Hore, musim liburan telah tiba! Inilah momen yang paling ditunggu-tunggu ya, Bu. Akhirnya, kita bisa bersenang-senang lebih lama dengan si Kecil. Saat ini, berbagai rencana kegiatan mungkin sudah Ibu siapkan untuknya. Namun, bagaimana kalau si Kecil mendadak menolak semua ajakan Ibu dan lebih suka menghabiskan waktu di depan televisi saja?
Itulah yang pernah saya rasakan waktu si Kecil berusia 5 tahun dulu. Awalnya sih sempat kecewa, tapi saya tidak langsung menyerah. Saya pun mencoba mencari informasi dan tips lebih lanjut tentang cara menangani sikap si Kecil itu. Ternyata, salah satu kuncinya bisa dengan menerapkan aturan nonton televisi. Nah, untuk Ibu yang sedang mengalami kejadian serupa, saya sudah mengumpulkan berbagai tips yang bisa membantu Ibu saat ini. Yuk, baca info selengkapnya!
Kenapa Harus Ada Aturan Televisi?
Sebenarnya, televisi memang memiliki manfaat tersendiri bagi pertumbuhan si Kecil. Namun, segala sesuatu yang berlebihan tentunya tidak baik. Sebuah studi dari University of Washington Child Health Institute mengatakan bahwa anak usia 3 tahun yang sering menonton TV selama 2 jam atau lebih per hari 20% lebih berpotensi mendapatkan gangguan konsentrasi di usia 7 tahun nanti. Selain itu, di usia 3-6 tahun ini, si Kecil biasanya sedang berada dalam tahap di mana ia sedang asyik-asyiknya berimajinasi untuk menciptakan kreasi yang menarik. Oleh karena itu, terlalu banyak duduk di depan televisi tentu dapat menghambat proses tumbuh kembangnya tersebut.
Tips Membuat Aturan Televisi
Beberapa institusi, seperti American Academy of Pediatrics, menyarankan Ibu untuk membatasi waktu menonton si Kecil maksimal 1-2 jam per hari. Namun, tentunya tidak hanya itu saja yang perlu Ibu perhatikan. Oleh karena itu, berikut ini saya coba bagikan beberapa tips aturan yang bisa Ibu terapkan kepada si Kecil nanti:
- Buatlah aturan berdasarkan durasi, bukan program. Seperti yang diungkapkan oleh org, riset membuktikan kalau anak yang diberikan aturan televisi berdasarkan waktu (misalnya, 1 hari hanya boleh 1 jam menonton), cenderung akan menghabiskan waktu lebih sedikit di depan televisi ketimbang anak yang mengikuti aturan televisi berdasarkan program (sebagai contoh, 1 hari 2 program). Namun, tentunya Ibu tetap harus memperhatikan program apa yang dinikmati si Kecil selama menonton.
- Jadikan acara makan keluarga bebas dari gangguan TV. Ya Bu, bahkan jika posisi ruang makan Ibu jauh dari televisi, lho. Ini karena suara televisi saja dapat mengganggu konsentrasi dan perhatian si Kecil saat makan.
- Jam menonton TV jangan berdekatan dengan waktu tidur si KecilSebuah studi dari University of Auckland di Selandia Baru mengatakan bahwa kebiasaan menonton televisi sebelum tidur malam akan ikut mengganggu kualitas tidur si Kecil. Ini karena acara TV dapat merangsang otak si Kecil untuk “bangun dan terjaga” sehingga membuatnya kesulitan tidur.
- Hindari membuat waktu menonton TV sebagai hadiah. Ini juga berlaku jika Ibu melarang si Kecil untuk menonton sebagai hukuman untuknya, ya. Mengapa? Walaupun hal tersebut terdengar baik, tapi aturan itu justru akan menjadikan TV sebagai sesuatu yang menarik untuk diraihnya.
- Tetaplah tegas. Tak jarang, aturan yang Ibu terapkan membuatnya jadi merengek dan rewel. Meskipun begitu, sebaiknya hindari membelokkan aturan hanya karena kita tak tega ya, Bu. Sebaliknya, terapkan konsekuensinya jika si Kecil menolak atau melanggar aturan tersebut.
Begitulah kira-kira tips singkat dari saya, Bu. Satu lagi yang terpenting, pastikan Ibu menemani waktu menonton si Kecil untuk membimbing dan memberikan penjelasan seputar tayangan yang ditontonnya itu, ya. Terima kasih sudah membaca dan jika Ibu punya tips menarik lainnya seputar aturan menonton TV, silahkan langsung dibagikan di sini!