Sinusitis dapat terjadi pada siapa saya. Baik orang dewasa maupun bayi. Namun kadang memang sulit mengetahui apakah bayi Ibu mengalami sinusitis atau tidak karena gejalanya yang mirip batuk pilek. Namun yang sedikit berbeda adalah penyebab sinusitis berbeda dengan penyakit flu biasa.
Bayi sehat adalah salah satu prioritas utama bagi setiap orang tua. Itulah sebabnya, saya selalu memerhatikan asupan nutrisi dari makanan dan minuman yang saya konsumsi agar ASI yang saya berikan dapat turut serta menjaga kesehatan si Kecil. Namun, setelah saya perhatikan, sepertinya ia mudah sekali terserang batuk dan pilek ketika daya tahan tubuhnya melemah. Umumnya, penyakit yang disebabkan oleh virus ini akan hilang dalam kurun waktu beberapa hari. Akan tetapi, setelah lima hari, sakitnya ini tak kunjung membaik. Khawatir si Kecil bertambah parah, saya langsung membawanya dokter.
Saat melakukan konsultasi masalah anak dengan dokter, saya mendapat informasi bahwa batuk dan pilek yang dialami oleh si Kecil bisa bertambah parah menjadi sinusitis apabila terjadi serangan alergi, seperti alergi udara ataupun debu. Sinus sebenarnya adalah rongga udara yang terdapat di bawah mata dekat hidung. Jika terkena virus atau alergi, bagian tersebut akan membengkak dan menyebabkan sinusitis. Selain itu, penyebab sinusitis juga dapat dipicu oleh infeksi pada kerongkongan, amandel, polip, udara yang dingin dan kering, atau kelainan anatomi hidung. Saat berkonsultasi, dokter juga memaparkan gejala-gejala sinusitis pada anak kepada saya, Bu. Berikut adalah beberapa gejalanya:
- Hidung tersumbat selama lebih dari sepuluh hari.
- Bayi sehat yang terserang pilek akan mulai mengeluarkan cairan hidung kental berwarna kuning kehijauan.
- Mata dan hidungnya terlihat membengkak.
- Ia rewel karena rasa tak nyaman akibat hidung dan daerah sekitar dahinya yang terasa nyeri.
- Batuk yang tak kunjung berhenti.
- Suhu tubuhnya meningkat dan terasa demam.
- Si Kecil terlihat tidak bertenaga dan lemas.
Baca Juga: Bagaimana Menyiapkan si Kecil untuk Menyambut Kelahiran sang Adik?
Umumnya, gejala sinusitis yang dialami si Kecil akan memburuk pada malam hari. Hal ini dikarenakan suhu udara yang menurun membuat hidungnya makin tersumbat dan menekan bagian sinus yang membengkak. Jika gejala di atas timbul, maka Ibu perlu melakukan perawatan dengan lebih optimal agar bayi sehat, Bu. Saya pun diberikan informasi soal cara menangani lebih lanjut mengenai sinusitis ini setelah berkonsultasi ke dokter, yaitu:
- Jika udara terasa dingin, kompres bagian hidung si Kecil dengan air hangat.
- Berikan obat tetes atau obat semprot hidung sesuai anjuran dokter agar hidungnya tidak tersumbat lagi.
- Jika diperlukan, dokter akan memberikan resep obat dengan dosis sesuai umur. Umumnya, jenis obat yang diberikan adalah Ibuprofen atau Acetaminophen. Kedua jenis obat ini dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan si Kecil.
- Jika kondisi kesehatan bayi tak kunjung membaik, dokter akan melakukan pemeriksaan THT hingga rontgen untuk mengetahui penyebab sinusitis dan bagaimana menangani keadaannya secara lebih saksama.
Tak sulit bukan, mengenali gejala dan cara mengatasi penyebab sinusitis pada si Kecil? Sebagai antisipasi, Ibu dapat menjaga suhu ruangan tetap hangat agar hidungnya tidak tersumbat. Selain itu, pastikan juga sirkulasi udara pada kamar si Kecil tetap terjaga dengan baik agar bayi sehat ya, Bu.
Jika Ibu masih punya pertanyaan lainnya seputar tumbuh kembang dan kesehatan anak, konsultasikan saja di laman Tanya Pakar. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Ibu. Namun untuk bisa menggunakan fitur tersebut, pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu, ya.