Dongeng Sunda memiliki daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung nilai-nilai pendidikan yang penting.
Sebelum membahas lebih lanjut, pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung tinggi DHA yang dibutuhkan untuk perkembangan otak, 9 Asam Amino Esensial (AAE), serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.
Melalui pembacaan cerita dongeng, anak-anak diajak untuk menghargai budaya sendiri dan mengembangkan imajinasi kreatifnya.
8 Cerita Dongeng Sunda untuk Anak-anak
Berikut ini beberapa pilihan dongeng asal Sunda yang bisa Ibu bacakan sebagai pengantar tidur si Kecil:
-
Lutung Kasarung
Pada zaman dahulu, ada seorang putri cantik bernama Purbasari yang diusir dari kerajaannya oleh kakaknya, Purbararang.
Purbasari dibuang ke hutan dan di sana ia bertemu dengan seekor lutung (monyet hitam besar) yang tampak aneh namun sangat baik hati.
Di hutan, Purbasari bertemu dengan Lutung Kasarung, seekor lutung yang ternyata adalah pangeran dari kayangan bernama Guruh Minda.
Sang pangeran dikutuk dan hanya bisa kembali ke wujud asalnya jika menemukan seseorang yang hatinya murni.
Lutung Kasarung yang mengetahui penderitaan Purbasari datang untuk membantunya. Dengan kekuatan ajaibnya, Lutung Kasarung menciptakan taman indah untuk Purbasari.
Ketika Purbararang melihat ini, ia menantang Purbasari untuk lomba kecantikan. Dengan bantuan Lutung Kasarung, Purbasari menang.
Pada akhirnya, Lutung Kasarung berubah kembali menjadi manusia, dan ia menikahi Purbasari. Kerajaan pun kembali damai dan makmur.
-
Sangkuriang
Dongeng Sunda yang satu ini menceritakan bahwa, pada zaman dahulu di tanah Sunda hiduplah seorang pemuda bernama Sangkuriang. Ia adalah anak dari Dayang Sumbi, seorang wanita yang cantik dan sakti.
Ketika kecil, Sangkuriang secara tidak sengaja membunuh ayahnya, seekor anjing bernama Si Tumang. Karena kesalahannya, Dayang Sumbi murka dan mengusir Sangkuriang.
Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang kembali ke desanya tanpa mengenali ibunya yang tetap awet muda berkat kesaktiannya. Ia jatuh cinta pada Dayang Sumbi dan melamarnya.
Dayang Sumbi mengenali Sangkuriang dari bekas luka di kepalanya dan mencoba mencegah pernikahan itu. Ia memberikan syarat agar Sangkuriang membendung sungai dan membuat perahu besar dalam semalam.
Dengan kekuatan gaibnya, Sangkuriang hampir berhasil. Melihat hal ini, Dayang Sumbi berdoa agar matahari terbit lebih cepat.
Ketika ayam jantan berkokok dan fajar menyingsing, Sangkuriang marah karena gagal dan menendang perahu yang ia buat hingga terbalik. Perahu itu berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu yang ada sampai sekarang.
Baca juga: Kumpulan Cerita Dongeng Pendek untuk Anak Usia 1-3 Tahun
-
Si Kabayan
Si Kabayan adalah tokoh legendaris dari tanah Sunda yang dikenal sebagai orang yang malas namun cerdik.
Dalam salah satu cerita, Si Kabayan diperintahkan oleh mertuanya untuk mencari kayu bakar di hutan. Karena malas, Kabayan berpikir bagaimana cara menyelesaikan tugas itu tanpa bekerja keras.
Setelah tiba di hutan, ia memutuskan untuk duduk di bawah pohon dan tidur. Ketika mertuanya datang untuk melihat hasil kerja Kabayan, ia terkejut melihat tidak ada kayu bakar.
Si Kabayan dengan tenang menjawab, "Saya sudah menanam benih kayu, nanti kalau sudah besar tinggal ditebang saja." Mertuanya marah mendengar jawaban itu, tetapi Kabayan hanya tertawa.
Si Kabayan sering kali menggunakan kelicikannya untuk mengatasi masalah. Meskipun malas, ia selalu menemukan cara untuk keluar dari situasi sulit dengan kecerdasannya yang unik.
