Masa terrible two sering kali menjadi momok bagi orang tua. Si Kecil yang tadinya manis tiba-tiba berubah menjadi pemarah, suka tantrum, keras kepala, dan sulit diatur.
Sebelum mengetahuinya lebih lanjut, pada masa ini si Kecil butuh asupan nutrisi yang cukup. Pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung tinggi DHA yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.
Pada usia 2 tahun, si Kecil mulai bisa menunjukkan rasa kemandiriannya, namun belum memiliki kontrol emosi yang matang. Lantas, sampai kapan fase terrible two berlangsung dan bagaimana cara menghadapinya?
Apa itu Terrible Two?
Istilah "terrible two" merujuk pada fase perkembangan anak usia 2 tahun yang seringkali ditandai dengan perubahan perilaku yang cukup signifikan.
Meskipun disebut terrible two, fase ini umumnya dimulai sekitar usia 18-24 bulan. Namun, bisa juga terjadi lebih awal pada usia 12 bulan atau lebih lambat pada usia 3 tahun.
Karakteristik umum dari anak-anak di usia dua tahun yang mengalami terrible two meliputi emosi yang meledak-ledak, perubahan suasana hati yang drastis, tantrum, dan sering menolak.
Baca juga: Tahap Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun yang Menakjubkan
Bagaimana Ciri Anak Masuk ke Fase Terrible Two?
Perubahan perilaku yang sering muncul saat si Kecil memasuki fase terrible two, antara lain:
-
Mood swing
Perubahan suasana hati yang drastis adalah salah satu karakteristik umum dari anak-anak di usia dua tahun yang memasuki fase terrible two.
Satu menit si Kecil bisa tertawa riang, kemudian dalam hitungan menit bisa menangis meraung-raung karena perkembangan emosional yang belum matang.
Perubahan suasana hati mendadak ini sering membingungkan dan membuat orang tua kewalahan.
-
Sering menolak
Seiring berkembangnya kemandirian, anak di usia 2 tahun mulai mengembangkan rasa kemandirian dan ingin mengeksplorasi sekitarnya.
Hal ini membuat mereka sering menolak perintah atau arahan orang tua, bahkan untuk hal-hal sederhana seperti makan atau mandi.
Keinginan untuk mandiri ini seringkali berbenturan dengan aturan dan arahan orang tua, sehingga memicu konflik dan tantrum.
-
Tantrum
Tantrum adalah luapan emosi yang intens dan sulit dikendalikan. Pada fase terrible two, anak-anak belum memiliki kemampuan yang matang untuk mengelola emosi mereka.
Frustasi sedikit saja dapat memicu tantrum, baik itu berupa teriakan, tangisan histeris, berguling-guling di lantai, atau bahkan memukul dan melempar barang.
Tantrum biasanya terjadi ketika si Kecil merasa frustasi karena keinginannya tidak terpenuhi atau ketika ia kesulitan mengungkapkan kebutuhannya.
Penting untuk diingat bahwa fase terrible two adalah bagian normal dari perkembangan anak. Meskipun menantang, fase ini adalah saat di mana si Kecil bisa belajar banyak hal.
Baca juga: 9 Cara Ampuh Mengatasi Anak Tantrum dengan Efektif
Berbagai Penyebab Terrible Two
Anak usia 2 tahun sering mengalami frustasi karena ia ingin mandiri namun kemampuan mereka belum memadai.
Pada usia ini, si Kecil Mereka belum bisa memahami penjelasan logis dan konsekuensi tindakan seperti orang dewasa.
Perkembangan otak dan bahasa yang belum matang juga membuatnya sulit mengendalikan emosi dan mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.
Akibatnya, si Kecil akan mengekspresikan rasa frustrasi dan emosi yang kuat melalui perilaku "buruk" seperti mengamuk, berteriak, atau menangis.
Cara Mengatasi Anak Terrible Two
Mengatasi anak yang tantrum saat terrible two bisa jadi tantangan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
-
Pantau perkembangan emosi si Kecil
Setiap anak memiliki perkembangan emosi yang berbeda-beda. Penting bagi orang tua untuk memantau perkembangan emosi si Kecil.
Ibu bisa memanfaatkan fitur Emo Meter dari Ibu & Balita untuk mengetahui kemampuan sosial emosional si Kecil terhadap diri dan lingkungannya.
Jika si Kecil sering mengalami kesulitan mengelola emosi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog anak.
-
Perhatikan tanda-tanda lapar dan lelah
Anak-anak sering rewel saat lapar atau lelah, sehingga Ibu perlu memastikannnya mendapatkan cukup makan dan tidur.
Ibu perlu membuat jadwal makan dan tidur yang teratur dan hindari melewatkan waktu makan atau tidur siang.
Baca juga: Kenali Tanda-Tanda yang Menunjukkan Anak Sedang Lapar
-
Tetap tenang dan sabar
Hindari membalas kemarahan anak dengan kemarahan. Sebab, marah atau menghukum anak hanya akan memperburuk situasi.
Cobalah untuk memahami perasaan si Kecil dan berikan dukungan emosional. Tunjukkan bahwa Ibu mengerti perasaannya dan siap membantunya mengatasi emosi.
