Bayi bisa mengubah posisi tidurnya seperti orang dewasa, salah satunya adalah posisi bayi tidur miring. Tetapi, posisi bayi tidur miring sempat menjadi perdebatan karena keunggulannya dan risiko yang harus dihadapi.
Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui posisi tidur yang baik bagi bayi agar si Kecil tetap terlelap dengan nyaman dan aman. Terlebih karena posisi bayi tidur miring bisa membuat si Kecil merasa tidak nyaman dan meningkatkan risiko gumoh, kolik, atau tersedak.
Pemahaman mengenai posisi tidur yang baik bagi si Kecil perlu diketahui karena ia selalu menghabiskan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan orang dewasa.
Supaya bisa menjadi acuan Ibu, berikut kebutuhan waktu tidur si Kecil berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI pada lamannya;
- Bayi baru lahir selama 16-20 jam dengan 1-4 jam periode tidur yang diikuti dengan 1-2 jam periode terbangun. Di fase ini jumlah tidur pada siang hari sama dengan jumlah tidur pada malam hari.
- Bayi berusia 0-1 tahun dengan total selama 14-15 jam saat usia 4 bulan dan 13-14 jam saat usia 6 bulan. Waktu tidur ini dengan periode tidur 3-4 jam pada 3 bulan pertama dan 6-8 jam pada usia 4-6 bulan. Biasanya di usia ini, bayi membutuhkan tidur siang selama 2-4 jam yang dilakukan dua kali pada siang hari.
Posisi Tidur yang Baik untuk Bayi
Alih-alih posisi bayi tidur miring, posisi tidur yang baik untuk bayi adalah posisi telentang. Jadi, Ibu perlu memastikan si Kecil selalu tidur dalam posisi telentang sampai usianya 1 tahun. Ibu perlu lebih cermat untuk memantau dan mengawasi posisi tidur yang baik untuk si Kecil, terutama saat ia baru lahir sampai usia 6 bulan.
Hindari membiarkan posisi bayi tidur miring, ini penting agar si Kecil tidak berguling ke posisi miring atau tengkurap. Salah satu cara untuk memastikan posisi tidur yang baik yaitu menghindari penggunaan kasur yang terlalu empuk, karena bayi bisa jadi lebih mudah bergerak.
Berbeda dengan telentang sebagai posisi tidur yang baik, Ibu perlu mengetahui juga posisi tidur yang justru membahayakan si Kecil. Posisi bayi tidur miring atau tengkurap adalah posisi yang tidak dianjurkan dan justru berbahaya bagi bayi.
Bayi tidur miring seringkali berakhir dengan posisi tidur tengkurap, sehingga ia berisiko mengalami kesulitan bernapas. Ini karena saat bayi tidur miring atau tengkurap, saluran pernapasan bayi dapat menyempit atau terhalang.
Akibatnya, bayi tidur miring bisa mengalami kekurangan oksigen karena kesulitan bernapas. Supaya terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan, sebaiknya Ibu memastikan posisi tidur yang baik untuk si Kecil, yaitu dengan posisi telentang.
Tips Agar Bayi Tidur dengan Nyaman dan Aman
Di samping memastikan posisi tidur yang baik bagi si Kecil, berikut ini beberapa hal penting yang perlu Ibu pastikan agar si Kecil tidur dengan nyaman dan aman, bukan dalam posisi bayi tidur miring.
-
Gunakan kasur yang tepat
Mungkin Ibu ingin tidur di kasur yang sangat empuk agar lebih nyaman, kan? Namun, tahukah Ibu bahwa bayi sebaiknya tidak tidur di kasur yang permukaannya terlalu empuk? Kasur yang terlalu empuk bisa meningkatkan risiko bayi lebih mudah berpindah posisi dan bergerak. Bahkan bisa membuat bayi tidur miring.
Oleh karena itu, sebaiknya Ibu memilih kasur atau tempat tidur yang tepat, yaitu kasur yang permukaannya padat, namun tetap nyaman untuk berbaring. Selain itu, saat memasang sprei atau alas kasur, sebaiknya Ibu juga harus memastikan kain tersebut kencang dan tidak mudah lepas.
-
Hindari penggunaan selimut yang berlebihan
Hal selanjutnya yang perlu Ibu perhatikan selain posisi tidur yang baik dan menghindari bayi tidur miring adalah dengan menghindari penggunaan selimut yang berlebihan. Sebab, penggunaan selimut yang berlebihan bisa berisiko menutupi saluran napas bayi jika selimutnya bergeser ke arah wajah bayi.
