Bagi Ibu menyusui, memenuhi asupan nutrisi merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan diri dan tumbuh kembang si Kecil. Kebutuhan nutrisi Ibu menyusui akan lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Sebab, nutrisi tersebut juga akan dikonsumsi si Kecil melalui ASI eksklusif yang Ibu berikan. Oleh karena itu, penting bagi Ibu menyusui untuk selalu memerhatikan kebutuhan gizi harian yang seimbang.
Namun, kenyataannya masih banyak Ibu menyusui yang justru kekurangan nutrisi karena berbagai faktor. Padahal masalah tersebut dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, termasuk infeksi, gangguan kesehatan, penurunan kemampuan beraktivitas, hingga penurunan kualitas ASI karena tidak adanya cadangan zat gizi yang tersimpan.
Padahal, ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi. Sebab, ASI mengandung energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Kandungan gizi dalam ASI juga lebih mudah dicerna oleh usus bayi, sehingga dapat diserap dengan lebih baik. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang dapat membantu bayi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dalam melawan bakteri, virus, dan kuman penyebab penyakit.
Mitos dan Fakta Menyusui Sebabkan Tulang dan Gigi Keropos
Kalsium termasuk salah satu mineral yang banyak terkandung dalam ASI. Mineral ini sangat penting bagi pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Dengan begitu, bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif di usia 1-6 bulan akan memiliki tulang dan gigi yang lebih sehat dan kuat. Kalsium juga berperan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.
Menyusui memang sedikit banyak dapat memengaruhi tulang Ibu. Melansir laman resmi healthline.com, penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Ibu menyusui dapat kehilangan 3-7 persen dari massa tulangnya selama periode menyusui. Kondisi tersebut terjadi karena kalsium dalam tulang dan gigi Ibu menyusui diambil untuk memenuhi kebutuhan bayi akan kalsium yang sangat besar. Terlebih, periode ini merupakan waktu saat pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Jadi, anggapan tentang Ibu menyusui rentan terkena tulang dan gigi keropos memang fakta dan bisa terjadi jika Ibu mengalami kekurangan kalsium yang cukup banyak. Kekurangan asupan kalsium dapat memicu Ibu menyusui mengalami osteoporosis. Ini karena asupan kalsium yang kurang di tubuh Ibu memaksa bayi mengambil asupan kalsium dari tulang dan gigi Ibunya.
Seperti yang Ibu ketahui, kalsium merupakan salah satu mineral yang sangat penting bagi tubuh. Selain menjaga kesehatan tulang dan gigi, mineral ini pun berperan untuk mengendalikan tekanan darah, mencegah pembekuan darah, serta mengoptimalkan kerja sistem saraf.
Apabila kekurangan kalsium pada Ibu menyusui dibiarkan dalam waktu yang lama, maka cadangan kalsium yang ada di dalam tulang dan gigi akan semakin berkurang. Akibatnya, muncul osteoporosis. Meskipun ada risiko berkurangnya massa tulang dan gigi setelah menyusui, tetapi studi menyatakan bahwa massa tulang Ibu menyusui dapat dipulihkan kembali dengan mengonsumsi kalsium yang cukup setelah berhenti menyusui ASI kepada si Kecil. Maka dari itu, asupan kalsium harus dipenuhi dengan baik selama Ibu menyusui dan setelahnya.
Tips Memenuhi Kebutuhan Kalsium Ibu Menyusui
Supaya Ibu menyusui terhindar dari tulang rapuh dan gigi keropos, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kalsium, di antaranya:
-
Konsumsi makanan kaya akan kalsium
Cara termudah untuk memenuhi kebutuhan kalsium Ibu menyusui yaitu dengan mengonsumsi makanan yang tinggi kalsium, di antaranya susu, yoghurt, keju, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, dan makanan yang diperkaya kalsium seperti sereal, roti, dan oatmeal.
Maka dari itu, Ibu juga sebaiknya mengonsumsi susu yang diformulasikan khusus Ibu hamil dan menyusui dengan kandungan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Ibu dan si Kecil. Salah satu pilihannya adalah Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung protein, serat pangan, vitamin B9 (asam folat), zat besi, dan kalsium untuk mendukung kesehatan Ibu dan si Kecil sejak dalam kandungan hingga setelah lahir.
-
Konsumsi makanan kaya akan vitamin D
Selain makanan tinggi kalsium, Ibu menyusui juga sebaiknya mengonsumsi makanan tinggi vitamin D. Ini karena kalsium tidak bekerja sendiri untuk menguatkan tulang dan gigi di dalam tubuh, tetapi juga membutuhkan kehadiran vitamin D. Vitamin D sangat penting dalam membantu tubuh menyerap kalsium dan menggunakannya dengan baik.
Beberapa sumber makanan kaya vitamin D, di antaranya ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, minyak ikan, hati sapi, kuning telur, dan jamur.
-
Rutin berjemur setiap pagi
Kebutuhan vitamin D juga harus dioptimalkan dengan cara berjemur di bawah sinar matahari pagi. Perlu Ibu ketahui, vitamin D terdiri dari dua jenis, yaitu vitamin D2 yang biasanya didapatkan dari makanan dan vitamin D3 yang berasal dari matahari. Oleh karena itu, jika Ibu menyusui ingin mendapatkan manfaat vitamin D secara maksimal, pastikan mengonsumsi makanan tinggi vitamin D disertai rutin berjemur setiap hari.
-
Terapkan pola hidup sehat
Memenuhi kebutuhan kalsium tak cukup dengan tiga cara di atas saja, Ibu menyusui juga perlu menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari tulang rapuh dan gigi keropos. Pastikan Ibu memenuhi asupan air putih setiap hari, lakukan olahraga secara rutin, tidur yang cukup, dan kelola stres dengan baik.
-
Hindari makanan dan minuman berkafein
Ibu gemar mengonsumsi kopi dan teh? Saat sedang menyusui, sebaiknya kurangi atau hindari dulu konsumsi minuman berkafein tersebut ya, Bu. Sebab, makanan dan minuman yang mengandung kafein dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh.
Selain kafein, makanan yang tinggi oksalat dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium. Contohnya bayam, sayuran hijau ini termasuk makanan tinggi kalsium, tetapi juga mengandung kadar oksalat yang tak kalah tinggi. Supaya Ibu bisa mendapatkan kalsium dari bayam dan sayuran hijau lain dengan maksimal, maka perlu tambahan vitamin C. Sebab, vitamin C membantu tubuh untuk menyerap kalsium lebih baik. Jadi, tidak perlu takut untuk tetap makan bayam saat menyusui ya, Bu.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu diketahui seputar kekurangan kalsium pada Ibu menyusui. Ibu bisa mencoba tips di atas agar kebutuhan kalsium terpenuhi dengan baik. Namun, Ibu juga tetap harus membatasi asupan kalsium yang masuk ke dalam tubuh. Ini karena konsumsi kalsium yang terlalu banyak pun dapat menyebabkan munculnya gangguan kesehatan, seperti perut kembung, sembelit, jantung berdebar, hingga batu ginjal.
Oleh karena itu, pastikan asupan kalsium yang masuk ke dalam tubuh sesuai porsi yang tepat, sehingga penyerapannya lebih optimal. Jika Ibu mengalami kekurangan kalsium yang lebih serius, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Sebab, pada beberapa kasus, ada Ibu menyusui yang memerlukan suplemen kalsium sebagai tambahan nutrisi.