Jenis-jenis protein ternyata bukan hanya dibedakan sesuai dengan sumber hewani dan nabati saja lho, Bu. Melansir laman resmi Kemkes.go.id, protein terdiri atas jenis-jenis yang berfungsi untuk pembentukan antibodi, enzim, komponen struktural, untuk menghasilkan hormon, hingga mengangkut zat gizi lain dalam tubuh. Jenis-jenis protein ini memiliki fungsi khas yang tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun dan memelihara sel-sel serta jaringan di dalam tubuh. Selain itu, fungsi dari jenis-jenis protein ini yaitu untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, meningkatkan daya tahan tubuh, menangkal radikal bebas, mengangkut zat gizi ke seluruh tubuh, dan sebagai sumber energi. Itulah mengapa asupan protein sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar. 

ebook
Banner
Banner AKP

Sebelum membahas mengenai jenis-jenis protein, sebaiknya Ibu memahami terlebih dahulu apa itu protein. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Nah, protein yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi asam amino, yaitu bentuk sederhana dari protein yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Setidaknya ada 20 jenis asam amino dengan fungsi spesifik dalam tubuh. Kebutuhan asam amino ini bisa tercukupi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein berkualitas. 

Sumber Protein

Ibarat potongan puzzle, protein disusun oleh asam amino untuk menjadi suatu kesatuan. Seperti yang telah disebutkan, ada 20 jenis asam amino pembentuk protein. Namun, 9 di antaranya merupakan asam amino esensial yang sangat penting dan paling dibutuhkan oleh tubuh. Sebab, tubuh manusia tidak bisa memproduksi sendiri 9 asam amino esensial (9AAE) ini, sehingga membutuhkan bantuan dari sumber asam amino yang berkualitas. Sementara, asam amino non esensial dapat disintesis atau dibuat oleh tubuh. Kehadiran 9 asam amino esensial (9AAE) cukup krusial karena tubuh si Kecil tidak dapat menyimpan 9AAE berlebih, sehingga harus dipenuhi secara rutin setiap hari. Di bawah ini ada dua sumber protein yang bisa Ibu penuhi untuk kebutuhan gizi harian si Kecil, antara lain: 

  • Protein hewani

    Jenis-jenis protein yang ada di dalam tubuh bisa dipenuhi dari sumber protein hewani yang meliputi susu, telur, ikan, daging merah, daging putih, dan hasil olahannya. Protein hewani merupakan sumber protein yang sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh karena memiliki 9 asam amino esensial (9AAE) yang lengkap dibandingkan protein nabati. Tidak hanya itu, jenis-jenis protein hewani juga memiliki kandungan nutrisi yang lebih beragam, seperti vitamin B12, vitamin D, zat besi, dan asam lemak omega 3. Meskipun protein hewani lebih penting, namun si Kecil tidak disarankan mengonsumsinya secara berlebihan. Sebab, mengonsumsi protein hewani terlalu banyak dapat memicu risiko kesehatan pada tubuh si Kecil. 

  • Protein nabati

    Mungkin Ibu bertanya-tanya mengapa protein hewani lebih penting dibandingkan protein nabati. Ini karena protein nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan memiliki asam amino pembatas yang menyebabkan asam amino lainnya tidak terserap dengan baik di dalam tubuh. Padahal, kebutuhan 9AAE juga harus terpenuhi dalam 9 jenis yang lengkap dan jumlah yang tepat agar tumbuh kembang anak lebih optimal. Meskipun begitu, jenis-jenis protein nabati tersebut tetap perlu dikonsumsi oleh si Kecil sebagai tambahan nutrisi. Kehadiran jenis-jenis protein nabati ini pun dibutuhkan oleh orang-orang yang vegetarian. 

    Artikel Sejenis

Jenis-jenis Protein

Jenis-jenis protein yang ada di dalam tubuh memberikan fungsi yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis protein dalam tubuh beserta fungsinya yang perlu Ibu ketahui: 

  1. Protein hormon

    Protein hormon termasuk jenis-jenis protein yang berfungsi sebagai bahan kimia dasar pembentuk hormon. Hormon ini berperan sebagai pembawa pesan kimia yang diantarkan melalui aliran darah. Setiap hormon tersebut akan memengaruhi sel tertentu di dalam tubuh, yang dikenal dengan sebutan sel target. Sebagai contoh, pankreas menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin ini akan diproduksi sebagai respons adanya kadar gula darah (misalnya, saat selesai makan). Nah, hormon insulin ini akan dikeluarkan oleh pankreas khusus untuk menarik gula yang ada di dalam darah menuju sel targetnya, sehingga tidak ada penumpukan gula. 