Apabila Ibu ingin menempatkan selimut untuk si Kecil, pastikan hanya menutupi bagian kaki sampai dadanya. Posisikan tangan bayi di luar selimut untuk menjaga agar selimutnya tidak bergeser ke arah kepala saat si Kecil terlelap.
-
Pilih pakaian tidur bayi yang nyaman
Setelah memastikan posisi tidur yang baik untuk si Kecil dan menghindari bayi tidur miring, kini saatnya Ibu meningkatkan kualitas tidurnya dengan cara memilih pakaian tidur bayi yang nyaman. Saat tidur, Ibu bisa pakaikan baju yang tidak terlalu ketat maupun terlalu longgar pada si Kecil.
Baju yang terlalu ketat bisa membuat si Kecil tidak nyaman, sedangkan baju yang terlalu longgar bisa menyebabkan posisi bajunya lebih mudah menutupi leher dan wajah si Kecil. Pilihlah pakaian tidur bayi yang bahannya sejuk, lembut, dan nyaman.
-
Jaga suhu kamar tetap sejuk
Selain fokus memantau posisi tidur yang baik dan menghindari bayi tidur miring, Ibu juga perlu memastikan si Kecil dalam keadaan hangat saat ia tertidur. Suhu ruangan yang hangat cenderung membuat si Kecil tidur lebih nyenyak. Jika menggunakan pendingin ruangan (AC), usahakan untuk menjaga suhunya agar tidak terlalu dingin untuk mencegah si Kecil kedinginan.
-
Sebaiknya hindari tidur bersama bayi dalam satu kasur
Untuk memantau posisi tidur yang baik dan tidak membiarkan bayi tidur miring, sebaiknya Ibu tidak berbagi tempat tidur atau tidur satu kasur dengan si Kecil, ya! Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko bayi tertindih badan orang tua atau tertindih bantal dan guling yang berukuran besar.
Selain itu, bayi yang tidur satu kasur dengan orang tua biasanya lebih sering bangun dibandingkan bayi yang tidur sendiri. Oleh karena itu, upayakan agar bayi tidur di kasur atau tempat tidur khusus bayi.
-
Tidak meletakkan boneka atau mainan di dekatnya
Tidak meletakkan boneka atau mainan di dekat si Kecil saat tidur termasuk hal lain yang tak kalah penting selain memantau posisi tidur yang baik. Ini karena boneka, mainan, atau benda-benda lain dapat menimpa dan menghalangi jalan napas bayi saat tidur.
Bahkan, penggunaan bumper atau bantalan untuk melindungi sisi ranjang bayi pun sebenarnya kurang disarankan lho, Bu. Ini bisa menyebabkan bayi tidur miring, termasuk juga menimbulkan berbagai risiko lainnya.
-
Menyusu ASI langsung dari payudara Ibu
Selain menghindari membiarkan bayi tidur miring, hal penting lainnya untuk meningkatkan kualitas tidur si Kecil yaitu dengan cara memberikan ASI langsung dari payudara Ibu, bukan dari botol susu.
Perlu Ibu ketahui bahwa penggunaan botol susu bayi yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko perut kembung pada si Kecil karena ia dapat menghirup udara lebih banyak saat menyusu.
Namun, Ibu tidak perlu khawatir jika tak bisa menyusu si Kecil dengan ASI karena Ibu masih bisa memberikannya susu formula, sehingga bayi tetap tumbuh prima. Sebelum memberikan susu formula untuk bayi, Ibu juga dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan si Kecil.
Sedangkan untuk Ibu yang dapat memberikan ASI. Sebaiknya Ibu perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI dengan tepat. Namun jika ASI dirasa tidak cukup, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya Bu!
Untuk meningkatkan kualitas dan melancarkan ASI, Ibu bisa mengonsumsi susu yang diformulasikan untuk ibu hamil dan ibu menyusui seperti susu Frisian Flag PRIMAMUM karena mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan tinggi asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil.
Susu Frisian Flag PRIMAMUM juga mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel tubuh si Kecil. Apalagi dilengkapi dengan rasa cokelat yang enak dan tidak enek.
Selain itu, Ibu juga perlu mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil dengan bantuan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Fitur ini memudahkan Ibu untuk memantau tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, dan lingkar kepala si Kecil sesuai grafik pertumbuhan WHO . Yuk, coba fiturnya di sini.