-
Berikan pilihan
Anak usia 2 tahun sedang belajar membuat keputusan sendiri. Biarkan si Kecil memilih hal-hal kecil, seperti pakaian atau makanan.
Misalnya, Ibu bisa bertanya "Mau makan nasi atau roti?" Hal ini akan membantu memberikannya rasa kontrol dan mengurangi frustasi.
-
Alihkan perhatiannya
Terkadang, cara terbaik untuk menghentikan tantrum adalah dengan mengalihkan perhatian anak.
Ibu bisa mencoba mengalihkan perhatiannya dengan cerita lucu, lagu, atau mainan yang menyenangkan.
Cara ini bisa membantu meredakan amukan si Kecil dan memberinya jeda waktu untuk menenangkan diri.
-
Buat rutinitas harian yang konsisten
Saat menghadapi fase terrible two, Ibu bisa membuat rutinitas harian yang teratur, termasuk waktu tidur siang dan tidur malam.
Hal ini bisa membantu si Kecil merasa aman dan mengurangi kecemasan, sehingga mengurangi kemungkinan amukan.
Baca juga: Pentingnya Jam Tidur yang Baik Bagi Tumbuh Kembang Anak Prima
-
Berikan pujian
Ketika si Kecil berperilaku baik dan berhasil mengendalikan emosinya, jangan lupa untuk memberikannya pujian atau kata-kata positif lainnya.
Pujian akan bisa memotivasi anak untuk mengulanginya dan meningkatkan rasa percaya diri si Kecil.
-
Validasi perasaan si Kecil
Saat si Kecil sedang tantrum, Ibu bisa mencoba untuk menenangkannya dengan mengakui dan memberikan validasi perasaannya.
Misalnya, "Ibu tahu kamu marah karena tidak boleh makan permen. Ibu mengerti perasaanmu." Hal ini akan membantunya merasa dipahami dan mengurangi intensitas tantrum.
-
Siapkan camilan
Anak-anak sering rewel saat lapar, sehingga Ibu bisa membawa camilan saat bepergian agar si Kecil tidak kelaparan dan mengamuk.
Jika akan pergi untuk waktu yang lama, rencanakan tempat makan atau pesan makanan agar si Kecil tetap kenyang dan senang
-
Buat lingkungan yang aman
Sebagai tindakan pencegahan, Ibu sebaiknya menjauhkan benda-benda berbahaya atau mudah pecah dari jangkauan si Kecil.
Cara ini dapat mencegah terjadinya amukan yang tidak perlu akibat anak tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Menghadapi anak yang sedang mengalami terrible two memang membutuhkan kesabaran ekstra ya, Bu.
Masa Terrible Two Sampai Umur Berapa?
Terrible two tidak tidak selalu berakhir tepat pada usia tiga tahun. Perilaku ini dapat berlanjut hingga usia empat tahun, terutama saat lapar, lapar, lelah, atau kurang sehat.
Namun, penelitian dalam Journal of the American Academy of Nurse Practitioners menunjukkan bahwa frekuensi tantrum berkurang seiring bertambahnya usia.
Meski begitu, penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki ritme perkembangan berbeda dan bisa mengalami terrible two dengan durasi lebih cepat atau lebih lama.
Baca juga: Hindari 4 Hal Negatif Ini Demi Kebaikan Psikologi Anak
Apakah Fase Setelah Terrible Two?
Setelah melewati fase terrible two yang menguras emosi, fase selanjutnya yang dikenal sebagai threenager bisa jadi sama menantangnya.
Threenager adalah istilah untuk menggambarkan perilaku anak usia tiga tahun yang mirip dengan remaja yang keras kepala, mudah marah, dan ingin mandiri.
Kemampuan anak usia 3 tahun untuk mengendalikan emosi dan mengungkapkan keinginan masih terbatas, sehingga sering terjadi tantrum dan perilaku menantang lain.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Meskipun terrible two adalah fase normal dalam proses tumbuh kembang anak, ada beberapa situasi yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa hal yang perlu diwaspadai:
- Berperilaku kasar dan melukai diri sendiri
- Mengamuk yang berlangsung selama 15 menit atau lebih
- Mengamuk yang mengakibatkan cedera pada orang lain
- Menahan napas hingga pingsan saat mengamuk
- Terlihat menarik diri dan menghindari kontak mata
- Tidak dapat mengungkapkan kebutuhannya sama sekali dan kesulitan berkomunikasi
- Mengalami tantrum yang lebih parah setelah usia 3 tahun.
Ibu dan Ayah perlu bersabar, memberikan dukungan, dan memahami bahwa perilaku anak bukanlah tindakan yang disengaja untuk membuat kesal.
Apalagi terrible two termasuk fase yang normal dalam perkembangan otak si Kecil. Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan tinggi DHA dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+.
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat si Kecil. Selain mengandung tinggi DHA serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Bingung bagaimana menjaga kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil? Akademi Keluarga Prima solusinya! Di sini Ibu bisa Di sini Ibu bisa mendapatkan panduan lengkap seputar nutrisi, pola asuh yang tepat dengan Parenting Style, cari tahu kondisi emosi anak dengan Emo Meter, hingga pantau tumbuh kembangnya dengan Grafik Tumbuh Kembang Prima.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.