Beberapa bulan sejak si Kecil dilahirkan, Ibu tentu secara rutin membawanya ke posyandu maupun dokter anak untuk diberikan imunisasi sesuai jadwal umur si Kecil. Namun tahukah Ibu jenis-jenis imunisasi dasar lengkap untuk si Kecil ada apa saja? Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu rutin memberikan si Kecil ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Kembali lagi ke pembahasan mengenai imunisasi dasar lengkap. Pemahaman yang kurang akan jenis imunisasi dasar lengkap ini bisa membuat Ibu kesulitan memantau apakah si Kecil imunisasinya sudah lengkap atau mungkin ada yang terlewat. Supaya Ibu tidak melewatkan jadwal imunisasi dasar untuk si Kecil, mari simak bersama pembahasan berikut ini ya, Bu.
Lebih Paham Tentang Imunisasi Dasar Lengkap
Imunisasi bisa meningkatkan imunitas tubuh dan menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu dengan menggunakan sejumlah kecil mikroorganisme yang dimatikan atau dilemahkan.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan program imunisasi dasar lengkap yang biasanya dimulai sejak bayi lahir. Program imunisasi dasar lengkap Kemenkes menyertakan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit seperti tuberkulosis (BCG), hepatitis B, difteri, tetanus, pertussis (batuk rejan), polio, dan lainnya.
Penting bagi Ibu untuk memastikan si Kecil mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang meliputi:
- Imunisasi Polio, merupakan imunisasi dasar untuk mencegah penularan penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan
- Imunisasi Hepatitis, merupakan imunisasi dasar untuk mencegah penyakit hepatitis A maupun hepatitis B
- Imunisasi BCG, merupakan imunisasi dasar untuk mencegah penyakit TB (tuberkulosis) yang dapat berujung menjadi meningitis.
- Imunisasi HiB, merupakan imunisasi untuk mencegah pneumonia dan meningitis.
- Imunisasi DPT, merupakan imunisasi dasar yang digunakan untuk mencegah risiko penyakit difteri, pertussis, dan tetanus.
- Imunisasi MMR, merupakan imunisasi dasar mencegah penularan penyakit gondok, campak, dan rubella.
- Imunisasi Rotavirus, merupakan imunisasi dasar untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan gangguan pencernaan.
- Imunisasi PCV, merupakan imunisasi dasar untuk mencegah infeksi bakteri penyebab pneumonia.
Mengapa Perlu Melakukan Imunisasi Dasar Lengkap?
Pemberian imunisasi dasar lengkap diharapkan mampu memberikan perlindungan kepada si Kecil sejak usia dini atau ketika sistem kekebalan tubuhnya belum sepenuhnya berkembang, sehingga tubuh dapat dengan cepat mengenali dan melawan penyakit-penyakit tersebut.
Lebih lanjut, berikut ini manfaat imunisasi bagi bayi dan anak-anak:
- Melindungi tubuh dari serangan dan ancaman bakteri atau virus penyebab penyakit
- Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tertentu
- Meningkatkan kualitas hidup.
Dengan imunisasi, si Kecil akan terhindar dari risiko penyakit menular berbahaya yang bisa menyebabkan kematian. Setelah memahami apa manfaat dari imunisasi, selanjutnya mari mencari tahu jadwal imunisasi dasar lengkap untuk si Kecil.
Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap Berdasarkan Rentang Usia
Ada banyak jenis imunisasi yang diberikan sesuai dengan usia dan risiko penyakit yang rentan dialami oleh si Kecil. Pemberian imunisasi dasar lengkap biasanya diberikan sejak bayi baru lahir hingga usia 36 bulan.
-
Usia 0-12 bulan
Jadwal imunisasi dasar lengkap untuk bayi baru lahir hingga berusia 12 bulan termasuk imunisasi wajib, yang meliputi:
- Imunisasi Hepatitis B, yaitu imunisasi yang berfungsi untuk melindungi hati. Jika si Kecil terinfeksi virus hepatitis B, maka dalam jangka panjang ia memiliki risiko terserang penyakit liver ataupun kanker hati.
