Muntah memang termasuk kondisi umum yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Ibu perlu mengambil tindakan jika kondisi ini terjadi terus menerus. Memastikan si Kecil tetap terhidrasi menjadi salah satu pertolongan pertama anak muntah terus. Sebelum membahas lebih lanjut, pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.

ebook
Banner
Banner AKP

Hal yang wajar jika Ibu panik atau cemas saat melihat si Kecil muntah. Namun, sebisa mungkin Ibu harus tetap berpikir jernih dan mencari tahu apa penyebab anak muntah agar bisa mengatasinya dengan tepat. 

Penyebab Anak Muntah

Secara umum, muntah terjadi akibat gumoh yang keluar sebagai akibat dari kontraksi kuat dari perut karena sudah terlalu penuh. Selain gumoh, berikut ini penyebab anak muntah yang lainnya:

  1. Infeksi Virus atau Bakteri

    Tahukah, Ibu? Ternyata flu perut atau penyakit usus bisa menjadi penyebab anak muntah dan mencret, lho. Sebab, virus atau bakteri dapat menginfeksi lapisan perut si Kecil. 

    Saat terserang oleh virus atau bakteri, ia tidak saja muntah, tapi mungkin juga mengalami diare, susah makan, nyeri perut, hingga demam.

    Artikel Sejenis

    Pertolongan pertama anak muntah terus yang bisa Ibu lakukan yaitu membawa si Kecil ke dokter untuk mengatasi kondisi ini ya, Bu.

  2. Infeksi atau Gangguan Pernapasan

    Penyebab anak muntah yang lainnya adalah adanya gangguan atau infeksi di saluran pernapasan, terutama saat ia sedang batuk. Ibu bisa memberi air putih secukupnya sebagai pertolongan pertama.

    Umumnya, infeksi saluran pernapasan atas bisa sembuh dalam selama 1-2 minggu. Apabila infeksi saluran pernapasan tak kunjung membaik, segera konsultasikan kondisi si Kecil ke dokter agar segera ditangani dengan tepat.

  3. Mabuk Perjalanan

    Anak Muntah - ibudanbalita

    Mabuk perjalanan ini terjadi ketika si Kecil merasa tidak nyaman dengan mobil atau kendaraan yang bergerak secara terus menerus, sehingga ia pun menjadi pusing hingga muntah. 

    Ibu dapat menenangkan si Kecil dan tidak membiarkan perutnya kosong untuk menghindari risiko dehidrasi yang mungkin terjadi.

    Oleh karena itu, Ibu dapat memberikan buah segar dan air putih secukupnya untuk membantu mengurangi rasa mual dan menjaga anak tetap terhidrasi selama di perjalanan.

  1. Menangis atau Batuk Secara Berlebihan

    Menangis atau batuk terlalu keras memicu tekanan pada daerah perut, sehingga dapat menyebabkan muntah. 

    Jika hal ini terjadi, sebaiknya Ibu segera menenangkan si Kecil dan mengajaknya bermain bersama agar ia tidak menangis lagi.

    Apabila batuk disertai dengan gejala lain, seperti muntah dan mencret secara bersamaan, sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengetahui penyebab anak muntah.

  2. Keracunan Makanan

    Muntah juga bisa disebabkan oleh keracunan makanan, lho. Berbagai makanan yang tidak bersih atau terkontaminasi zat kimia bisa jadi penyebabnya.

    Umumnya, keracunan makanan ditandai dengan mual dan muntah-muntah yang disertai diare serta kram perut. Segera bawa si Kecil ke dokter agar kondisi ini dapat ditangani secepatnya. 

    Biasanya, dokter juga akan menyarankan agar si Kecil mengonsumsi buah-buahan segar untuk membantu mengeluarkan racun yang masuk ke dalam saluran pencernaannya.

  3. Radang Usus Buntu atau Apendisitis 

    Meskipun jarang, namun penyebab anak muntah karena radang usus buntu mungkin saja terjadi, Bu.

    Pembengkakan usus buntu ini ditandai dengan nyeri perut ulu hati secara terus menerus, lalu diikuti dengan muntah dan demam berkepanjangan dan harus diwaspadai.

    Mengingat kondisinya yang sudah cukup darurat, jika si Kecil terus menunjukan gejala di atas, sebaiknya Ibu segera konsultasi ke dokter spesialis anak.

Baca juga: Si Kecil Sering Muntah? Ini Penyebab dan Cara Penanganannya

Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus

pertolongan pertama anak muntah terus

Melansir Kids Health, muntah bisa menyebabkan si Kecil kehilangan garam, mineral serta cairan tubuh sehingga penting untuk Ibu memastikan si Kecil kembali terhidrasi setelah muntah.

