Imunisasi merupakan investasi kesehatan bagi si Kecil di masa depan agar tumbuh kembangnya optimal karena terlindungi dari berbagai penyakit.
Apakah si Kecil telah diberikan imunisasi sejak usia 1 bulan, Bu? Mungkin Ibu terkadang merasa penasaran dan bertanya dalam hati, perlukah imunisasi diberikan pada si Kecil? Sejauh mana manfaatnya? Mengapa imunisasi perlu diberikan sejak bayi dan tidak usah menunggu saat si Kecil lebih besar saja?
Mengapa imunisasi diberikan sejak bayi?
Imunisasi berfungsi sebagai pertahanan tubuh untuk melawan berbagai penyakit yang sering menyebabkan komplikasi serius, misalnya radang paru, polio, tetanus, hepatitis, dll. Oleh karena itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) di seluruh dunia, termasuk Departemen Kesehatan dan dokter – dokter di Indonesia, menganjurkan beberapa jenis imunisasi untuk diberikan sejak bayi, karena golongan usia ini lebih rentan terhadap beberapa infeksi penyakit.
Daya tahan tubuh bayi dan Imunisasi
Walaupun bayi sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang dibawa sejak dalam kandungan dan berasal dari ibu, termasuk dari ASI, namun kekebalan ini hanya bertahan beberapa bulan. Sebagian besar bayi tidak memiliki kekebalan terhadap beberapa jenis infeksi serius seperti difteri, batuk rejan, polio, tetanus, infeksi hepatitis B atau bahkan radang selaput otak yang disebabkan oleh kuman Haemophilus influenzae. Nah, jika si Kecil tidak diberikan imunisasi, maka kekebalan tubuhnya belum cukup kuat untuk melawan serangan penyakit. Oleh karena itu, pemberian imunisasi menjadi pertimbangan yang sangat penting untuk diberikan sejak usia dini sebagai pencegahan penyakit.
Imunisasi, pertahanan dasar untuk si Kecil
Beberapa jenis imunisasi yang perlu diberikan sejak si Kecil berusia 1 bulan di antaranya yaitu :
- Imunisasi Hepatitis B - untuk mencegah penyakit hepatitis B, pertama kali diberikan dalam waktu 12 jam setelah si Kecil lahir. Imunisasi yang ke 2 dan ke 3 diberikan diusia 1 bulan dan 6 bulan.
- Imunisasi BCG - untuk perlindungan terhadap penyakit TBC, diberikan saat usia 2 atau 3 bulan.
- Imunisasi DPT - untuk mencegah difteria, batuk rejan dan tetanus, diberikan pada saat usia 2 bulan, 4 dan 6 bulan.
- Imunisasi polio - untuk mencegah penyakit polio, diberikan sebanyak 4 kali. Pemberiannya yaitu melalui mulut, pada usia beberapa hari, usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.
- Imunisasi HiB - untuk mencegah penyakit radang selaput otak, diberikan 4 kali, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 15 bulan.
- Imunisasi campak - diberikan pada saat si Kecil berusia 9 bulan, dan diberikan ulang pada usia 5-7 tahun.
- Imunisasi MMR – untuk mencegah penyakit gondongan, campak, dan campak Jerman, diberikan pada usia 15 bulan.
- Imunisasi lainnya, PCV untuk perlindungan terhadap radang paru dan radang selaput otak, Rotavirus untuk melindungi si Kecil dari diare karena rotavirus, imunisasi influenza, cacar air, tifoid, dan imunisasi hepatitis A.
Pemberian imunisasi lebih dari 1 jenis pada saat yang sama
• Imunisasi simultan
Imunisasi dapat diberikan lebih dari satu jenis pada saat yang sama (diberikan secara simultan). Biasanya imunisasi simultan tersebut diberikan dengan menyuntikkan dua jenis imunisasi di bagian tubuh yang berbeda, misalnya imunisasi DPT disuntikkan pada tungkai kanan dan imunisasi Hib pada tungkai kiri. Ibu tidak perlu khawatir, karena para ahli telah meneliti bahwa pemberian lebih dari 1 jenis imunisasi pada saat yang bersamaan memiliki khasiat yang sama dengan pemberian imunisasi secara tunggal dan relatif tidak menimbulkan efek samping, terutama pada anak normal yang tidak memiliki masalah dalam sistem kekebalan tubuhnya.
• Imunisasi kombinasi
Kombinasi beberapa jenis imunisasi dapat diberikan pada si Kecil dalam sekali suntikan, misalnya imunisasi DTaP yang terdiri dari imunisasi difteria, tetanus dan pertusis (batuk rejan), MMR yang mencegah penyakit gondongan, campak dan rubella (campak jerman). Selain itu, terdapat juga kombinasi vaksin DTaP dan Hib dalam satu sediaan vaksin yang diberikan dengan sekali suntik. Kombinasi imunisasi lainnya adalah Hib dan imunisasi hepatitis B dalam satu suntikan.
• Manfaat pemberian imunisasi kombinasi dan simultan
Terdapat dua keuntungan dari pemberian beberapa imunisasi pada waktu yang sama. Pertama, si Kecil mendapatkan perlindungan secepat mungkin dan pada usia sedini mungkin. Kedua, mempersingkat waktu kunjungan ke klinik atau rumah sakit, sehingga menghemat biaya dan trauma si Kecil terhadap penyuntikan pun lebih sedikit.
Imunisasi merupakan investasi kesehatan bagi si Kecil di masa depan agar tumbuh kembangnya optimal karena terlindungi dari beberapa penyakit. Jadi Ibu, jangan ragu-ragu untuk memberikan si Kecil imunisasi dan mendukung kesehatannya. Jangan lupa cek informasi jadwal imunisasi anak agar si Kecil bisa mengikuti imunisasi tanpa terlewat ya, Bu. Untuk lebih jelasnya, Ibu bisa berdiskusi dengan dokter atau bidan.