Eksim pada bayi termasuk kondisi yang biasa terjadi. Kondisi ini muncul akibat adanya peradangan pada kulit yang menimbulkan rasa gatal dan gejala mengganggu, seperti ruam merah dengan kulit yang terasa gatal, kering, dan bersisik.
Pada kondisi ruam, biasanya si Kecil akan mengalami gatal, perih, kulit kemerahan, dan iritasi. Sementara beberapa tanda atau ciri-ciri eksim pada bayi di antaranya muncul ruam kemerahan di kulit kepala, wajah (terutama pipi dan dahi), kulitnya kering, bersisik, dan gatal, sulit tidur karena kulit yang gatal, munculnya infeksi akibat menggaruk kulit sampai terluka, dan terkadang ada benjolan kecil berisi cairan di permukaan kulitnya. Eksim pada bayi bisa disebabkan oleh berbagai faktor dengan gejala yang ringan hingga berat.
Penyebab eksim pada bayi
Penyebab eksim pada bayi terbilang punya faktor yang beragam. Sebagai salah satu cara mencegah, alangkah baiknya bagi Ibu untuk memahami terlebih dahulu penyebab dan juga ciri-ciri yang muncul ketika eksim pada bayi mulai menyerang buah hati.
-
Kelembapan kulit kurang terjaga
Tentu ibu memahami bahwa eksim pada bayi menyerang kulit buah hati. Oleh karena itu, perawatan kulit bayi yang kurang optimal bisa jadi salah satu faktor penyebab eksim pada bayi.
Kondisi kulit yang paling umum untuk jadi penyebab eksim pada bayi adalah kulit kering. Kelembapan kulit bayi yang kurang terjaga ini dapat dengan mudah membuat jaringan kulit jadi rapuh.
Selain itu, kulit bayi yang kering juga akan memperlihatkan ciri-ciri seperti bersisik, kasar, atau kencang. Kondisi tersebut juga menyebabkan hadirnya eksim pada bayi. Kulit yang kering rentan untuk membuat bayi merasa gatal.
Biasanya rasa gatal akan semakin tinggi dirasakan oleh bayi di malam hari. Semakin sering digaruk, maka memperbesar kemungkinan adanya iritasi kulit yang bisa menimbulkan rasa gatal dan eksim pada bayi. Selain itu, kulit kering juga meningkatkan infeksi kulit akibat kepanasan dan tubuh berkeringat.
-
Air liur
Mengeluarkan air liur merupakan salah satu kebiasaan yang kerap kali ditemukan pada keseharian bayi. Meskipun begitu, Ibu harus dengan rajin membersihkan bagian tubuh bayi yang terkena liur, seperti dagu, pipi, leher, dan bagian tubuh lainnya. Pasalnya, air liur juga bisa jadi salah satu faktor penyebab datangnya eksim yang menyerang pada bayi.
Air liur yang dibiarkan mengering bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi, terutama di area pipi, dagu, dan leher yang menyebabkan ruam dan gatal sebagai pemicu eksim. Untuk membersihkan bekas air liur pada tubuh bayi, memandikan buah hati secara rutin menggunakan air hangat jadi salah satu cara pencegahan yang baik.
Pastikan juga Ibu selalu gunakan sabun bayi yang lembut dan cocok pada tubuh bayi agar kelembapannya terjaga. Kandungan dalam sabun bayi juga perlu diperhatikan secara seksama. Pasalnya, salah memilih jenis sabun yang cocok untuk si buah hati juga jadi penyebab datangnya eksim pada bayi.
-
Infeksi virus
Di masa pertumbuhannya, bayi rentan terserang virus. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, infeksi virus tersebut juga bisa jadi penyebab untuk hadirnya eksim pada bayi. Salah satu virus yang punya potensi besar menjadi penyebab datangnya eksim ini adalah virus herpes.
Virus herpes diketahui dapat menyebabkan infeksi kulit yang serius pada bayi. Infeksi virus Herpes Simpleks merupakan salah satu penyebab eksim pada bayi yang dapat menyebabkan luka dingin dan menyebar pada area kulit. Pastikan selalu Ibu untuk menjaga kesehatan kulit bayi dan menjaga kelembapannya.
