Ada banyak jenis imunisasi yang perlu diberikan kepada si Kecil, salah satunya adalah imunisasi BCG untuk pencegahan penyakit tuberkulosis (TBC).
Selain imunisasi, Ibu juga perlu memperhatikan kualitas ASI sebagai upaya mendukung kekebalan tubuhnya. Ibu bisa rutin minum susu Frisian Flag PRIMAMUM rasa cokelat lezat untuk dukung Akal Cermat si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Susu ini mengandung tinggi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) lengkap, dan 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan Ibu dan daya tahan tubuh si Kecil.
Imunisasi BCG memang belum terbukti 100% efektif untuk mencegah penyakit TB. Namun, vaksin ini dapat mengurangi tingkat keparahannya. Yuk, simak selengkapnya!
Untuk Apa Imunisasi BCG?
Mengutip dari National Health Service (NHS), imunisasi BCG bermanfaat untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) yang mematikan.
TBC merupakan penyakit yang bisa menular melalui cipratan air liur, sehingga melakukan tindakan pencegahan sejak dini dengan imunisasi BCG.
Dalam vaksin BCG terdapat kandungan bakteri yang mirip dengan bakteri penyebab TBC, namun sudah dilemahkan.
Pemberian imunisasi BCG bisa dilakukan di puskesmas, posyandu, rumah sakit, atau klinik kesehatan lainnya.
Baca juga: Jadwal Imunisasi dan Vaksin Bayi, Catat Yuk, Bu!
Imunisasi BCG pada Bayi Umur Berapa?
Waktu terbaik untuk imunisasi BCG adalah sesaat setelah si Kecil baru lahir sampai usianya memasuki 3 bulan, karena sistem kekebalan tubuhnya masih sangat rentan.
Imunisasi BCG juga dapat diberikan pada anak yang berusia lebih dari 3 bulan, namun efektivitasnya akan lebih rendah.
Maka dari itu, sebaiknya si Kecil melakukan uji tuberkulin terlebih dahulu apabila imunisasi BCG diberikan saat usianya lebih dari 3 bulan.
Bagaimana Jika Telat Imunisasi BCG?
Vaksinasi BCG di Indonesia menurut rekomendasi IDAI diberikan pada bayi baru lahir hingga usia 1 bulan.
Namun, jika terdapat keterlambatan, pemberian vaksin masih dapat dilakukan hingga bayi berusia maksimal 2-3 bulan.
Selain itu, Ibu perlu menunda imunisasi ini apabila si Kecil mengalami kondisi seperti berikut:
- Mengalami demam tinggi atau dalam kondisi tidak sehat
- Terpapar penyakit TBC atau tinggal serumah dengan penderita TBC
- Berat badannya kurang dari 2,5 kg
- Ibu positif HIV meskipun hasil tesnya belum keluar
- Menjalani imunisasi lain dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Baca juga: Kenali Dosis Imunisasi yang Tepat untuk Si Kecil
Efek Samping Imunisasi BCG
Munculnya efek samping seperti demam, pembengkakan, dan benjolan mirip bisul di sekitar lengan yang disuntik merupakan salah satu tanda imunisasi BCG berhasil.
Efek imunisasi BCG tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu.
Ibu tidak perlu membawa si Kecil ke dokter jika muncul benjolan menyerupai bisul setelah imunisasi BCG. Meskipun bisa sembuh dengan sendirinya, Ibu bisa mengompres dengan cairan antiseptik untuk meredakannya.
Lantas, apakah bayi yang tidak mengalami salah satu efek samping yang disebutkan sebelumnya termasuk ciri ciri imunisasi BCG yang gagal? Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tidak muncul benjolan atau pembengkakan setelah imunisasi BCG belum tentu menandakan kegagalan ya, Bu.
Bisa jadi hal itu disebabkan oleh tebalnya lapisan kulit bagian tubuh yang disuntik, sehingga tidak meninggalkan bekas. Oleh karena itu, tidak perlu mengulang imunisasi BCG meskipun tidak muncul benjolan bekas suntikan.
Meskipun mampu mencegah penyakit TBC, imunisasi BCG tetap perlu diberikan bersamaan dengan upaya pencegahan lainnya, seperti mencukupi kebutuhan ASI harian si Kecil sebagai nutrisi utamanya.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 9 nutrisi penting lainnya.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu Ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui.
Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu.
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.