Secara umum, diare pada bayi disebabkan oleh parasit, infeksi bakteri, dan virus (rotavirus) yang menyerang sistem pencernaan. Salah satu cara efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan selalu memberikan asupan bernutrisi pada si Kecil seperti susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya. 

ebook
Banner
Banner AKP

Meski merupakan penyakit yang umum dialami oleh bayi, tapi Ibu sebaiknya tidak menyepelekannya diare pada bayi atau mencret pada bayi, ya. Jika dibiarkan terlalu lama, diare bisa berdampak buruk bagi bayi. Untuk mencegah kemungkinan buruk dari diare pada bayi, Ibu perlu tahu secara lengkap hal-hal yang berkaitan dengan diare pada bayi, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya. Berikut informasi selengkapnya untuk Ibu:

Apakah Faktor Penyebab Diare pada Bayi?

Diare pada bayi bisa terjadi karena di dalam saluran pencernaannya terdapat infeksi bakteri, parasit, atau virus. Namun secara umum, diare pada bayi disebabkan karena adanya kontaminasi antara bakteri dan kuman yang masuk ke dalam mulutnya melalui benda atau mainan. Penyebab bayi diare ini rentan terjadi karena bayi gemar memasukkan berbagai macam benda ke mulutnya sebagai cara ia mengenali benda tersebut.

Penyebab bayi diare juga bisa dikarenakan alergi terhadap jenis obat atau makanan tertentu. Hal ini karena sistem pencernaannya intoleran terhadap obat atau makanan tersebut sehingga menimbulkan reaksi berupa diare. Diare atau mencret pada bayi akibat alergi biasanya akan disertai dengan gejala lainnya, seperti ruam kemerahan dan gatal di kulit, sesak nafas, sulit menelan, atau bengkak pada mata dan bibir.

Baca juga: Waspada, Ini Penyebab BAB Berdarah pada Anak dan Solusinya

Artikel Sejenis

Apa Saja Gejala Diare pada Bayi?

Diare pada Bayi - ibudanbalita

Untuk melihat gejala saat bayi terserang diare ini cukup mudah, Bu. Melansir WebMD, inilah beberapa gejala yang biasanya mengindikasikan diare pada bayi:

  1. Frekuensi buang air besar meningkat minimal lima kali sehari.
  2. Tekstur feses cair seperti air.
  3. Feses juga berbau menyengat.
  4. Perut terasa sakit.
  5. Bayi tampak rewel dan lesu.
  6. Cekung pada bagian bawah mata.
  7. Bibir kering.

Diare pada bayi yang berlebihan tanpa diimbangi jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi. Sangat penting untuk melakukan deteksi dini apakah bayi dehidrasi atau tidak. Caranya adalah dengan mencubit pelan perutnya. Apabila kulit yang dicubit tidak segera kembali, tandanya ia memang dehidrasi, Bu. Namun jika langsung kembali, berarti ia masih cukup cairan. Jangan tunda ke dokter saat frekuensi BAB bayi semakin meningkat, bayi sangat rewel, menolak minum, serta terlihat haus dan lesu.

Baca juga: Jenis Buah dan Asupan Makanan yang Ampuh Untuk Obat Diare Anak

Bagaimanakah Cara Mengatasi Diare pada Bayi?

Diare pada Bayi - ibudanbalita

Dehidrasi adalah dampak terburuk dari diare pada bayi. Oleh karenanya, sangat penting untuk mencegah bayi mengalami dampak tersebut, Bu. Caranya adalah dengan mencukupi asupan cairan bayi. Untuk bayi berusia 0-6 bulan, tingkatkan intensitas menyusuinya dengan ASI atau susu tambahan. Untuk susu tambahan ini sebaiknya kurangi tingkat kekentalannya atau gantilah dengan susu yang tidak mengandung laktosa untuk sementara waktu. Tujuannya supaya kerja usus tidak terlalu berat dan dapat membuat diarenya semakin parah.

