Tahukah Ibu? Herpes pada bayi dapat dikenali lewat beberapa tanda-tanda yang muncul di tubuh bayi. Salah satunya seperti luka melepuh di sekitar bibir atau di bagian tubuh lain. Lepuhan yang dialami si Kecil ini tentu akan terasa sangat menyakitkan. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu selalu memberikannya ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Kondisi ini bahkan bisa membuat bayi jadi rewel. Oleh karena itu, ibu perlu mengetahui beberapa informasi mengenai herpes pada bayi, mulai dari penyebabnya, ciri-ciri herpes pada bayi, cara mengatasi, dan panduan untuk merawatnya seperti yang akan dibahas di artikel ini.
Apa Penyebabnya?
Herpes merupakan sejenis infeksi yang disebabkan oleh virus herpes. Herpes pada bayi umumnya menyerang bayi disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Virus ini umumnya menyerang anak berusia 1 sampai 5 tahun, tapi dapat menyerang bayi saat masih berada di dalam kandungan atau saat proses persalinan yang ditularkan dari sang ibu maupun orang dewasa lainnya.
Selain itu, virus herpes pada bayi juga dapat ditularkan saat proses menyusui jika payudara ibu memiliki luka melepuh akibat penyakit herpes. Virus HSV dapat menular melalui air liur, kontak kulit dengan orang dewasa, dan sentuhan pada benda yang dipegang orang yang mengalami herpes.
Bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh sempurna sangat rentan terserang virus ini, terlebih saat kondisi kesehatannya sedang lemah. Misalnya saja saat bayi kelelahan, terluka pada kulit, dehidrasi, flu, atau terpapar sinar matahari atau suhu dingin terus menerus.
Herpes pada bayi juga dapat menyerang dengan cara mencium bayi. Terlebih jika orang yang mencium bayi menderita luka melepuh akibat penyakit herpes di sekitar mulutnya. Untuk itu sebaiknya bayi berusia di bawah 6 bulan tidak boleh sembarangan dicium oleh orang asing. Meskipun sulit dan merasa tidak enak, sebaiknya Ibu sarankan untuk cuci tangan terlebih dahulu.
Ciri-ciri Herpes pada Bayi
Bayi yang mengalami herpes akan memiliki luka melepuh di sekitar mulut, hidung, dagu, dan pipi. Luka tersebut akan pecah dalam beberapa hari yang kemudian membentuk kerak dan dapat sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih satu hingga dua minggu.
Selain terdapat luka melepuh, herpes pada bayi ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Tiba-tiba demam yang baru muncul pada dua sampai 12 hari setelah infeksi
- Sakit tenggorokan
- Gusi bengkak
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Mengalami ruam
- Sering meneteskan air liur
- Rewel
- Tidak mau makan dan minum
- Lidah dan kulit membiru
- Sesak napas
- Menangis kencang
Bila sudah terdapat tanda sesak napas yang disertai dengan lidah dan kulit yang membiru, ini menandakan bahwa herpes pada bayi sudah menyerang sistem pernapasannya dan harus segera ditangani. Bawa bayi ke dokter anak agar mendapatkan penanganan selanjutnya.
Waspadai Komplikasi Herpes pada Bayi
Herpes pada bayi tidak boleh disepelekan, Bu, karena dapat berkembang menjadi herpes sistemik. Herpes jenis ini dapat menyebabkan komplikasi serius, mulai dari gangguan pernapasan, kejang, penurunan kesadaran, hingga radang otak (ensefalitis).
Jika kondisi tersebut terjadi, maka dapat mengganggu kinerja organ vital bayi, seperti sistem sarafnya, paru-paru, ginjal, dan hati. Tak hanya itu, virus herpes juga bisa menyebar hingga ke mata yang dapat mengakibatkan infeksi pada kornea dan menyebabkan kebutaan.
Bagaimana Cara Mengatasi Herpes pada Bayi?
Terdengar menyeramkan, ya? tapi sebenarnya herpes pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya, lho, Bu. Herpes pada bayi juga masih bisa diobati, meskipun tidak dapat sembuh sepenuhnya dan hanya gejala herpes saja. Dokter anak biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, darah, dan urin serta mengambil sampel dari luka dan cairan otak melalui pungsi lumbal.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi herpes pada bayi:
- Infeksi herpes pada bayi dapat diatasi dengan obat antivirus yang diberikan melalui infus ke pembuluh darah bayi yang akan memakan waktu beberapa minggu. Bila bayi mengalami kejang atau sulit minum hingga mengalami dehidrasi, maka akan diberikan juga pengobatan lainnya.
- Pada ibu hamil yang positif terserang herpes, maka disarankan untuk melakukan proses persalinan dengan operasi Caesar saja demi mencegah penularan herpes terhadap bayinya.
- Di samping itu, ibu hamil yang mengidap herpes genital juga disarankan untuk menjalani pengobatan antivirus sejak usia kehamilan 36 minggu.
- Untuk mencegah penularan herpes pada bayi, Ibu dan Ayah disarankan untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan sehat.
- Mencegah bayi untuk tidak sembarangan dicium oleh orang asing, karena yang harus diingat, komplikasi herpes pada bayi bahkan bisa menyerang sistem sarafnya, paru-paru, ginjal, dan hati.
Panduan Merawat Bayi yang Terserang Herpes
Bila bayi sudah terlanjur terserang virus herpes, Ibu bisa melakukan perawatan herpes pada bayi dengan mengikuti panduan sebagai berikut:
- Berikan obat pereda nyeri ringan seperti paracetamol sesuai resep dokter.
- Kompres luka dengan handuk basah untuk meredakan bengkak dan merahnya.
- Jangan memberikan MPASI yang asam dan asin, karena dapat membuat lukanya terasa lebih sakit.
- Berikan makanan yang lembut dan dingin.
- Oleskan salep pereda nyeri dengan panduan dan resep dokter.
- Terus berikan ASI dan cairan lainnya dengan jumlah lebih banyak untuk mencegah bayi dehidrasi.
- Hindari untuk menyentuh luka.
- Rutin membersihkan tangan bayi dengan air mengalir dan sabun atau cairan antiseptik.
- Hindari berbagi peralatan makan dan minum dengan penderita.
Demikianlah informasi tentang herpes pada bayi yang penting untuk Ibu ketahui. Jangan ragu untuk langsung membawa bayi ke dokter saat Ibu menjumpai gejala-gejala herpes di atas ya, Bu. Semoga informasi ini bermanfaat dan buah hati sehat selalu.
Bila Ibu masih memiliki pertanyaan dan ingin berkonsultasi, kunjungi saja laman Tanya Pakar. Di sana ada para ahli yang akan membantu Ibu secara langsung. Pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut, ya.
Di samping mengenali penyebab dan ciri-ciri serta memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi herpes pada bayi, Ibu juga bisa menjaga daya tahan tubuh dengan asupan ASI yang tepat.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!