  2. Protein enzim

    Jenis-jenis protein ini bertugas untuk membentuk enzim. Enzim berfungsi untuk mendukung terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh. Sebagai contoh, di dalam tubuh semua zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral harus diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Untuk mengubah zat tersebut, diperlukan beberapa reaksi kimia yang rumit di dalam tubuh. Sementara, reaksi kimia tersebut akan berjalan dengan baik jika terdapat enzim di dalam tubuh. Oleh karena itu, jenis-jenis protein ini sangat diperlukan agar proses penyerapan zat gizi dapat berjalan dengan baik. 

    Baca juga: Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 9 Asam Amino Esensial

  3. Protein struktural

    Selain jenis-jenis protein sebelumnya, ada pula protein struktural yang merupakan jenis protein paling besar di dalam tubuh. Protein struktural berfungsi sebagai komponen yang penting untuk membangun sel-sel dan jaringan tubuh. Contoh dari protein struktural yang paling umum adalah keratin dan kolagen. Jenis-jenis protein ini berperan dalam pembentukan beberapa jaringan tubuh. Protein jenis keratin adalah protein yang kuat dan berserat untuk dapat membentuk struktur kulit, kuku, rambut, dan gigi. Sementara, protein jenis kolagen berperan sebagai pembentuk tulang, otot, tendon, tulang rawan, dan kulit. 

  4. Protein antibodi

    Jenis-jenis protein yang tak kalah penting adalah protein antibodi yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan zat asing atau organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Saat kebutuhan protein si Kecil terpenuhi, maka pembentukan antibodi di dalam tubuhnya pun akan semakin optimal dan bersifat semakin protektif terhadap suatu penyakit. 

  5. Protein transport

    Jenis-jenis protein juga ada yang berperan untuk mengangkut zat gizi ke seluruh bagian tubuh. Salah satu contohnya adalah hemoglobin yang merupakan protein di dalam sel darah merah. Kadar normal hemoglobin harus terus dijaga untuk mengoptimalkan fungsi tubuh. Selain memberi warna mereah, hemoglobin juga berfungsi membantu sel darah merah mendapatkan bentuk alaminya agar dapat dengan mudah bergerak dan mengalir di dalam pembuluh darah. 

  6. Protein pengikat

    Jenis protein selanjutnya adalah protein pengikat. Mungkin Ibu bertanya-tanya apa maksud dari protein ini. Jadi, protein pengikat berfungsi untuk mengikat zat gizi dan molekul untuk digunakan nantinya. Protein ini juga berperan sebagai cadangan makanan yang memberikan energi jika dibutuhkan oleh tubuh. 

  7. Protein penggerak 

    Selain jenis-jenis protein transport dan pengikat, ada pula protein penggerak yang berfungsi untuk mengatur kekuatan dan kecepatan jantung saat bergerak, serta otot saat berkontraksi. Saat tubuh bergerak, maka akan terjadi kontraksi otot, dan pada saat inilah peran protein penggerak dibutuhkan. 

Itulah jenis-jenis protein yang memiliki fungsinya masing-masing di dalam tubuh. Seperti yang telah disebutkan, 9 asam amino esensial (9AAE) merupakan bentuk sederhana dari protein yang kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Asupan 9 asam amino esensial (9AAE) juga harus dipenuhi dalam 9 jenis yang lengkap dan jumlah yang tepat. Sebab, jika kekurangan satu jenis asam amino esensial maka akan mengurangi fungsi optimal tubuh. Sebuah penelitian oleh J.Nutr yang dipublikasi dalam National Center for Biotechnology Information menjelaskan bahwa kekurangan satu jenis 9 asam amino esensial (9AAE), maka akan menurunkan kinerja hormon pertumbuhan (IGF-1) sebesar 34 persen. Sementara, kekurangan semua jenis 9 asam amino esensial (9AAE) akan menurunkan hormon pertumbuhan (IGF-1) sebesar 50 persen. Selain itu, dalam jurnal EBioMedicine yang dipublikasi oleh The Lancet menyebutkan bahwa kekurangan 9 asam amino esensial (9AAE) berkaitan dengan masalah stunting pada anak. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memenuhi asupan 9 asam amino esensial (9AAE) sejak dini, terutama di dua tahun pertama kehidupan si Kecil. 

Kandungan 9 asam amino esensial (9AAE) bisa secara lengkap Ibu dapatkan dalam Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+, kandungan nutrisi di dalam susu bubuk pertumbuhan ini sudah ditingkatkan dari sebelumnya sehingga dapat mendukung potensi tumbuh kembang optimal si kecil. Susu Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+ juga mengandung 9 nutrisi penting lainnya, seperti minyak ikan, omega 3, omega 6, zat besi, zinc, protein, kalsium, magnesium, vitamin D3 serta vitamin dan mineral lain untuk mendukung potensi si Kecil agar tumbuh pintar, kuat, dan tinggi.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.