Ciri-ciri anak cacingan sering kali terlihat saat si Kecil merasakan gatal di sekitar anus, tapi ternyata ciri anak cacingan nggak cuma itu aja lho, Bu. Maka dari itu, penting bagi Ibu untuk mengetahui ciri-ciri cacingan lainnya agar tumbuh kembang si Kecil tidak terhambat. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.

ebook
Banner
Banner AKP

Gejala cacingan pada anak bisa menyebabkan diare, si Kecil kehilangan nafsu makan, dan disentri. Jika kondisi tersebut dibiarkan terus menerus, si Kecil bisa kekurangan nutrisi yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya. 

Mari simak apa itu cacingan, penyebab, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya berikut ini Bu.

Ciri-ciri Anak Cacingan

Ciri-ciri cacingan terkadang tidak menunjukkan tanda yang serius, bahkan ada yang tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, Ibu tetap perlu mengetahui ciri-ciri anak cacingan berdasarkan jenis cacing yang jadi penyebabnya. 

Berikut ini beberapa ciri-ciri anak cacingan yang disebabkan oleh sejumlah cacing, di antaranya: 

Artikel Sejenis

  1. Ciri-ciri Anak Cacingan Akibat Cacing Kremi
  2. Ciri-ciri anak cacingan pertama yang bisa Ibu identifikasi yaitu dari cacing kremi. Melansir laman resmi Kids Health, penyakit cacingan yang satu ini merupakan jenis infeksi usus pada anak yang disebabkan oleh cacing parasit kecil, sehingga tidak memiliki ciri yang terlihat secara kasat mata. 

    Ketika si Kecil selesai bermain kotor-kotoran di luar rumah dan tidak langsung mencuci tangan saat hendak makan sesuatu, telur cacing yang menempel pada jari tangan si Kecil ikut masuk ke dalam mulut dan saluran pencernaan.

    Oleh karena itu, si Kecil akan merasakan gatal di sekitar anusnya. Selain itu, berikut ini beberapa ciri-ciri anak cacingan akibat cacing kremi:

    • Gatal yang terus menerus di anus dan sekitarnya
    • Akibat rasa gatal tersebut, si Kecil jadi sulit tidur dan merasa tidak nyaman
    • Muncul rasa nyeri di sekitar anus, bisa menyebabkan iritasi jika tidak ditangani secara cepat
    • Biasanya pada tinja si Kecil terdapat cacing kremi yang ukurannya sangat kecil. Cacing kremi yang menyebabkan anak cacingan biasanya memiliki wujud seperti potongan benang kecil berwarna putih.

  3. Ciri-ciri Anak Cacingan Akibat Cacing Pita
  4. Selama ini mungkin Ibu mengira bahwa cacing pita hanya menular melalui konsumsi daging yang kurang matang saja. Padahal, cacing pita juga bisa masuk ke dalam tubuh si Kecil melalui air minum yang telah terkontaminasi oleh telur cacing pita lho. 

    Berikut ini beberapa ciri-ciri anak cacingan akibat cacing pita yang mungkin saja terjadi, di antaranya:

    • Mual
    • Sakit perut
    • Tampak lemas dan lesu
    • Nafsu makan menurun

  5. Ciri-ciri Anak Cacingan Akibat Cacing Gelang
  6. Cacing gelang dapat hidup dan berkembang biak di dalam usus dan menimbulkan gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat.

    Telur cacing gelang bisa muncul saat si Kecil mengonsumsi bahan makanan yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi oleh cacing gelang ataupun menyentuh mulut dengan tangan yang tidak dicuci terlebih dahulu setelah menyentuh tanah. 

    Telur yang masuk ke dalam tubuh si Kecil akan menetas di usus dan menjadi larva. Jika tidak ditangani dengan tepat, larva akan masuk ke paru-paru melalui aliran darah atau aliran getah bening.

    Berikut ini beberapa ciri-ciri anak cacingan bila infeksi cacing gelang tidak ditangani dengan tepat:

    • Nyeri di bagian perut
    • Mual dan muntah
    • Badan lesu
    • Terdapat cacing pada tinja
    • Berat badan berisiko turun 
    • Terkadang muncul demam dan batuk

  7. Ciri-ciri Anak Cacingan Akibat Cacing Tambang
  8. Infeksi cacing tambang terjadi saat larva cacing masuk ke dalam tubuh si Kecil setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Infeksi ini juga dapat terjadi jika cacing tambang masuk ke dalam tubuh melalui kulit saat bersentuhan langsung dengan tanah yang terkontaminasi oleh cacing tambang.

