Bu, umumnya kehamilan memang bisa menyebabkan beberapa gangguan yang tidak dapat dihindari. Salah satu yang kerap dijumpai oleh Ibu hamil adalah Simfisis Pubis Disfungsi atau biasa disingkat SPD. Bisa dibilang, hal itulah yang terjadi kepada saya saat memasuki trimester kedua dulu. Apakah Ibu pernah atau sedang mengalami hal yang sama? Jika mengalami gangguan ini, umumnya Ibu akan merasakan ngilu pada kemaluan, kesulitan dalam berjalan, berdiri, hingga mengubah posisi tidur.
Nah, berdasarkan info ibu hamil yang saya dapatkan dari dokter kandungan, berikut adalah beberapa hal yang perlu ibu pahami tentang SPD.
Apa Itu SPD?
Simfisis Pubis Disfungsi (SPD) merupakan masalah yang terjadi pada bagian kemaluan. Penyebab masalah ini adalah kondisi ligamen yang seharusnya menjaga tulang panggul tetap lurus, menjadi terlalu rileks dan renggang. Akibatnya, sendi pelvis menjadi tidak stabil dan menyebabkan rasa ngilu pada daerah kemaluan.
Menurut info ibu hamil yang saya dapatkan dari dokter kandungan waktu itu, kondisi ini juga sangat berkaitan dengan proses kelahiran. Mendekati hari persalinan, hormon relaksin akan aktif bekerja, sehingga ligamen akan lebih rileks dan mudah renggang untuk memudahkan proses persalinan. Namun, ketika hormon relaksin terlalu aktif, ligamen disekitar tulang panggul menjadi renggang sebelum waktunya. Akibatnya, Ibu akan merasakan ngilu ketika beraktivitas, misalnya berdiri, berjalan, dan mengubah posisi tidur.
Seperti Apa Gejala SPD?
Berdasarkan pengalaman saya saat hamil si Kecil dulu, Simfisis Pubis Disfungsi (SPD) umumnya ditandai dengan beberapa gejala berikut:
- Nyeri punggung, nyeri ini biasanya terjadi di pinggul hingga panggul bagian belakang.
- Nyeri yang disertai bunyi saat digunakan bergerak pada area panggul.
- Nyeri dibagian paha dalam atau diantara kedua kaki.
- Nyeri akan semakin memuncak ketika Ibu berjalan, naik turun tangga, ataupun berpindah posisi tidur.
- Nyeri akan semakin memuncak di malam hari dan membuat Ibu kesulitan tidur nyenyak. Terlebih lagi, jika Ibu menuju toilet di malam hari.
SPD bisa terjadi ketika hamil ataupun setelah Ibu melahirkan. Namun, biasanya gejala pertama kali akan terasa ditengah-tengah kehamilan. Untuk itu, sebaiknya ketahui tips menjaga kehamilan agar SPD tak semakin memburuk.
Apa Penyebab SPD?
Setelah berkonsultasi lebih jauh dengan dokter kandungan, saya jadi mengetahui bahwa Simfisis Pubis Disfungsi (SPD) dapat dipicu oleh hormon relaksin yang terlalu aktif bekerja. Namun, di samping itu ada beberapa faktor lain juga memicu kondisi ini, yaitu:
- Persendian di bagian panggul berubah dan tidak rata.
- Perubahan kinerja otot untuk mendukung sendi pelvis.
- Salah satu sendi tidak dapat bekerja dengan baik dan menyebabkan ngilu saat Ibu bergerak.
- Ibu pernah mengalami nyeri sendi pelvis sebelum kehamilan.
- Ibu pernah mengalami cidera panggul sebelumnya.
- Ibu mengalami kelebihan berat badan selama masa kehamilan.
- Terlalu banyak aktivitas yang memaksa sendi.
Bagaimana Cara Menangani SPD?
Penanganan Simfisis Pubis Disfungsi (SPD) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penanganan untuk mengatasi nyeri sendi pada umumnya, Bu. Namun, pada SPD penanganan disesuaikan dengan cara menjaga kehamilan, yaitu:
- Latihan ringan untuk melatih kekuatan tulang belakang, perut, pinggul dan otot panggul. Latihan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas panggul dan tulang belakang.
- Ibu harus melakukan aktivitas harian yang lebih ringan agar tak memperburuk SPD, serta mengetahui cara melahirkan dengan lebih mudah.
- Akupuntur juga bisa membantu meredakan nyeri selama kehamilan. Metode ini aman dilakukan, asal oleh ahli yang berpengalaman.
- Menggunakan sabuk pengaman ibu hamil yang digunakan untuk menyokong beban perut yang makin meningkat saat kehamilan.
Memahami lebih jauh mengenai masalah saat kehamilan, akan mempermudah Ibu untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Untuk itu, ada baiknya ibu banyak mencari berbagai info ibu hamil, sebagai salah satu cara untuk mempersiapkan proses kelahiran. Tidak perlu sungkan untuk meminta saran dokter jika Ibu merasa ada yang tidak beres dengan kehamilan. Selamat menikmati indahnya masa kehamilan, Bu!