Imunisasi ini harus diberikan kepada anak-anak sebanyak tiga kali. Pertama kali diberikan segera setelah si kecil lahir. Yang kedua kalinya saat ia berusia 1-2 bulan. Dan yang terakhir, saat berusia 6-18 bulan. - Imunisasi BCG, yaitu imunisasi yang berfungsi untuk melindungi si Kecil dari penyakit tuberkulosis. Imunisasi ini hanya dilakukan sebanyak satu kali, yaitu pada rentang usia 0-1 bulan.
- Imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PVC). Imunisasi ini berfungsi melindungi anak dari risiko terkena pneumonia, infeksi dalam darah, dan meningitis. Imunisasi PCV diberikan saat anak berusia di bawah dua atau lima tahun.
- Imunisasi DPT, yaitu imunisasi yang fungsinya melindungi anak dari difteri, tetanus, dan pertussis. Imunisasi DTP diberikan saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15-18 bulan, dan 4-6 tahun.
- Imunisasi HIB, yaitu imunisasi yang melindungi anak dari penyakit meningitis. Imunisasi HIB diberikan melalui suntikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.
- Imunisasi polio, bermanfaat untuk mencegah anak terinfeksi virus polio yang berakibat pada kelumpuhan permanen. Imunisasi polio biasanya diberikan pada saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan, dan 4-6 tahun.
- Imunisasi rotavirus. Imunisasi ini berfungsi mencegah diare hingga dehidrasi pada anak terutama pada bayi. Imunisasi dianjurkan diberikan pada anak usia 2-4 bulan.
- Imunisasi Hepatitis B, yaitu imunisasi yang berfungsi untuk melindungi hati. Jika si Kecil terinfeksi virus hepatitis B, maka dalam jangka panjang ia memiliki risiko terserang penyakit liver ataupun kanker hati.
-
Usia 12-36 bulan
Lebih dari usia 12 bulan, si Kecil juga masih membutuhkan imunisasi dasar lengkap seperti berikut:
- Imunisasi MMR (Measles Mumps Rubella), yang berfungsi untuk mencegah penyakit campak, gondok, dan rubella. Imunisasi MMR diberikan melalui dua kali suntikan, yaitu saat usia 12-15 bulan dan usia 4-6 tahun.
- Imunisasi Hepatitis A. Imunisasi ini dianjurkan untuk anak usia 12-23 bulan dan diikuti dosis keduanya 6 bulan kemudian.
Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai waktunya, berarti Ibu sudah memberikan perlindungan tambahan kepada buah hati tercinta. Dengan imunitas yang baik, si kecil akan dapat tumbuh dengan sehat dan tanpa hambatan, serta terhindar dari penyakit-penyakit berat.
Apa yang Perlu Disiapkan Sebelum dan Setelah Imunisasi?
Bagi anak bayi, pemberian imunisasi mungkin akan menimbulkan rasa sakit. Maka dari itu, penting bagi Ibu untuk mempersiapkan beberapa hal sebelum dan sesudah imunisasi diberikan.
Melansir dari National Health Service, memberikan si Kecil pakaian yang mudah dilepas menjadi salah satu persiapan yang perlu dilakukan. Sebab, bayi di bawah 12 bulan akan mendapat suntikan di bagian paha, sedangkan untuk bayi berusia di atas 12 bulan akan mendapatkan suntikan di lengan.
Si Kecil yang sedang mendapatkan imunisasi kemungkinan besar akan menangis. Namun, ia akan merasa lebih baik setelah dipeluk dan diberikan ASI. Setelah imunisasi selesai, bekas suntikan biasanya mengalami kemerahan yang berlangsung selama 2 hingga 3 hari.
Jika si Kecil mengalami demam dan merasa sakit berlebihan setelah imunisasi, konsultasikan dengan dokter anak atau bidan terdekat agar bisa mendapatkan penanganan untuk meredakannya dan pastikan Ibu memberikan si Kecil banyak cairan. Dengan tubuh sehat dan kuat, anak-anak pasti bisa meraih masa depan yang lebih cerah.
Baca Juga: 7 Manfaat Wortel untuk Tumbuh Kembang Bayi
Guna mendukung tumbuh kembangnya, pastikan Ibu selalu memberikan si Kecil ASI yang berkualitas. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!