-
Si Leungli
Pada zaman dahulu, di sebuah desa di Jawa Barat, hiduplah seorang gadis yatim piatu bernama Si Leungli.
Ia tinggal bersama kakak iparnya yang jahat dan selalu memperlakukannya dengan kejam. Setiap hari, Si Leungli dipaksa untuk melakukan semua pekerjaan rumah dan tidak pernah diberi makan yang cukup.
Suatu hari, Si Leungli pergi ke sungai untuk mencuci pakaian seperti biasa. Saat sedang mencuci, tiba-tiba datanglah seekor ikan emas yang bersinar terang dari dalam air.
Ikan tersebut bisa berbicara dan berkata, "Leungli, jangan bersedih. Ambil sisikku, dan kau akan beruntung."
Si Leungli mengikuti perkataan ikan tersebut dan mengambil satu sisik emasnya. Begitu ia menyentuh sisik tersebut, tiba-tiba makanan lezat muncul di depannya. Si Leungli sangat bahagia dan menyimpan sisik emas itu.
Namun, kakak iparnya curiga melihat Si Leungli yang terlihat lebih ceria. Ia diam-diam mengikuti Si Leungli ke sungai dan melihat ikan emas ajaib tersebut.
Dengan serakah, ia menangkap ikan itu dan membunuhnya, berharap mendapat kekayaan dari sisik emasnya. Namun, alih-alih keberuntungan, malapetaka datang kepada kakak iparnya.
Rumahnya roboh dan hancur, sementara Si Leungli selamat dan hidup bahagia di desa dengan kekuatan dari sisik emas yang tersisa.
-
Situ Bagendit
Dahulu di suatu desa di Jawa Barat hiduplah seorang wanita yang kaya raya bernama Nyi Endit.
Meskipun kaya, Nyi Endit sangat kikir dan tidak pernah membantu orang-orang miskin di desanya. Ia menyimpan semua kekayaannya untuk dirinya sendiri dan selalu menolak memberi sedekah kepada yang membutuhkan.
Suatu hari, seorang pengemis tua datang meminta air minum, tetapi Nyai Endit malah mengusirnya dengan kasar.
Pengemis itu kemudian menusukkan tongkatnya ke tanah dan berkata bahwa desa itu akan mendapatkan ganjaran.
Tiba-tiba dari bekas tongkat itu memancar air yang deras dan tidak berhenti. Air itu menenggelamkan desa dan Nyai Endit.
Desa tersebut berubah menjadi sebuah danau yang dikenal dengan nama Situ Bagendit. Hingga kini, Situ Bagendit menjadi peringatan akan keserakahan dan kezaliman.
Baca juga: 15 Cerita Dongeng Rakyat Nusantara yang Penuh Makna
-
Ciung Wanara
Dahulu kala di Kerajaan Galuh, terdapat seorang raja bernama Prabu Barma Wijaya Kusuma. Raja memiliki dua permaisuri, Dewi Pangrenyep dan Dewi Naganingrum.
Suatu hari, Dewi Naganingrum mengandung, namun Dewi Pangrenyep iri dan berusaha untuk mencelakainya.
Ketika Dewi Naganingrum melahirkan seorang bayi laki-laki, Dewi Pangrenyep menyuruh seorang pelayan istana untuk menukarkan bayi tersebut dengan seekor anjing.
Bayi tersebut dimasukkan ke dalam keranjang dan dihanyutkan ke sungai. Raja yang melihat bayi Dewi Naganingrum digantikan dengan seekor anjing, marah dan membuang Dewi Naganingrum ke penjara.
Bayi yang dihanyutkan tadi ditemukan oleh seorang petani bernama Aki Balangantrang dan istrinya, Nini Balangantrang.
Mereka merawat bayi tersebut dengan penuh kasih sayang dan menamainya Ciung Wanara. Nama itu diambil dari Ciung (burung) dan Wanara (monyet), simbol kekuatan dan kecerdikan.
Ketika Ciung Wanara dewasa, ia mengetahui bahwa dirinya bukan anak kandung Aki dan Nini. Ia pun pergi ke Kerajaan Galuh untuk mencari kebenaran tentang asal-usulnya.