Selain itu, pastikan untuk seluruh anggota rumah, termasuk Ibu rajin mencuci tangan agar mengurangi risiko penyebaran virus yang mudah menular pada bayi. Jika anggota keluarga di rumah ada yang terkena virus herpes, untuk sementara waktu jangan diperbolehkan untuk melakukan kontak dekat kepada bayi.
-
Makanan
Di luar hal yang sifatnya eksternal, ternyata asupan makanan juga bisa jadi salah satu penyebab datangnya eksim pada bayi. Perlu dipahami, bahwa eksim bisa muncul akibat reaksi alergi yang dikeluarkan oleh tubuh terhadap makanan.
Umumnya, eksim bisa disebabkan oleh konsumsi makanan seperti telur, susu, dan kacang-kacangan secara berlebih. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk terus memerhatikan reaksi tubuh anak ketika mulai belajar untuk makan. Tidak semua anak bisa mengonsumsi berbagai jenis makanan.
Ketika pada tubuh anak sudah mulai terlihat ruam merah, segera hentikan konsumsi makanan tersebut. Untuk penanganan lebih lanjut, alangkah baiknya Ibu menghubungi dokter anak agar mendapatkan pemahaman yang lebih jelas terkait makanan apa saja yang bisa dikonsumsi.
Meskipun kondisi ini bisa hilang seiring bertambahnya usia si buah hati, tetapi jika dibiarkan dalam waktu yang lama, maka akan mengganggu kenyamanannya. Untuk mengetahui cara mengatasi eksim pada bayi, Ibu perlu mengetahui terlebih dahulu jenis-jenisnya agar mendapat penanganan yang tepat.
Jenis dermatitis atau eksim pada bayi
Berikut ini beberapa jenis dermatitis atau eksim yang sering dialami oleh bayi dan anak-anak:
-
Eksim atopik
Dermatitis atau eksim atopik merupakan jenis eksim pada bayi dan anak-anak yang paling sering terjadi. Eksim tipe ini biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan akan membaik seiring bertambahnya usia si buah hati.
Dermatitis atau eksim atopik bisa disebabkan oleh faktor keturunan (genetik), masalah kulit kering, gangguan sistem imun, dan faktor lingkungan. Beberapa ciri khas eksim atopik antara lain eksim ini sering terjadi pada penderita yang memiliki riwayat asma dan peradangan hidung akibat alergi (rhinitis alergi atau hay fever) atau memiliki riwayat dermatitis dalam keluarga
Biasanya muncul ruam merah, gatal, kering, dan bersisik pada area wajah, kulit kepala, dan lipatan siku, serta bagian belakang lutut.
Terkadang muncul gelembung kecil pada kulit yang mengeluarkan cairan jernih
Gejala dapat memburuk akibat paparan bahan kimia tertentu atau alergen (pemicu alergi), seperti gigitan tungau dan makanan jenis tertentu -
Eksim kontak
Dermatitis atau eksim kontak terbagi ke dalam dua jenis, yaitu eksim kontak iritan dan eksim kontak alergi. Eksim kontak iritan terjadi ketika kulit anak mengalami iritasi akibat paparan bahan kimia tertentu yang merusak jaringan kulit, misalnya sabun.
Sementara itu, eksim kontak alergi terjadi ketika kulit terpapar bahan yang memicu reaksi alergi, seperti nikel, lateks, atau bahan perhiasan tertentu. Gejala eksim ini bisa muncul di kulit bagian manapun, misalnya tangan, kaki, leher, badan, dan dada.
-
Eksim seboroik
Dermatitis seboroik juga termasuk eksim pada bayi yang cukup mengganggu kenyamanan dan kesehatan si buah hati. Pada bayi, dermatitis seboroik dapat membentuk sisik kekuningan yang tebal pada kulit kepala yang disebut juga dengan istilah cradle cap.
Eksim pada bayi ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur tertentu secara berlebihan di kulit. Pengobatan biasanya menggunakan sampo khusus dan obat-obatan antijamur.
Untuk mencegah kambuhnya eksim pada bayi, gunakan losion atau pelembap khusus secara rutin setelah mandi, hindari mandi terlalu lama, menggunakan produk sabun yang tidak mengandung parfum. Namun, Ibu tetap harus memastikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui produk apa yang cocok jika eksim pada bayi muncul.
