Buang gas atau kentut memang hal yang sangat normal dan sebagai tanda kesehatan seseorang. Namun, bagaimana jika bayi sering kentut? Apakah kondisi ini masih terbilang normal atau justru menunjukkan adanya gangguan kesehatan? Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu. Dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil dengan Frisian Flag PRIMAMUM.

ebook
Banner
Banner AKP

Bayi sering kentut tapi tidak BAB merupakan hal yang umum terjadi, utamanya di usia 2-3 bulan karena bayi masih sering menangis dan menghirup udara saat sedang menyusu. Umumnya bayi bisa mengeluarkan gas atau kentut antara 15-20 kali sehari.

Jika bayi sering kentut hanya disertai rewel biasa, hal itu masih tergolong normal. Namun, Ibu perlu mewaspadai kondisi bayi yang sering kentut disertai dengan sendawa, perut kembung dan keras, serta rewel dan menangis berlebihan. 

Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi bayi sering kentut, penting bagi Ibu untuk memahami terlebih dahulu faktor pemicunya. Simak penjelasannya dalam artikel ini sampai selesai ya, Bu!

Penyebab Bayi Sering Kentut

Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi susah BAB dan sering kentut. Berikut ini beberapa penyebab bayi sering kentut yang perlu Ibu ketahui:

Artikel Sejenis

  1. Terlalu banyak menghirup udara
  2. Penyebab bayi sering kentut yang paling umum dan normal yaitu terlalu banyak menghirup udara saat menyusu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh posisi menyusui yang salah atau si Kecil memang belum terbiasa untuk melekatkan mulutnya dengan benar ke puting payudara Ibu. 

     Tak hanya itu, bayi yang menangis dalam waktu yang lama pun bisa menghirup udara lebih banyak dan menyebabkan perut kembung hingga akhirnya jadi lebih sering kentut lho, Bu.

  3. Sistem pencernaan belum sempurna
  4. Kondisi bayi sering kentut juga bisa disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum sempurna. Seperti yang Ibu ketahui, banyak sel-sel dan jaringan tubuh bayi yang masih dalam tahap tumbuh kembang, sehingga masih membutuhkan adaptasi, begitu pula dengan sistem pencernaannya.

  5. Kurang bergerak
  6. Namanya bayi, apalagi yang baru lahir hingga berusia 4 bulan, pasti sebagian besar bayi lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur, berbaring, dan tidak terlalu banyak bergerak.

    Ternyata kondisi inilah yang dapat menyebabkan bayi sering kentut karena gas menumpuk di dalam perut. Itulah sebabnya, si Kecil akan lebih sering kentut dibandingkan orang dewasa.

  7. Sembelit atau konstipasi
  8. Kondisi bayi susah BAB dan sering kentut bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan seperti sembelit atau konstipasi. Menurut penelitian, anak-anak sering mengalami sembelit yang bisa membuat bayi 1 bulan susah bab tapi kentut terus.

    Sembelit pada bayi biasanya disertai dengan perut yang kembung dan keras, rewel, dan sulit untuk buang air besar lebih dari 2 minggu. BAB kurang dari 2 kali dalam seminggu juga merupakan tanda sembelit. 

    Namun, bayi yang berusia 0-5 bulan dan mengonsumsi ASI masih dianggap normal jika hanya BAB seminggu sekali.

  9. Mencoba makanan baru
  10. Bayi sering kentut juga bisa disebabkan oleh makanan yang ia konsumsi. Namun, penyebab ini biasanya dialami oleh bayi yang berusia 6 bulan ke atas yang baru pertama kali dikenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

    Sebenarnya kondisi ini normal, namun Ibu tetap harus memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi si Kecil. Bagi bayi yang baru mengonsumsi MPASI, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang bertekstur halus dan lembut agar lebih mudah dicerna.

Dengan mengetahui penyebab bayi susah bab dan sering kentut di atas, Ibu bisa melakukan tindakan pencegahan yang sesuai penyebabnya.

Baca juga: 10 Makanan Pelancar BAB yang Aman untuk Bayi

Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut

cara mengatasi bayi sering kentut - ibudanbalita

Setelah mengetahui beberapa penyebab bayi sering kentut, saatnya Ibu mengetahui cara mengatasinya dengan lebih tepat sesuai anjuran di bawah ini:

  1. Pastikan si Kecil menyusu dalam posisi yang benar
  2. Salah satu langkah untuk mengatasi bayi sering kentut yaitu dengan memahami cara menyusui yang benar. Saat menyusu, pastikan posisi kepala si Kecil lebih tinggi dari perut, ya

    Posisi ini bisa Ibu lakukan dengan menggunakan tangan atau bantal khusus menyusui sebagai penopangnya. Ibu juga perlu memastikan mulut si Kecil melekat dengan sempurna ke puting payudara Ibu. 

