Untuk membantu memantau tumbuh kembang serta kesehatan dan kebugaran si Kecil, kami memiliki sejumlah checklist yang bisa Ibu jadikan pedoman. Ayo kita cek bersama….
Apakah si Kecil aktif?
Saat si Kecil sudah dapat berjalan, ia harus bergerak aktif dan berjalan minimal selama 3 jam setiap harinya, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Jangan biarkan si Kecil terlalu lama berdiam diri nonton televisi atau bermain game di komputer atau gadget-nya.
Ajak si Kecil untuk menggerakkan tubuhnya dengan merangkak, berjalan, berlari, berguling, bermain sepeda, bermain lombat tali, berenang, atau memanjat. Membiarkan si Kecil aktif membakar energi tubuhnya akan membuatnya senang. Bergerak aktif juga akan membantu mengembangkan kekuatan otot dan kebugaran si Kecil. Selain itu, terbiasa aktif sedari kecil akan membiasakan si Kecil untuk hidup sehat melalui aktifitas hingga masa remaja dan dewasanya nanti.
Bagaimana kebiasaan makannya?
Kebiasaan makan yang baik dan sehat menjadikan si Kecil memiliki berat badan yang dan pertumbuhan yang normal. Terapkan kebiasaan makan yang teratur, 3 kali makan utama sehari yang terdiri dari sarapan, makan siang dan makan malam, diselingi dengan kudapan/cemilan sehat bergizi.
Sajikan menu sehat dengan gizi lengkap dan seimbang. Kurangi makanan berlemak jenuh, makanan yang manis-manis atau terlalu asin. Jangan lupa untuk selalu menyertakan susu sebagai pelengkap gizi harian dan sumber kalsium untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan tulang dan gigi si Kecil.
Bagaimana pola tidurnya?
Tidur merupakan bagian penting dari kesehatan dan kebugaran si Kecil. Kebutuhan tidur si Kecil tergantung usianya. Ketika berumur 1-3 tahun, ia perlu tidur selama 10-13 jam setiap hari. Pada usia 4-5 tahun kebutuhan tidurnya berkurang menjadi 10-12 jam/hari.
Orang tua seringkali mengira jika si Kecil tidak tidur di siang, maka nanti saat malam hari ia akan cepat pulas. Hal ini salah, karena justru anak akan susah tidur jika terlalu capek. Jadi sebaiknya Ibu menentukan waktu tidur siang dan waktu tidur yang rutin untuk si Kecil. Jangan lupa untuk menerapkan rutinitas sebelum tidur, seperti membacakan dongeng, mendengarkan musik yang lembut, cuci muka-tangan-kaki dan ganti baju. Sehingga si Kecil akan terbiasa dan memahami bahwa ketika Ibu membacakan dongeng atau mematikan lampu kamarnya, berarti saatnya untuk beristirahat. Rutinitas sebelum tidur akan mendorong si Kecil untuk memiliki kebiasaan tidur yang baik.
BAB lancar dan rutin?
BAB rutin penting untuk kesehatan si Kecil. Usia 1-3 tahun mungkin si Kecil akan BAB beberapa kali sehari. Frekuensi BAB pada anak yang lebih besar mulai berkurang, yaitu sekali sehari. Feses yang normal umumnya lembek, sehingga si Kecil tidak perlu mengejan sekuat tenaga. Dikatakan sembelit jika BAB < 3 kali seminggu, dengan feses yang lebih keras sehingga si Kecil harus mengedan sekuat tenaga. Feses yang keras bisa menimbulkan luka di lubang pelepasan, sehingga si Kecil juga mungkin akan mengeluh nyeri ketika BAB.
Kebalikan dari sembelit adalah diare, dimana si Kecil BAB menjadi sangat lunak atau bahkan cair sebanyak lebih dari 3x/hari. Saat mengalami diare, jangan berikan jus yang mengandung gula karena gula bisa memperparah diare, berikan air putih disertai sedikit gula dan garam (larutan gula-garam) atau larutan oralit. Jika diare berlanjut, segera bawa ke dokter.
BAB rutin perlu didukung kebiasaan makan sehat kaya serat (gandum utuh, sayur dan buah), banyak minum air putih, aktif bergerak sepanjang hari, dan mengajari si Kecil untuk tidak menahan-nahan BAB. Hal penting lainnya adalah tidak meminta si Kecil untuk cepat-cepat menyelesaikan BAB-nya ketika Ibu tengah mengajarinya toilet training. Berikan waktu pada si Kecil untuk menuntaskan BAB-nya. Jika diburu-buru, si Kecil bisa menjadi cemas dan menahan BABnya, sehingga bisa timbul sembelit nantinya.
Apakah giginya berlubang?
Perawatan gigi mulai dilakukan saat gigi pertama si Kecil tumbuh, sedangkan kunjungan pertama ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin/perawatan dianjurkan telah mulai dilakukan saat si Kecil berusia 1 tahun. Kunjungan ke dokter gigi bisa membantu mendeteksi secara dini masalah kesehatan gigi yang mungkin terjadi dan membantu membiasakan si Kecil untuk mengunjungi dokter gigi, sehingga nantinya tidak takut kalau diajak periksa gigi.
Masalah gigi yang sering muncul adalah gigi berlubang. Gigi berlubang yang tidak diobati bisa menimbulkan nyeri dan infeksi yang nantinya menyebabkan si Kecil mengalami gangguan ketika makan, bicara, bermain dan belajar. Namun Ibu tidak perlu khawatir, karena gigi berlubang bisa dicegah dengan menggosok gigi secara teratur menggunakan pasta gigi yang mengandung florida. Ajari si Kecil untuk menggosok gigi secara teratur 2 kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur. Gigi berlubang terjadi akibat adanya sisa makanan yang tertinggal setelah makan, sehingga menjadi sumber makanan bagi bakteri dalam mulut. Asam yang dihasilkan dari penguraian makanan dan tertinggal di mulut, akan melunakkan lapisan gigi sehingga terbentuk lubang. Pemakaian pasta gigi dengan florida secara teratur dapat membantu memperkuat lapisan gigi dan mencegah asam menembus gigi. Oleskan sedikit saja pasta gigi pada sikat gigi, dan pastikan selesai menggosok gigi, si Kecil meludahkan pasta gigi dan tidak menelannya.
Membawa si Kecil berkunjung ke dokter gigi dan menerapkan kebersihan gigi yang baik merupakan cara yang efektif untuk membantu mencegah kerusakan gigi. Lakukan kunjungan setiap 3 bulan kemudian selanjutnya cukup setahun 2 kali, tergantung hasil pemeriksaan dan anjuran dokter gigi yang Ibu kunjungi. Batasi asupan makanan manis dan gosok gigi secara teratur sangat penting untuk mendukung kesehatan gigi si Kecil.