ibu kewalahan dalam menjawabnya.
Si Kecil yang banyak bertanya menandakan kalau ia tertarik bereksplorasi dan ingin belajar tentang berbagai macam hal baru. Hadapi fase ini dengan bersikap secara bijaksana ya, Bu. Luangkan waktu untuk menjawab semua pertanyaannya serta mendukung ketertarikannya untuk bereksperimen.
Dengan cara ini, Ibu dapat membantu si Kecil untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengambil inisiatif (initiative), baik dalam bertindak ataupun menghadapi masalah di sekelilingnya. Hindari terlalu sering memarahi si Kecil karena banyak bertanya atau melarang si Kecil bermain. Hal ini akan menimbulkan rasa bersalah (guilt) dan mudah merasa gelisah.
Baca Juga: Meninggalkan si Kecil dengan Baby Sitternya
Dukung psikologi perkembangan anak agar berjalan secara optimal dengan cara memahami dunia dan karakteristik si Kecil karena masing-masing karakteristik akan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Ibu juga perlu menjadi sahabat terdekat, sering meluangkan waktu, dan memberikan banyak perhatian pada si Kecil. Dengan begitu, ia akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang positif dan diterima dengan baik oleh lingkungannya.
Ibu pasti tidak ingin tumbuh kembang si Kecil jadi terhambat, kan? Selain memahami perkembangan tahapan psikologi perkembangan anak, penuhi asupan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) secara lengkap dengan memberikan si Kecil makanan kaya nutrisi, salah satunya adalah susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk usia 1 - 3 tahun atau susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk usia 4 - 6 tahun.
Susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO bisa jadi pilihan tepat karena mengandung 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang lengkap dan DHA 4x lebih tinggi. Kedua nutrisi ini harus saling melengkapi agar si Kecil lebih prima. Ibaratnya, 9AAE adalah sebuah mobil, sedangkan DHA merupakan penumpangnya.
Jadi, jika si Kecil kekurangan 9AAE, maka DHA dan nutrisi lainnya tidak bisa diantarkan ke tujuan masing-masing, yaitu ke dalam sel-sel tubuh. Maka dari itu, asupan 9AAE dan DHA harus saling melengkapi untuk meningkatkan perkembangan otak si Kecil agar lebih kreatif.
Asupan DHA 4x lebih tinggi di dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO bisa jadi pilihan Ibu untuk memaksimalkan perkembangan otak si Kecil.
Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO untuk meningkatkan akal kreatif, kemampuan kognitif, dan fungsi sistem saraf si Kecil.
Frisian Flag PRIMAGRO merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang diperkaya dengan asam sialat dan sphingomyelin untuk meningkatkan kecerdasan si Kecil. Selain itu, susu ini juga mengandung minyak ikan, kolin, dan tirosin tertinggi.
Selain itu, Frisian Flag PRIMAGRO juga diperkaya dengan 5 nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi, serta mengandung serat pangan inulin yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan si Kecil.
Semua nutrisi prima dalam susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ bisa Ibu dapatkan dengan harga terjangkau, pilihan ukuran yang sesuai kebutuhan (mulai dari 120 gr, 150 gr, 360 gr, 750 gr, 800 gr, 1.200 gr, dan 2.000 gr). Yang gak kalah spesial, susu ini juga tersedia dalam 3 pilihan rasa lezat, yaitu madu, vanila, dan cokelat yang pastinya disukai si Kecil. Dengan mengonsumsi susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO, si Kecil bisa lebih kreatif, tangkas, dan berani.
Selain itu Ibu bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang juga terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO.