Bagi setiap orang tua, memantau tumbuh kembang anak merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan karena berpengaruh hingga masa depan. Dengan pemantauan secara rutin, Ibu juga bisa mengetahui lebih awal jika terjadi gangguan tumbuh kembang atau masalah kesehatan lain yang mungkin muncul. Lantas, apa saja aspek dalam tumbuh kembang anak yang harus Ibu perhatikan? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!
Apa itu Tumbuh Kembang?
Tumbuh kembang merupakan gabungan kata dari tumbuh dan kembang. Tumbuh (growth) adalah bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, kembang adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks, seperti kemampuan si Kecil semakin bertambah dari yang awalnya hanya berguling, kini bisa duduk, berdiri, bahkan berjalan. Kemampuan ini harus sesuai dengan usianya atau disebut juga dengan tonggak perkembangan anak.
Penting bagi Ibu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sejak dini agar si Kecil bisa tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, prima, dan kuat. Namun, Ibu juga perlu tahu bahwa tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh beragam faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal yang memengaruhi tumbuh kembang anak meliputi usia, genetik, kromosisin, ras, dan jenis kelamin. Sedangkan, faktor eksternal mencakup stimulasi orang tua, keadaan ekonomi, sosial, dan pemenuhan nutrisi.
Aspek dalam Pertumbuhan Anak
Dalam memantau pertumbuhan anak, setidaknya Ibu perlu mengetahui beberapa aspek penting, di antaranya:
-
Berat badan
Berat badan merupakan salah satu parameter status gizi dan kesehatan si Kecil lho, Bu. Oleh karena itu, Ibu dianjurkan untuk rutin menimbang berat badan si Kecil sebagai langkah penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Memantau berat badan secara rutin memberikan sejumlah manfaat, di antaranya dapat mendeteksi lebih awal bila terjadi gangguan tumbuh kembang anak, mendapatkan penanganan lebih cepat dari dokter, dan mendapatkan penyuluhan gizi yang tepat.
-
Tinggi badan
Selain berat badan, tinggi badan juga termasuk parameter penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Anak yang tidak bertambah tinggi bisa dicurigai mengalami growth faltering (pertumbuhan yang melambat) dan berisiko tinggi mengalami stunting. Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa angka stunting di Indonesia masih mencapai 24,4%, padahal standar dari WHO maksimal 20%.
Meski tinggi badan si Kecil dipengaruhi oleh beragam faktor, termasuk faktor genetik (keturunan), tetapi Ibu wajib mengoptimalkannya dengan baik. Hal tersebut didukung oleh riset dari Princeton University yang membuktikan bahwa anak-anak yang lebih tinggi memiliki hasil tes kognitif yang lebih baik sehingga tumbuh kembang anak lebih optimal hingga masa depan.
-
Lingkar kepala
Mungkin Ibu sudah sering mendengar pentingnya memantau berat badan dan tinggi badan anak. Akan tetapi, parameter tumbuh kembang anak yang ideal tak hanya itu lho, Ibu juga harus memantau lingkar kepala si Kecil secara rutin.
Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan seiring pertumbuhan anak, ukuran otaknya pun ikut bertambah sehingga penting untuk dipantau perkembangannya. Dengan memantau lingkar kepala, Ibu juga bisa mendeteksi sejak dini bila terjadi masalah kesehatan yang dialami oleh si Kecil.
Aspek dalam Perkembangan Anak
Berbeda dengan pertumbuhan, dalam perkembangan anak ada beberapa aspek penting yang perlu Ibu perhatikan, di antaranya:
-
Kemampuan sensorik
Kemampuan sensorik adalah keterampilan yang dimiliki anak untuk menggunakan indra yang ia miliki, meliputi indra penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, hingga sentuhan. Kemampuan sensorik merupakan salah satu parameter tumbuh kembang anak yang harus dimiliki dan diasah sebagai bekal untuk dewasa nanti. Bila terjadi masalah pada kemampuan sensorik anak, maka keterampilan si Kecil pun akan ikut terganggu.
-
Kemampuan motorik
Motorik adalah kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh, seperti kepala, bibir, lidah, tangan, kaki, dan jari si Kecil. Dengan melatih kemampuan motorik, si Kecil dapat belajar melakukan berbagai hal, mulai dari merangkak, duduk, berdiri, dan bermain. Itulah sebabnya, kemampuan motorik yang diasah sejak dini sangat mendukung tumbuh kembang anak hingga dewasa. Pada dasarnya, kemampuan motorik memang belum terlalu terlihat ketika si Kecil baru lahir, namun kemampuan ini secara perlahan akan mulai terbentuk seiring tumbuh kembangnya.
-
Kemampuan kognitif
Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), kognitif merupakan kemampuan untuk mengenal, membandingkan, mengingat, memecahkan masalah, dan kecerdasan seorang anak. Perkembangan kognitif dapat membantu si Kecil untuk fokus, mengingat dan memahami informasi yang diterima, serta meningkatkan kemampuan berpikir seiring dengan tumbuh kembang anak.
-
Kemampuan bahasa
Parameter dalam tumbuh kembang anak yang tak kalah penting yaitu kemampuan bahasa. Sebagaimana yang Ibu ketahui, keterampilan si Kecil dalam berbahasa kerap dijadikan tolak ukur kecerdasannya di masa depan. Namun sayangnya, tak sedikit pula orang tua yang kurang mengoptimalkan kemampuan ini karena dianggap keterampilan bahasa akan muncul dengan sendirinya. Padahal pada periode masa kanak-kanak, mengajari si Kecil berbahasa sesuai kaidah merupakan pintu gerbang bagi si Kecil untuk memasuki dunia ilmu pengetahuan lho, Bu. Selain itu, bahasa juga sangat menentukan apa dan bagaimana si Kecil harus mempelajari lingkungannya. Keterampilan bahasa bisa mengembangkan kemampuan belajar si Kecil.
-
Kemampuan sosial
Sesuai dengan namanya, keterampilan sosial merupakan kemampuan anak untuk bisa bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungannya. Itulah sebabnya, kemampuan ini bukan hanya penting bagi orang dewasa, tetapi juga penting bagi anak-anak karena akan berdampak di masa depannya kelak. Dengan memiliki kemampuan sosial yang baik, si Kecil bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki rasa percaya diri, dan lain sebagainya.
Pentingnya Golden Age Anak
Ibu mungkin sudah familiar dengan istilah golden age, bukan? Golden age atau masa emas adalah periode di mana otak dan fisik anak sedang mengalami tumbuh kembang yang sangat pesat. Golden age merupakan periode emas saat si Kecil berusia 0-5 tahun.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), golden age juga harus dipantau pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Yang dimaksud 1.000 hari pertama kehidupan adalah mulai dari si Kecil di dalam rahim hingga usianya menginjak 2 tahun.
Pada anak yang berusia 0-2 tahun terjadi perkembangan otak yang sangat pesat. Itulah mengapa masa ini disebut dengan periode kritis tumbuh kembang anak dan merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pemulihan bila terdeteksi adanya gangguan tumbuh kembang.
Gangguan tumbuh kembang anak bisa dicegah sejak dini dengan adanya peran orang tua yang mencakup asuh, asih, dan asah:
- Asuh: Kebutuhan fisik-biomedis meliputi pemberian ASI, gizi yang sesuai, kelengkapan imunisasi, pengobatan, kebersihan diri dan lingkungan, bermain dan rekreasi.
- Asih: Kebutuhan emosi dan kasih sayang anak.
- Asah: Kebutuhan akan stimulasi motorik, sensorik, emosi-sosial, bahasa, kognitif, moral, dan spiritual yang merupakan cikal bakal untuk proses belajar si Kecil.
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan oleh orang tua begitu si Kecil memasuki masa emas tumbuh kembangnya. Ibu juga perlu memastikan tumbuh kembang anak sudah optimal, baik dari segi fisik maupun mental.
Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Nutrisi
Asupan gizi yang tepat dan adekuat sangat memengaruhi tumbuh kembang si Kecil lho, Bu. Itulah sebabnya, sejak si Kecil dalam kandungan, Ibu sudah harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Salah satu makanan untuk ibu hamil dan menyusui yang kaya nutrisi adalah susu Frisian Flag PRIMAMUM karena mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan tinggi asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil.
Susu Frisian Flag PRIMAMUM juga mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel tubuh si Kecil.
Sedangkan, saat si Kecil berusia 1-3 tahun, Ibu sudah bisa memberikan ia makanan kaya nutrisi, termasuk susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ karena mengandung 9 Asam Amino Esensial (9 AAE) yang lengkap dan DHA 4x lebih tinggi.
9 AAE merupakan protein esensial yang sangat penting dalam masa tumbuh kembang anak karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri sehingga harus didapatkan dari sumber protein hewani. Kekurangan semua jenis 9 AAE akan menghambat tumbuh kembang sebanyak -50%. Sementara itu, DHA merupakan asam lemak yang termasuk dalam kelompok omega-3 yang merupakan nutrisi utama untuk membantu fungsi otak.
Selain itu, susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ juga mengandung kombinasi 7 nutrisi penting untuk dukung perkembangan otak dan akal kreatif si Kecil, di antaranya omega 3 (ALA), omega 6 (LA), minyak ikan, kolin, sphingomyelin, asam sialat, dan tirosin tertinggi.
Susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ juga diperkaya dengan 5 nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi, serta mengandung serat pangan inulin yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan si Kecil.
Selain asupan nutrisi, tumbuh kembang anak juga perlu dioptimalkan dengan pemberian stimulasi yang tepat sesuai usia, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencukupi waktu tidur si Kecil, dan lain sebagainya.
Untuk memudahkan Ibu dalam memantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala si Kecil secara rutin, Ibu bisa menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima dari Akademi Keluarga Prima. Fitur ini sangat mudah digunakan dan sudah sesuai dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Langsung coba fiturnya di sini.