    Jika si Kecil menyusu menggunakan botol dot karena satu dan lain hal, pastikan posisi botolnya sedikit miring ke atas sehingga tidak ada udara yang terjebak di bagian botol dot.

    Posisi menyusu yang benar membuat susu lebih mudah turun ke lambung bayi dan udara yang tidak sengaja tertelan bisa keluar dengan benar. Selain mengatasi bayi sering kentut, cara ini juga bisa mempermudah si Kecil untuk bersendawa.

  3. Bantu si Kecil bersendawa
  4. Penting bagi bayi untuk bersendawa sesaat setelah menyusu agar gas di dalam tubuhnya dapat berkurang. Cara terbaik untuk membantu si Kecil bersendawa yaitu mengusap atau menepuk punggungnya secara lembut.

    Ibu bisa melakukan cara ini sambil menggendong si Kecil di pundak atau merebahkannya di pangkuan Ibu.

  5. Pijat lembut perut si Kecil
  6. Seperti yang telah disebutkan, salah satu penyebab bayi sering kentut yaitu karena perutnya kembung. Perut kembung dapat menahan lebih banyak gas di dalam sehingga membuat si Kecil tak nyaman. 

    Untuk mengatasi bayi sering kentut tapi tidak BAB, Ibu bisa memijat perut si Kecil dengan gerakan yang lembut dan berhati-hati. Pijatan lembut juga akan membuat perutnya semakin terasa nyaman dan lebih rileks.

  7. Menggerakkan kaki si Kecil
  8. Bayi sering kentut karena perut kembung juga bisa diatasi dengan cara melakukan gerakan ringan untuk si Kecil. Gerakan ringan bisa dilakukan dengan cara memposisikan badan si Kecil secara telentang dan pegang kedua kakinya.

    Kemudian Ibu dapat menggerakkan kedua kakinya tersebut seperti sedang mengayuh sepeda. Pastikan untuk melakukan gerakan ini secara lembut dan berhati-hati. 

    Gerakan ini dinilai dapat mengurangi ketidaknyamanan pada perut si Kecil dan mendorong udara yang ada dalam perutnya keluar melalui usus.

  9. Berikan ASI secara langsung
  10. ASI mengandung enzim yang dapat membantu mencerna laktosa. Jika si Kecil menyusu ASI, sebaiknya berikan ASI secara langsung. Hindari memberikan ASI melalui botol susu, karena si Kecil bisa menelan lebih banyak udara.

  11. Hindari makanan yang mengandung gas
  12. Saat si Kecil mulai mengonsumsi MPASI, sebaiknya Ibu tidak memberikan makanan yang mengandung gas, seperti kubis, brokoli, kembang kol, bawang, dan kacang-kacangan.

    Sebagai gantinya, Ibu bisa memberikan si Kecil makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayuran untuk melancarkan pencernaannya sekaligus mencegah kentut bayi bau tidak sedap.

  13. Berikan MPASI secara bertahap
  14. Jika si Kecil sering kentut, Ibu bisa mencoba memberikan MPASI yang sesuai usianya. MPASI yang sesuai usia akan membantu sistem pencernaan bayi bekerja lebih optimal dan mencegah terjadinya penumpukan gas di perut.

    Hindari memberikan si Kecil makanan yang baru secara sekaligus ya, Bu. Berikan satu jenis makanan baru setiap beberapa hari sekali untuk melihat apakah si Kecil mengalami reaksi alergi atau intoleransi.

Baca juga: Pahami Sistem Pencernaan Bayi Agar Terhindar dari Penyakit

Jika Ibu telah melakukan cara-cara di atas namun kondisi si Kecil tidak membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab bayi sering kentut dan memberikan penanganan yang tepat.

Seperti yang Ibu ketahui, bayi sering kentut memang hal yang wajar. Jika kondisinya tak kunjung membaik atau justru disertai dengan gejala demam tinggi, si Kecil terlihat kesakitan, muntah, hingga muncul bercak darah di tinja atau fesesnya, sebaiknya segeralah bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. 

Selain mencegah bayi sering kentut, Ibu perlu mengetahui cara menjaga kesehatan sistem pencernaan si Kecil secara tepat. Untuk bayi berusia 0-6 bulan, sebaiknya fokuskan memenuhi asupan nutrisinya dari ASI eksklusif.

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu! 

Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang memudahkan Ibu mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, dan indeks massa tubuh sesuai grafik pertumbuhan dari WHO, Yuk, coba langsung fiturnya sekarang

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.