Pertolongan pertama anak muntah terus yang Ibu lakukan adalah berusaha tenang, cari tahu penyebab anak muntah malam hari, kemudian lakukan beberapa hal berikut:

  1. Pastikan posisi si Kecil tetap tegak atau miring, agar tidak menghirup muntahan ke saluran pernapasan dan paru-paru.
  2. Jaga hidrasi si Kecil dengan memberikannya cairan, seperti air putih, air madu, oralit, atau ASI, saat anak sudah tenang. Lakukan secara bertahap dan perlahan selama 12 jam pertama.
  3. Untuk bayi di bawah 6 bulan, sebaiknya untuk terus disusui. 
  4. Jika intensitas muntah anak masih terus berlangsung setiap 5-10 menit sebaiknya berikan minuman pereda mual, seperti teh chamomile/peppermint atau air jahe hangat. 
  5. American Academy of Pediatrics menyarankan Ibu untuk tidak memberikan makanan padat selama 24 jam ke depan, terhitung sejak muntah pertama. 
  6. Saat kondisi anak sudah tenang dan stabil, berikan makanan padat dan buah-buahan, seperti sup kaldu, roti, atau buah-buahan yang segar.
  7. Jangan berikan obat anti diare atau anti muntah tanpa resep dan pengawasan dokter.
  8. Pastikan si Kecil istirahat dan tidur yang cukup agar badan tidak terlalu lemas.

Beberapa cara di atas memang bisa Ibu lakukan sebagai pertolongan pertama anak muntah terus agar tidak menghindari dehidrasi.

Baca juga: 6 Makanan untuk Anak yang Mengalami Muntah

Obat Tradisional Mual Muntah pada Anak

Ada beberapa pilihan obat tradisional yang bisa digunakan untuk mengatasi mual dan muntah pada anak, antara lain:

  1. Jahe

    jahe untuk obat tradisional mual dan muntah pada anak - Ibudanbalita


    Jahe telah lama dikenal sebagai obat alami untuk meredakan mual dan muntah. Ibu bisa memberikan si Kecil teh jahe hangat atau permen jahe untuk membantu meredakan gejala.

  2. Lemon

    lemon untuk obat tradisional mual muntah pada anak - Ibudanbalita

    Lemon memiliki aroma yang dapat membantu mengurangi rasa mual. Ibu dapat memberikan si Kecil air perasan lemon hangat yang dicampur dengan madu. Selain itu, menghirup aroma lemon juga dapat membantu meredakan mual.

  3. Daun mint

    daun mint untuk obat tradisional mual dan muntah pada anak - Ibudanbalita]

    Obat tradisional mual dan muntah pada anak lainnya yang bisa Ibu coba yaitu daun mint yang memiliki efek menenangkan pada perut.

    Ibu bisa mencoba mencampur daun mint dengan 1 sendok teh air perasan lemon dan sedikit madu agar rasanya lebih disukai si Kecil.

Jika gejala mual dan muntah pada si Kecil tidak membaik atau memburuk, segera bawa si Kecil pergi ke dokter.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Makanan untuk Anak Muntah yang Benar

Kapan Harus ke Dokter?

kapan harus ke dokter saat anak muntah terus - ibudanbalita

Selain intensitas muntah yang tidak berkurang, ada beberapa tanda lain yang harus Ibu awasi untuk segera mendapatkan pengawasan dokter, di antaranya adalah:

  1. Apabila muntah disertai bercak darah berwarna merah atau kehitaman dan empedu warna hijau.
  2. Anak mengeluh nyeri sakit perut yang hebat, terutama di bagian perut sebelah kanan. 
  3. Kondisi fisik anak terlihat pucat, matanya terlihat cekung, mulut dan bibir yang kering, urine berwarna kuning pekat, dan terlihat mengantuk.
  4. Adanya darah pada kotoran anak saat buang air besar.
  5. Disertai demam atau bahkan kedinginan.
  6. Anak mengeluhkan sakit kepala atau ruam kemerahan di sekujur tubuh.

Baca juga: Anak Sering Muntah, Apa Penyebab dan Bagaimana Penanganannya?

Selain melakukan pertolongan pertama mengatasi anak muntah, Ibu juga tetap perlu memberikan si Kecil nutrisi yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya meski ia sedang muntah-muntah. 

Hal ini penting agar si Kecil tidak kekurangan nutrisi dan proses tumbuh kembangnya tidak terhambat, terutama perkembangan fungsi otak yang penting di usia si Kecil saat ini. 

Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+.

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Untuk mencukupi kebutuhan gizi si Kecil yang berkurang karena muntah-muntah, ada baiknya Ibu menggunakan fitur Kalkulator Gizi. Pemberian gizi yang tepat dan adekuat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang si Kecil. Jadi, langsung cobain fiturnya sekarang juga ya, Bu.

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.



Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.