    Jika telur cacing tambang masuk ke tubuh dan berkembang dalam saluran pencernaan, maka kemungkinan akan muncul gejala sebagai berikut:

    Berikut ini beberapa ciri-ciri anak cacingan bila infeksi cacing gelang tidak ditangani dengan tepat:

    • Sakit perut dan diare
    • Nafsu makan menurun
    • Mual dan muntah
    • Berat badan turun
    • Demam
    • BAB berdarah
    • Hingga bisa mengalami anemia

Baca juga: 3 Manfaat Susu Formula yang Mengandung Prebiotik bagi Anak

Cara Mengobati Cacingan pada Anak

Cara mengobati anak cacingan yang paling efektif adalah dengan menggunakan obat cacing dalam bentuk tablet kunyah atau sirup. Obat cacing bekerja dengan membunuh cacing dan mengeluarkannya dari dalam tubuh. 

Dosis obat cacing untuk anak berbeda-beda tergantung pada jenis obat, usia anak, dan berat badan anak. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat cacing kepada si Kecil yang mengalami cacingan.

Cara Mengatasi dan Mencegah Cacingan pada Anak

Cara mengatasi dan mencegah cacingan pada anak - ibudanbalita

Berikut ini beberapa cara mengatasi dan mencegah cacingan pada anak, antara lain: 

  1. Mencuci tangan menggunakan sabun
  2. Ibu perlu mengajarkan si Kecil untuk mencuci tangan dengan benar guna mengurangi risiko terkena atau menyebarkan telur cacing. Biasakan si Kecil untuk mencuci tangan menggunakan sabun, terutama setelah ia bermain, sebelum dan sesudah menggunakan kamar mandi, sebelum dan sesudah makan, serta setelah bepergian dari luar rumah. 

  3. Potong kuku anak ketika sudah panjang
  4. Cara mencegah cacingan selanjutnya bisa Ibu lakukan dengan terbiasa memotong kuku si Kecil saat sudah panjang. Kuku yang panjang bisa menjadi salah satu tempat penularan cacing, kuman, dan bakteri yang berbahaya bagi si Kecil, apalagi jika si Kecil sangat menyukai bermain tanah di luar rumah. 

  5. Selalu mengenakan pakaian bersih
  6. Ibu juga perlu membiasakan si Kecil untuk mengenakan pakaian bersih. Selain itu, alangkah lebih baiknya jika Ibu langsung mengganti pakaian si Kecil setelah pergi atau bermain di luar rumah.

    Hal ini untuk mencegah penularan cacing, kuman, dan bakteri dari pakaian ke barang lain atau masuk ke dalam tubuh si Kecil.

  7. Gunakan alas kaki saat di luar rumah
  8. Saat si Kecil bermain dan bepergian keluar rumah, sebaiknya Ibu membiasakan ia untuk menggunakan alas kaki yang bersih dan nyaman. Hal ini dapat mengurangi risiko penularan infeksi cacing pada anak. 

  9. Jaga kebersihan lingkungan
  10. Selain fokus menjaga kebersihan tubuh si Kecil, Ibu juga perlu memastikan bahwa kebersihan lingkungan di sekitar rumah sudah terjaga dengan baik.

    Bersihkan area di sekitar rumah secara rutin setiap hari untuk mengurangi risiko penularan cacing, kuman, bakteri, atau virus yang berbahaya bagi si Kecil.

  11. Memenuhi asupan nutrisi 
  12. Memenuhi asupan nutrisi yang seimbang berpengaruh untuk menjaga agar daya tahan tubuh si Kecil lebih prima untuk melawan infeksi cacing. Maka dari itu, Ibu perlu memberikan si Kecil nutrisi penting, salah satunya 9 Asam Amino Esensial (9AAE).

    9AAE merupakan protein esensial yang harus dikonsumsi secara rutin setiap hari karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri, sehingga si Kecil harus mengonsumsinya dari sumber protein hewani, seperti susu, telur, ikan, daging merah, dan daging putih.