Ciung Wanara berhasil memenangkan sayembara yang diadakan oleh raja dan diakui sebagai anak dari Dewi Naganingrum.
Setelah semua terungkap, Prabu Barma Wijaya Kusuma merasa bersalah dan menyerahkan takhta kepada Ciung Wanara, yang kemudian menjadi raja baru Galuh.
-
Asal Usul Telaga Warna
Dahulu kala di tanah Parahyangan, terdapat sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh seorang raja bijaksana dan baik hati.
Namun, raja ini dan permaisurinya belum dikaruniai seorang anak, meskipun sudah bertahun-tahun menikah. Mereka terus berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan keturunan.
Suatu hari, doa mereka dijawab, permaisuri hamil dan melahirkan seorang putri cantik. Sang raja dan rakyatnya sangat bersyukur dan mengadakan pesta besar-besaran.
Namun, putri mereka tumbuh menjadi anak yang sangat manja. Apa pun yang dia inginkan, harus selalu dipenuhi.
Suatu ketika, sang raja memberikan hadiah berupa sebuah kalung indah kepada sang putri. Kalung itu dibuat dari emas murni dengan permata berkilauan.
Bukannya bersyukur, sang putri malah membuang kalung tersebut ke tanah karena merasa tidak menyukainya.
Aku tidak suka kalung ini! Warnanya terlalu mencolok!” katanya sambil melempar kalung tersebut. Kalung itu terjatuh dan pecah berkeping-keping.
Tiba-tiba, langit menjadi gelap, guntur menggelegar, dan hujan deras turun. Ajaibnya, pecahan kalung tersebut berubah menjadi air yang mengalir deras, membentuk sebuah telaga.
Air telaga itu berwarna-warni, seperti pecahan batu permata dari kalung sang putri. Telaga ini kemudian dikenal dengan nama Telaga Warna.
-
Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
Dongeng Sunda ini menceritakan, di sebuah desa kecil di lereng Gunung Argopuro, hiduplah seorang gadis bernama Nyi Rengganis yang terkenal karena kecantikan, kecerdasan, dan kebaikan hatinya.
Meskipun banyak pemuda yang ingin menikahinya, hatinya tetap tertutup. Nyi Rengganis lebih menyukai kehidupan tenang dan damai di desa, dibandingkan kemewahan istana.
Suatu hari, seorang pangeran dari kerajaan Banjarsari mendengar tentang kecantikan Nyi Rengganis dan memutuskan untuk melamarnya.
Dengan membawa banyak hadiah, sang pangeran datang ke desa dan menyampaikan lamarannya. Namun, Nyi Rengganis menolak dengan halus.
Dia menjelaskan bahwa dia tidak ingin hidup di istana dan lebih bahagia di desanya yang sederhana. Tak ingin menyerah, sang pangeran kembali lagi dan menawarkan sesuatu yang berbeda.
Pangeran berjanji akan membangun taman yang indah di desa tersebut, tempat Nyi Rengganis bisa tinggal dengan damai, dan di dalam taman itu akan ada segala sesuatu yang dia butuhkan—pepohonan, bunga, dan sungai yang mengalir jernih.
Nyi Rengganis akhirnya setuju, tetapi dengan syarat taman itu harus dibangun dalam satu malam. Sang pangeran yang sangat mencintainya menerima tantangan tersebut dan mulai membangun taman dengan bantuan pasukan istananya. Hingga fajar menyingsing, taman itu hampir selesai, namun sebelum matahari terbit, satu bagian kecil dari taman tersebut belum terselesaikan.
Nyi Rengganis, meskipun terkesan dengan usaha sang pangeran, tetap teguh pada syaratnya dan menolak untuk menikah. Akhirnya, taman yang dibangun dengan penuh cinta itu diberi nama Taman Banjarsari.
Baca juga: 11 Alasan Mengapa Membacakan Dongeng Penting untuk Anak
Meskipun dihiasi dengan keajaiban dan misteri, pesan moral dari kisah dongeng sunda di atas tetap relevan hingga saat ini.
Selain membacakan dongeng, Ibu juga perlu mendukung perkembangan otak si Kecil dengan pemberian nutrisi yang tepat.
Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan tinggi DHA dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+.
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat si Kecil. Selain mengandung tinggi DHA serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.