Walaupun ASI eksklusif dibutuhkan selama enam bulan pertama, namun tidak menutup kemungkinan memperpanjang masa pemberian ASI selama si Kecil masih menghendakinya. American Academy of Pediatrics pun merekomendasikan masa pemberian ASI setidaknya hingga usia 1 tahun, selama si Kecil dan Ibu masih menginginkannya. Sedangkan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) menganjurkan masa pemberian ASI hingga usia anak 2 tahun ke atas. Tentu saja setelah usia 6 bulan, si Kecil juga perlu mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan gizinya seiring pertumbuhannya yang pesat.
Manfaat lamanya masa pemberian ASI untuk si Kecil
Apa saja yang dapat diperoleh dari masa pemberian ASI yang lebih lama untuk si Kecil?
• Terlindung dari beberapa penyakit
Masa pemberian ASI lebih dari 6 bulan memberikan perlindungan terhadap penyakit. Secara berkesinambungan, sejak masa pemberian ASI eksklusif, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil sehingga terhindar dari flu, infeksi telinga dan alergi. Walau suatu ketika si Kecil sakit, pemberian ASI membantu membuatnya nyaman.
• Investasi kesehatan di masa mendatang
Bayi dan anak-anak yang mendapat ASI akan tumbuh dengan kesehatan yang lebih baik , termasuk ketika mereka dewasa kelak. Anak-anak yang mendapatkan ASI lebih lama, saat dewasa nanti akan memiliki tekanan darah yang relatif normal, kadar kolesterol yang rendah dan berisiko kecil terkena diabetes melitus tipe 2. Selain itu, mereka juga cenderung tidak memiliki berat badan yang berlebih maupun obesitas.
• Meningkatkan kecerdasan
Kandungan asam lemak omega 3 atau DHA yang unik dalam ASI dapat meningkatkan kecerdasan anak-anak yang memiliki masa pemberian ASI lebih lama.
• Si Kecil lebih mandiri
Masa pemberian ASI yang lama akan membuat si Kecil lebih mandiri, serta tidak membuatnya ‘lengket’ dan tergantung pada Ibu. Si Kecil akan merasa aman dan bereksplorasi serta mengetahui dengan sendirinya bahwa ia selalu dapat kembali pada Ibu untuk mendapat ASI.
• Si Kecil lebih nyaman
Daripada memberikan empeng, si Kecil tentu lebih nyaman menyusu pada payudara Ibu dan dapat menenangkannya saat ia rewel karena mengantuk.
• Memberikan ‘masa tenang’
Anak-anak seusia batita biasanya akan melakukan banyak aktivitas penting, seperti menjelajahi lingkungan sekitarnya, memanjat dan ingin mengetahui lebih banyak lagi yang membuatnya tidak bisa diam. Setelah beraktivitas seharian si Kecil membutuhkan ‘masa tenang’ yang dapat ia peroleh dengan menyusu pada Ibu.
Manfaat lamanya masa pemberian ASI untuk Ibu
Masa pemberian ASI yang lama tidak hanya bermanfaat untuk si Kecil saja, tetapi Ibu juga memperoleh hal positif, diantaranya :
• Mengurangi risiko penyakit tertentu
Masa pemberian ASI yang diperpanjang hingga 1 tahun atau lebih dapat menurunkan risiko kanker payudara, kanker indung telur, radang sendi rematik (artritis rematoid) dan terhindar dari tekanan darah tinggi serta penyakit jantung, dan diabetes.
• Menjaga kesehatan Ibu
Dari penelitian diketahui, semakin lama masa pemberian ASI, kesehatan Ibu pun makin terjaga.
• Berat badan Ibu tetap terjaga
Memberikan ASI dapat membantu Ibu menjaga berat badan yang seimbang, karena menyusui memerlukan banyak kalori sekaligus membakar kalori tubuh.
Dukungan keluarga untuk perpanjangan masa pemberian ASI
Masa pemberian ASI di beberapa negara ada yang hingga anak berusia 2-4 tahun. Memperpanjang masa pemberian ASI dapat merupakan salah satu cara Ibu lebih intim dalam merawat si Kecil dan perlu mendapat dukungan Ayah dan anggota keluarga lainnya. Ayah dapat mendukung masa pemberian ASI dengan membantu pekerjaan Ibu merawat si Kecil, misalnya mengganti baju si Kecil, memandikannya atau mengajak jalan-jalan, sehingga Ibu pun dapat beristirahat sejenak. Demikian pula dengan peran anggota keluarga lain dapat berupa dukungan pada Ibu untuk tetap percaya diri dalam memperpanjang masa pemberian ASI. Nikmati masa bahagia dalam memberikan ASI lebih lama, karena masa ini tidak dapat diulang kembali. Apabila Ibu mengalami kendala dalam masa pemberian ASI, silakan berkonsultasi langsung dengan tenaga medis.