Baca juga: Panduan Pola Makan Sehat Bergizi dan Seimbang untuk Anak

Apa Saja Faktor Risiko Cacingan?

faktor risiko cacingan - ibudanbalita

Cacingan dapat menyerang semua orang, tak terkecuali anak-anak. Berikut beberapa faktor penyebab cacingan yang dapat meningkatkan risiko si Kecil terkena penyakit ini:

  1. Faktor usia
  2. Anak-anak lebih rentan terkena cacingan daripada orang dewasa. Hal ini karena anak-anak lebih sering bermain di lingkungan yang kotor, seperti tanah yang terkontaminasi cacing.

    Anak-anak juga memiliki kebiasaan yang tidak higienis, seperti tidak mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum makan.

  3. Sanitasi yang buruk
  4. Lingkungan yang kotor dengan sanitasi buruk merupakan tempat ideal bagi cacing untuk berkembang biak, sehingga dapat meningkatkan risiko cacingan. Anak-anak yang sering bermain di lingkungan yang kotor berisiko lebih tinggi tertular cacingan.

  5. Kebiasaan anak yang kurang bersih
  6. Anak-anak sering kali bermain di luar rumah dan tidak mencuci tangan dengan bersih setelah bermain. Hal ini dapat menyebabkan telur cacing menempel di tangan si Kecil dan masuk ke dalam tubuhnya saat makan.

  7. Tinggal serumah dengan penderita cacingan
  8. Meskipun si Kecil tidak tinggal di lingkungan yang kotor atau bermain di luar rumah, tinggal serumah dengan penderita cacingan juga dapat menyebabkan si Kecil tertular cacingan.

Cara terbaik untuk mencegah cacingan adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ibu sebaiknya membiasakan si Kecil untuk selalu membersihkan tangan mencuci tangan dengan sabun setiap kali selesai bermain, sebelum makan, dan setelah buang air besar/kecil.

Dampak Jika Cacingan Tidak Diobati

dampak jika cacingan tidak diobati - ibudanbalita

Jika cacingan tidak diobati, dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan si Kecil. Melansir dari Kementerian Kesehatan, berikut beberapa dampak cacingan yang dibiarkan berlarut-larut:

  1. Kekurangan gizi
  2. Cacing dapat menyerap nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini dapat menyebabkan dapat menyebabkan si Kecil kekurangan gizi, sehingga rentan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental.

  3. Penurunan sistem imun
  4. Cacingan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh si Kecil. Anak yang cacingan lebih rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi, seperti diare atau demam.

  5. Stunting
  6. Stunting adalah kondisi di mana si Kecil memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya. Perut cacingan dapat menghambat pertumbuhan fisik si Kecil, sehingga membuatnya terlihat lebih pendek dan kecil dari teman seusianya.

  7. Penurunan kecerdasan
  8. Anak cacingan yang tidak segera diobati juga bisa mengganggu penyerapan nutrisi, termasuk zat besi dan vitamin B12 yang penting untuk perkembangan otak. Akibatnya, si Kecil dapat mengalami gangguan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar.

  9. Kematian
  10. Dalam kasus yang jarang terjadi, cacingan dapat menyebabkan kematian. Hal ini biasanya terjadi jika cacing sudah terlalu banyak dan menyebar ke organ tubuh lain, sehingga menyebabkan kerusakan organ, seperti kerusakan paru-paru.

Oleh karena itu, penting untuk segera memberikan pengobatan dan membawa si Kecil ke dokter mengalami cacingan. Dokter biasanya akan memberikan obat atau vitamin untuk anak cacingan yang dapat membunuh cacing parasit dan telurnya.

Ibu juga perlu memberikan makanan bergizi tinggi kepada si Kecil untuk meminimalisir risiko terserang penyakit. Makanan bergizi tinggi juga dapat membantu perkembangan motorik dan kognitif si Kecil lho, Bu.

Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Tak kalah pentingnya dari itu, Ibu juga harus memantau tumbuh kembang si Kecil secara keseluruhan dengan memanfaatkan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Ibu akan mendapatkan banyak informasi penting mengenai tumbuh kembang si Kecil berdasarkan grafik pertumbuhan WHO. Yuk, cobain fiturnya sekarang.

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!




Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.