Banyak mitos yang beredar seputar imunisasi bayi, khususnya imunisasi campak. Banyak orang menganggap pemberian imunisasi menghasilkan efek samping yang kurang baik bagi bayi. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu rutin memberikan si Kecil ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

ebook
Banner
Banner AKP

Dalam persepsi masyarakat, imunisasi campak dikatakan dapat menyebabkan efek samping seperti munculnya gejala kejang, demam, bahkan tidak sadarkan diri. Namun, imunisasi campak penting untuk perlindungan tubuh terhadap penyakit.

Lantas, imunisasi campak umur berapa boleh diberikan kepada si Kecil? Cari tahu jawabannya dalam pembahasan di bawah ini yuk, Bu!

Lebih Paham Tentang Imunisasi Campak

Imunisasi campak adalah vaksin yang berisi kuman penyebab penyakit campak yang sudah dilemahkan. Imunisasi campak biasanya dilakukan bersamaan dengan pemberian imunisasi MMR (Mumps, Measles and Rubella) yang berguna untuk melindungi si Kecil dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.

Vaksin campak akan menyebabkan tubuh bereaksi karena kuman yang telah dilemahkan dalam vaksin merangsang kekebalan tubuh untuk bereaksi mengenali kuman campak.

Artikel Sejenis

Tubuh akan membentuk “pasukan” perlawanan yang dinamakan antibodi. Proses kerja antibodi ini dapat menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), salah satunya ditandai dengan munculnya demam.

Namun, imunisasi campak tidak dianjurkan untuk bayi dengan gangguan sistem kekebalan primer, bayi yang mendapat obat penekan kekebalan tubuh jangka panjang, alergi berat terhadap kanamisin dan eritromisin.

Baca Juga: 8 Hal yang Perlu Ibu Ketahui Seputar Imunisasi MR

Mengapa Perlu Melakukan Imunisasi Campak?

Campak merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak, namun penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi.

Imunisasi adalah perlindungan terbaik untuk mencegah timbulnya penyakit campak, gondok, rubella dan cacar air. Imunisasi campak merupakan tindakan pencegahan untuk mengurangi komplikasi penyakit yang serius, seperti gizi buruk, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk, hingga kematian.

Jadwal Pemberian Imunisasi Campak dan Dosisnya 

Imunisasi campak yang diberikan merupakan imunisasi campak rubella sebanyak dua dosis. Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan, pemberian dosis pertama imunisasi campak rubella dilakukan saat si Kecil berusia sembilan bulan. 

Setelah itu, dilanjutkan dengan dosis booster saat si Kecil menginjak usia 15-18 bulan dan sekolah dasar (usia 6-7 tahun). Berikut adalah jadwal pemberian imunisasi campak:

  • Usia 9 bulan: Dosis pertama vaksin MR (measles-rubella)
  • Usia 15-18 bulan: Dosis kedua vaksin MR (measles-rubella)
  • Usia 6-7 tahun: Vaksin MMR (measles-mumps-rubella).

Baca juga: Jangan Lewatkan 5 Imunisasi Bayi yang Perlu Diberikan

Efek Samping Imunisasi Campak

efek samping imunisasi campak - ibudanbalita

Karena pemberian imunisasi campak juga bisa disertai vaksin gondong dan rubella, maka si Kecil kemungkinan akan menunjukkan beberapa gejala sekitar 8-12 hari setelah imunisasi. Gejalanya meliputi kenaikan suhu badan, muncul ruam kemerahan, nafsu makan menurun, dan bayi rewel yang berlangsung sekitar 2-3 hari.

Sebagian bayi juga dapat mengalami gondongan 3-4 minggu setelah imunisasi, yang ditandai pembengkakan kelenjar di leher, pipi, atau bawah rahang. Efek imunisasi campak lainnya yang mungkin dialami oleh si Kecil, yaitu:

  • Bercak memar kebiruan yang muncul 2-3 minggu setelah imunisasi, bercak akan hilang dengan sendirinya.
  • Kejang, namun sangat jarang terjadi. Justru kejang demam karena penyakit campak jauh lebih sering terjadi dibandingkan kejang yang diakibatkan imunisasi.
  • Reaksi alergi, misalnya ruam (kaligata), atau jika berat dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Reaksi ini juga sangat jarang terjadi, dan petugas medis yang memberikan imunisasi biasanya sudah dibekali persiapan penanganan keadaan ini.

Apabila si Kecil mengalami demam setelah imunisasi campak, yang dapat Ibu lakukan, yaitu:

  • Bila suhu badan bayi > 380C, kompres bayi dengan air biasa di lipatan selangkangan dan ketiak.
  • Kenakan pakaian yang tipis.
  • Berikan obat penurun panas.

Jika Ibu menghadapi keadaan suhu badan si Kecil tidak turun dengan pemberian obat penurun panas atau gejala lainya seperti gondong, ruam, atau memar yang tidak hilang, dan reaksi alergi, segera bawa bayi ke dokter.

Guna mendukung si Kecil tumbuh sehat, pastikan Ibu selalu memberikan si Kecil ASI yang berkualitas. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. 

Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu! 

Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.