Pertolongan pertama mengatasi eksim pada bayi
Seperti yang Ibu ketahui, eksim pada bayi bisa hilang seiring pertambahan usia si buah hati. Namun, sewaktu-waktu eksim dapat kambuh kembali dan mengganggu kenyamanan si buah hati. Untuk mengurangi kondisi eksim pada bayi, ada pertolongan pertama yang bisa Ibu lakukan di rumah, di antaranya:
-
Mandi dengan air hangat
Eksim pada bayi bisa dikurangi dengan cara memandikan si buah hati menggunakan air hangat yang bersuhu sekitar 36-37 derajat celsius. Ibu bisa mandikan si buah hati selama 10-15 menit. Namun, usahakan untuk tidak memandikan si buah hati terlalu lama karena dapat membuat kulit anak semakin kering.
Saat memandikan si buah hati, usahakan menggunakan sabun khusus bayi yang berbahan lembut dan tidak mengandung pewangi dan pewarna. Ini berguna agar tidak menyebabkan iritasi pada masalah kulit si buah hati. Setelah selesai mandi, Ibu perlu mengeringkan tubuh si buah hati dengan handuk yang berbahan lembut, kering, dan bersih.
-
Oleskan pelembap
Cara selanjutnya yang bisa Ibu lakukan untuk pertolongan pertama eksim pada bayi yaitu mengoleskan pelembap pada bagian eksim. Cara ini bisa dilakukan setelah si buah hati mandi dan dikeringkan.
Oleskan pelembap sejenis petroleum jelly, agar kulit si buah hati tidak kering. Pilih pelembap yang diformulasikan khusus untuk bayi dan mengandung bahan-bahan alami.
-
Gunakan pakaian lembut dan nyaman
Eksim pada bayi bisa semakin parah jika si buah hati menggunakan pakaian yang kasar, ketat, dan tidak nyaman. Sebab, jenis pakaian ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit si buah hati.
Oleh karena itu, pilihlah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun, agar dapat menyerap keringat. Sebaiknya si buah hati tidak menggunakan pakaian yang terlalu tebal dan berlapis-lapis karena bisa membuat si buah hati merasa kepanasan dan mudah berkeringat. Selain itu, Ibu juga perlu menggunakan deterjen yang diformulasikan khusus untuk baju bayi dan bebas bahan kimia berbahaya.
-
Hindari faktor pemicu eksim pada bayi
Eksim pada bayi bisa muncul akibat penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok, keringat berlebih, atau reaksi alergi tertentu. Oleh karena itu, Ibu perlu mengenali apa saja faktor pemicu eksim pada bayi, agar dapat menghindarinya dengan tepat.
Supaya eksim tidak semakin parah, penting bagi Ibu untuk selalu menjaga si buah hati tidak kepanasan dan sering berkeringat. Selain mengoleskan pelembap, Ibu juga bisa mencegah kulit si buah hati yang kering dengan menggunakan pelembap udara atau humidifier di dalam kamar, terutama di ruangan yang ada AC.
Bila Ibu kesulitan mengetahui faktor pemicu eksim pada bayi, segeralah konsultasi dengan dokter supaya dapat terdeteksi sejak awal dan dapat diatasi dengan tepat.
-
Jaga agar si buah hati tidak menggaruk kulit yang eksim
Pertolongan pertama lainnya yaitu menggunting kuku si buah hati agar kulitnya tidak luka saat ia garuk. Ibu juga bisa memakaikan si buah hati sarung tangan untuk mencegahnya menggaruk kulit yang gatal karena eksim.Bila eksim pada bayi tak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan si buah hati ke dokter, apalagi jika area kulit yang terkena eksim tampak bengkak dan bernanah.
Selain itu, Ibu juga perlu meningkatkan kualitas ASI dengan mengonsumsi susu yang diformulasikan khusus Ibu hamil dan Ibu menyusui, seperti Frisian Flag PRIMAMUM. Susu Frisian Flag PRIMAMUM mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan tinggi asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil.
Yang tak kalah penting, susu Frisian Flag PRIMAMUM juga mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel tubuh si Kecil.
Frisian Flag PRIMAMUM termasuk susu dengan harga ekonomis dengan nutrisi lengkap yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Tersedia dalam rasa cokelat yang lezat dan tidak membuat Ibu merasa enek atau mual.
Namun jika ASI dirasa tidak cukup, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein Asam Amino Esensial lengkap, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi ya Bu!