Sementara bagi bayi yang sudah berusia 6 bulan ke atas boleh diberi tambahan air putih dan jus buah yang efektif menghentikan diare, seperti apel, jambu biji, dan blueberry. Hentikan dulu pemberian makanan kaya serat, seperti daging, keju, dan sayuran karena dapat memperparah diare pada bayi.

Selain mencukupi kebutuhan cairan bayi, Ibu juga sebaiknya diberi oralit yang bisa dibuat sendiri dari campuran air, gula, dan garam. Oralit akan membantu menggantikan elektrolit dan cairan tubuh yang hilang saat terjadi diare pada bayi.

Langkah Mencegah Diare pada Bayi

Bayi memang belum bisa mengetahui bahwa dirinya tidak boleh sembarangan memasukkan benda ke dalam mulutnya sehingga membuatnya rentan terserang infeksi bakteri dan virus penyebab diare. Namun Ibu masih bisa melakukan beberapa langkah pencegahan diare pada bayi, dengan cara sebagai berikut:

  1. Rajin mencuci tangan bayi. Kebiasaan mengemut tangan adalah fase yang umum dialami oleh bayi. Jadi, Ibu harus rajin mencuci tangan bayi setelah ia beraktivitas, sebelum makan, dan setelah mengganti popoknya.
  2. Menjaga kebersihan peralatan makan dan mainan bayi. Benda-benda yang sering disentuh oleh bayi ini harus selalu dijaga kebersihannya dengan cara mencucinya menggunakan sabun khusus bayi, lalu disimpan di tempat yang bersih dan tertutup.
  3. Cuci tangan terlebih dulu sebelum menggendong bayi. Kebersihan tangan juga harus diterapkan pada Ibu atau siapapun yang akan menggendong bayi, supaya kuman yang menempel pada tangan tidak berpindah ke bayi.
  4. Memperhatikan proses pengolahan makanan dan peralatan memasaknya. Pada bayi yang sudah makan MPASI, proses pengolahan makanan harus sangat diperhatikan. Cucilah tangan dengan sabun sebelum memasak dan cuci bahan makanan menggunakan air mengalir. Begitu pula dengan peralatan memasaknya harus dicuci dengan bersih untuk menghindari infeksi kuman.
  5. Menjaga kebersihan lantai. Ketika bayi sering bermain di lantai atau sudah bisa merangkak, maka kebersihan lantai harus sangat dijaga. Sapu dan pel lantai setiap hari menggunakan cairan khusus lantai yang dapat membunuh kuman.
  6. Memberikan vaksin Rotavirus. Saat bayi berusia di bawah 6 bulan, dokter anak biasanya akan menjadwalkan untuk imunisasi Rotavirus yang bertujuan menurunkan risiko bayi terserang diare dalam kondisi parah. Jadi, jangan sampai melewatkan pemberian vaksin ini ya, Bu.

Diare pada bayi yang tergolong ringan tidak membutuhkan obat-obatan, Bu. Bayi hanya perlu dirawat di rumah dengan mencukupi asupan cairan dan makanan agar ia terhindar dari dehidrasi. Namun pada kasus diare pada bayi yang akut, Ibu sebaiknya segera membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Untuk itu pemberian asupan bernutrisi memang hal yang sangat esensial dalam tumbuh kembang si Kecil sehingga mereka terhindar dari penyakit sekaligus mengoptimalkan perkembangan fungsi otak dan organnya bekerja dengan baik. Apalagi, Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+.

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Baca Juga: Penting Diketahui: Manfaat Kacang Merah untuk Ibu Hamil

Untuk mencukupi kebutuhan gizi harian si Kecil secara tepat, ada baiknya Ibu menggunakan fitur Kalkulator Gizi dari Akademi Keluarga Prima. Pemberian gizi yang tepat dan adekuat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang si Kecil. Jadi, langsung cobain fiturnya sekarang juga ya, Bu.

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.