Bu, apakah si Kecil sering terlihat kelelahan meski sudah cukup makan dan tidur? Kesan ini umumnya terlihat dari mata si Kecil yang tampak layu. Saya jadi teringat saat mengunjungi salah seorang kerabat dan memerhatikan mata anaknya yang tampak mengantuk padahal sedang aktif bermain. Melihat hal ini, biasanya kita akan meminta si Kecil untuk beristirahat. Tapi, tahukah Ibu, mata layu belum tentu berarti si Kecil capek, ini bisa jadi tanda si Kecil terkena ptosis.
Apakah Ptosis Itu?
Ptosis adalah kondisi kelopak mata turun atau tidak terbuka sempurna seperti mata normal, dan bisa terjadi pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa, Bu. Ptosis dapat membuat kedua kelopak mata turun sehingga tampak mengantuk dan lelah. Kondisi ini juga bisa terjadi hanya pada salah satu kelopak mata, sehingga membuat mata terlihat besar sebelah. Pada beberapa kasus, ptosis juga membuat seseorang kesulitan melihat objek karena fokus mata terhalang oleh kelopak, sehingga perlu mendongak atau menaikkan kedua alisnya untuk melihat lebih jelas.
Apa Penyebabnya?
Jika ada kemungkinan si Kecil terkena gangguan ptosis, kita sebagai Ibu pasti khawatir, ya. Apalagi, ini dapat mengganggu aktivitas dan perkembangannya. Hal inilah yang akhirnya saya utarakan kepada kerabat saya tersebut. Cemas si Kecil kesayangannya mengalami ptosis, saya pun menyarankannya untuk berkonsultasi dengan dokter.
Umumnya, dokter akan meminta Ibu untuk melihat apakah ada keluarga yang juga mengalami ptosis, karena salah satu penyebab kondisi ini adalah faktor keturunan. Si Kecil mungkin mengalami ptosis sejak lahir karena otot kelopak matanya tidak berkembang dengan baik, Bu. Selain itu, faktor lainnya lagi adalah proses pertumbuhan otot mata yang kurang sempurna. Ini dapat terjadi pada tahun-tahun awal tumbuh kembang si Kecil.
Baca Juga: Autisme pada Anak: Gejala, Penyebab, & Pengobatannya
Apakah Bisa Disembuhkan?
Ptosis sebenarnya bukan penyakit, Bu. Ini merupakan kondisi otot mata yang dapat mengganggu si Kecil dalam melihat objek. Sayangnya, jika dibiarkan, ptosis berisiko memengaruhi pertumbuhan kepala dan leher si Kecil, Bu. Selain itu, ptosis juga dapat berdampak pada pergerakan mata si Kecil sehingga tidak responsif saat melihat objek. Untuk beberapa kasus, ptosis bahkan bisa membuat fungsi penglihatan si Kecil menurun karena objek terlihat buram. Kondisi ini juga dapat membuat gejala awal mata juling sulit terdeteksi.
Berbekal rasa cemas dan penasaran, saya pun bertanya kepada dokter tentang penyembuhan gangguan ini. Umumnya, ptosis dapat disembuhkan melalui proses operasi yang dapat dilakukan pada anak-anak maupun orang dewasa, Bu. Jadi, si Kecil pun dapat memperoleh perawatan optimal. Sebelumnya, dokter akan mencatat beberapa faktor, seperti umur si Kecil, ptosis terjadi pada salah satu mata atau keduanya, berat kelopak mata, kekuatan kelopak mata untuk membuka, dan pergerakan mata si Kecil.
Jadi, bagaimana kondisi mata si Kecil, Bu? Semoga informasi ini dapat membuat Ibu lebih jeli memerhatikan mata si Kecil, ya. Gangguan yang diketahui sejak dini dapat mempercepat penanganan sehingga hasilnya lebih optimal, Bu. Tetap semangat merawat si Kecil, ya!
Jika Ibu memiliki pertanyaan seputar nutrisi pada anak, ibu dapat bertanya langsung ke pakar kami melalui fitur Tanya Pakar. Namun untuk menggunakan fitur tersebut, ibu perlu melakukan registrasi terlebih dahulu ya, Bu. Selamat mencoba.