Status gizi anak dalam pertumbuhan yang baik tidaklah hanya bersifat fisik tetapi juga mencakup mental dan intelektualitas. Sehingga proses pertumbuhan tersebut lazim disebut bukan saja sebagai proses pertumbuhan tetapi sebagai proses tumbuh-kembang, menurut dr. Soedjatmiko.
3 Kebutuhan Pokok untuk Mencapai Status Gizi Anak yang Baik
Agar proses tumbuh kembang dapat berjalan dengan optimal, seorang anak harus mendapatkan pemenuhan gizi balita dari 3 kebutuhan pokoknya. Rangkaian gizi balita tersebut adalah:
-
Kebutuhan fisik dan biologis
Untuk mencapai status gizi anak yang baik, setiap anak perlu dipenuhi kebutuhannya akan nutrisi; yaitu ASI atau Makanan Pengganti ASI dan MPASI, imunisasi, serta kebersihan fisik dan lingkungan.
-
Kebutuhan emosi
Dalam hal ini, status gizi anak dapat didukung berupa kasih kasih sayang, rasa aman dan nyaman, dihargai, diperhatikan, serta didengar keinginan dan pendapatnya. Kebutuhan ini memiliki peran yang sangat besar pada kemandirian dan kecerdasan emosi anak yang tercakup dalam status gizi anak.
-
Kebutuhan stimulasi
Status gizi anak yang baik juga perlu didukung dengan aktivitas bermain untuk merangsang semua indra, mengasah motorik halus dan kasar, melatih keterampilan berkomunikasi, kemandirian, berpikir dan berkreasi. Stimulasi ini harus diberikan sejak dini karena memiliki pengaruh yang besar pada ragam kecerdasan atau multiple intelligences yang tercakup dalam status gizi anak.
Ketiga kebutuhan gizi balita tersebut merupakan kebutuhan pokok yang saling terkait untuk mencapai status gizi anak yang baik. Satu kebutuhan bukanlah substitusi kebutuhan yang lain, oleh sebab itu ketiga gizi balita tersebut harus terpenuhi untuk mencapai perkembangan otak dan pertumbuhan anak yang optimal. Karena apabila status gizi anak yang mencakup kebutuhan gizi balita berupa fisik dan biologis tak tercukupi, tentu anak jadi sering sakit dan perkembangan otaknya pun tak optimal. Lalu kalau kebutuhannya akan kasih sayang tak tercukupi, kecerdasan emosinya juga relatif rendah sehingga menunjukkan status gizi anak tidak optimal. Sedangkan jika stimulasi bermainnya kurang bervariasi, perkembangan kecerdasannya juga kurang seimbang. Jadi, asupan gizi balita yang diberikan haruslah seimbang.
Ciri-Ciri Anak kurang Gizi
Jika ketiga kebutuhan pokok balita di atas tidak terpenuhi dengan baik, ada risiko si Kecil menunjukkan beberapa gejala anak kurang gizi, yaitu:
- Tidak nafsu makan
- Sering rewel
- Kulit dan rambut terlihat kering
- Pipi dan mata yang cekung
- Proses penyembuhan yang lambat
- Berat dan tinggi badan yang di bawah kurva pertumbuhan
- Sulit bersosialisasi
Memahami ciri-ciri anak kurang gizi di atas bisa jadi patokan Ibu agar jangan sampai si Kecil memunculkan gejala di atas. Sebab anak kurang gizi menunjukkan status gizi anak yang tidak baik dan kurang optimal.
Bagaimana Asupan Tepat untuk Status Gizi Anak yang Baik?
Asupan gizi balita haruslah diperhatikan, terutama dalam 5 tahun pertama dalam kehidupannya karena asupan gizi balita pada masa itu adalah yang penting dan akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada 3 tahun pertama kehidupan, gizi balita berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks. Status gizi anak yang cukup akan mempengaruhi segala kinerja otak mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi atas pengaruh jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antarsel saraf. Sedangkan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Menurut Marzuki Iskandar, STP., MTP., seorang ahli gizi balita, kunci asupan untuk status gizi anak yang baik adalah makanan yang sehat dan bervariasi. Agar status gizi anak melalui makanan setiap harinya dapat memenuhi kebutuhan perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik yang optimal, maka komposisi makanan haruslah terdiri atas:
- 55-67% karbohidrat
- 20-30% lemak
- 13-15% protein
“Konkretnya gizi balita berupa 3-4 porsi nasi atau penggantinya seperti bihun, mi atau roti yang merupakan sumber zat tenaga. Sumber zat pembangun diperoleh dari 4-5 porsi lauk-pauk ditambah sumber zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang terdiri dari 2-3 porsi sayur dan buah,” jelas Marzuki.
Komposisi untuk mencapai status gizi anak yang baik melalui makanan tersebut akan disempurnakan dengan kehadiran susu sebagai sumber zat tenaga yang juga mengandung berbagai komponen gizi balita yang penting, seperti DHA, 9 Asam Amino Esensial yang lengkap, Sialic Acid, Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral.
Kandungan gizi balita yang terdiri dari DHA dan 9 Asam Amino Esensial yang lengkap merupakan asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda sebagai komponen utama pembentuk otak dan retina mata. Lewat DHA dan 9 Asam Amino Esensial yang lengkap juga berperan penting dalam mengoptimalkan fungsi membran sel otak, retina mata, serta proses metabolisme sel-sel syaraf dalam otak sehingga menunjukkan status gizi anak yang baik.
Sedangkan Sialic Acid untuk status gizi anak yang baik, berdasarkan penelitian memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan daya ingat anak.
Kemudian, Sphingomyelin adalah suatu kandungan lemak di dalam otak, berperan sebagai kerangka penyusun membran sel serta banyak fungsi lainnya. Sphingomyelin berperan juga dalam pembentukan lapisan pelindung myelin, dimana mielin berfungsi untuk mempercepat rangsangan dari sel saraf yang satu ke sel saraf lainnya guna mengoptimalkan kemampuan otak dalam mengirim pesan.
Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Untuk mencukupi kebutuhan gizi harian si Kecil secara tepat, ada baiknya Ibu menggunakan fitur Kalkulator Gizi dari Akademi Keluarga Prima. Pemberian gizi yang tepat dan adekuat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang si Kecil. Jadi, langsung cobain fiturnya sekarang juga ya, Bu.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Yuk, daftar sekarang!