Stunting merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang umum terjadi, sehingga Ibu perlu mengenali bagaimana ciri-ciri stunting pada anak agar bisa mendeteksinya sedini mungkin. Ada banyak cara mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil, salah satunya dengan memberikannya susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang umumnya baru bisa terdeteksi saat usianya memasuki 2 tahun atau lebih.
Salah satu ciri-ciri stunting pada anak yaitu tinggi badannya berada di bawah standar untuk anak seusianya. Selain itu, masih ada banyak ciri-ciri stunting yang sebaiknya Ibu pahami.
Baca juga: 6 Nutrisi di Dalam Makanan agar Anak Tumbuh Tinggi
Kondisi Stunting di Indonesia
Sebelum mengenali apa saja ciri-ciri stunting yang terjadi pada anak-anak, ada baiknya Ibu mengetahui seperti apa kondisi anak stunting di Indonesia.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), persentase stunting di Indonesia turun menjadi 21,6% di 2022. Pada 2021 lalu, kasus stunting yang dialami oleh anak-anak berada di angka 24,4%.
Meskipun angkanya menurun, kondisi stunting masih belum sesuai standar maksimal dari WHO sebesar 20%. Ini artinya jumlah kasus stunting yang ada di Indonesia masih cukup tinggi.
4 Ciri-ciri Stunting pada Anak
Tinggi badan yang di bawah standar memang menjadi salah satu ciri-ciri stunting. Namun, perlu dipahami bahwa belum tentu anak yang berperawakan pendek mengalami stunting.
Tinggi tubuh si Kecil harus diukur dengan mengacu pada standar pengukuran tinggi badan menurut usia dari WHO. Apabila hasil pengukurannya berada di bawah normal, maka si Kecil bisa dipastikan mengalami stunting.
Selain tinggi badan yang berada di bawah standar, berikut ini beberapa ciri-ciri stunting lain yang bisa dialami oleh anak:
-
Pertumbuhan melambat
Apabila si Kecil tinggi badannya berada di kisaran normal tapi kecepatan pertumbuhannya melambat, itu juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri stunting. Pemantauan perkembangan si Kecil dapat dilihat dengan mencatat berat badan dan tinggi badan ke dalam suatu kurva pertumbuhan.
Keterlambatan tumbuh kembang ini juga mencakup pertumbuhan giginya yang akan lebih lambat jika dibandingkan dengan anak seusianya.
-
Berat badan si Kecil cenderung menurun
Berat badan si Kecil turun drastis? Hal itu juga bisa menjadi tanda bahwa si Kecil mengalami stunting yang membuat tubuhnya kekurangan nutrisi.
Penurunan berat badan biasanya disebabkan oleh kalori yang terbakar dengan mudah, mengonsumsi makanan yang tidak bergizi, menderita penyakit, atau metabolisme tubuhnya rendah.
Berat badan yang menurun drastis dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan dan pertumbuhan si Kecil secara keseluruhan.
-
Mudah terserang penyakit
Salah satu ciri-ciri stunting berikutnya yaitu rentan terhadap penyakit dan berisiko menurunkan tingkat kekebalan tubuh. Menurut penelitian, si Kecil yang mengalami stunting memiliki daya tahan tubuh yang rendah.
Anak yang punya kekebalan tubuh rendah akan lebih mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh infeksi, seperti demam, muntah, diare, dan lain sebagainya.
-
Kemampuan berpikirnya menurun
Si Kecil yang mengalami stunting akan menimbulkan gangguan konsentrasi, sehingga kemampuan berpikirnya juga menurun. Gangguan konsentrasi bisa mengganggu performa anak di sekolah.
Si Kecil juga akan kesulitan menangkap informasi secara detail. Misalnya, si Kecil belum mampu mengucapkan kata-kata di usia 2 tahun.
Nutrisi yang Diperlukan untuk Mencegah Stunting
Ada sejumlah cara yang bisa Ibu lakukan untuk mencegah terjadinya stunting, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui pemberian makanan bergizi seimbang.
Gizi seimbang merupakan pangan yang mengandung zat gizi makro dan zat gizi mikro dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh nutrisinya terpenuhi dengan baik.
Pemberian gizi seimbang bisa dimulai dengan pola makan yang baik. Ibu dianjurkan untuk memberikan si Kecil sumber karbohidrat, sumber protein, buah dan sayuran, vitamin, serta mineral.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, Ibu bisa mempersiapkan menu makan si Kecil dengan variasi seperti berikut:
- Karbohidrat dari nasi, kentang, atau tepung-tepungan sebanyak 3- 4 porsi sehari
- Protein dari ikan, daging ayam, daging sapi, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan sebanyak 2- 4 porsi sehari
- Sumber vitamin dari sayur dan buah-buahan dengan beragam warna sekitar 2-3 porsi buah per hari dan 3-4 porsi sayur per hari.
Selain memperoleh nilai gizi tersebut dari makanan, Ibu juga bisa melengkapinya dengan nutrisi tambahan dari susu pertumbuhan yang dapat mendukung tumbuh kembangnya lebih optimal.
Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+.
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Sebagai salah satu cara mencegah terjadinya stunting, Ibu bisa memantau terus tumbuh kembang si Kecil dengan menggunakan Rapor Tumbuh Kembang Prima yang ada pada Akademi Keluarga Prima. Dengan begitu, Ibu bisa memastikan bahwa si Kecil tumbuh dengan optimal.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!