Bagi anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang, mereka akan membutuhkan asupan protein dalam jumlah besar. Dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak, protein berada di urutan pertama sebagai nutrisi harian yang dibutuhkan oleh anak. Ini karena manfaat protein sangatlah besar, baik bagi kesehatan maupun tumbuh kembangnya.
Protein yang dikonsumsi anak akan dipecah menjadi asam amino di dalam sistem pencernaan. Asam amino tersebut nantinya akan digunakan di hampir seluruh bagian tubuh. Dikarenakan tubuh tidak mampu memproduksi semua asam amino, maka tubuh akan membutuhkannya dari makanan supaya manfaat protein di dalam tubuh bisa berjalan dengan maksimal. Di antara fungsi protein tersebut antara lain adalah:
Membangun Antibodi
Manfaat protein bagi tubuh anak adalah untuk pembentukan imunoglobulin atau yang sering disebut sebagai antibodi yang berfungsi untuk menangkal infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Antibodi ini juga akan memperkuat tubuh supaya tidak mudah terserang penyakit dari virus atau bakteri yang sama di lain waktu.
Ketika tubuh sudah memproduksi antibodi terhadap virus atau bakteri tertentu, sel imun di dalam tubuh akan kembali memproduksinya lagi. Apabila suatu saat virus atau bakteri tersebut datang untuk menyerang lagi, tubuh pun akan mampu menangkalnya lebih cepat.
Sumber Energi bagi Tubuh
Energi tidak hanya bisa didapat dari karbohidrat dan lemak saja, tapi juga dari protein. Nutrisi ini adalah sumber energi bagi tubuh di mana di setiap gram protein terdapat 4 kalori. Pada proses pengolahan makanan di dalam sistem pencernaan, tubuh akan terlebih dulu memakai karbohidrat dan lemak untuk sumber energi. Sedangkan protein disimpan sebagai cadangan yang baru akan digunakan saat tubuh sangat membutuhkannya. Contohnya saja ketika berpuasa selama lebih dari 12 jam tanpa asupan makanan.
Membentuk dan Mengganti Jaringan Tubuh yang Rusak
Manfaat protein sangatlah penting bagi tubuh, karena bertugas untuk membentuk dan mengganti jaringan tubuh yang sudah rusak. Pada kondisi normal, tubuh akan membutuhkan kadar protein yang sama untuk dipakai pada fungsi tersebut. Namun, ada kalanya tubuh membutuhkan protein dengan kadar yang lebih besar, yakni saat terjadi pemecahan protein yang lebih banyak atau ada jaringan baru bertumbuh. Contohnya adalah pada orang sakit, ibu hamil, atau ibu menyusui. Selain membangun jaringan, protein juga peran dalam menyusun hampir seluruh bagian tubuh, seperti otak, rambut, kulit, paru-paru, jantung, dan tulang.
Menghasilkan Hormon dan Enzim
Protein juga berfungsi sebagai penghasil hormon dan enzim. Enzim adalah suatu macam protein yang terdapat pada sel yang memiliki banyak manfaat bagi reaksi biokimia di dalam tubuh. Contohnya saja dalam mencerna makanan, menghancurkan racun, dan kontraksi otot.
Sementara itu, hormon memiliki tugas untuk mengirim sinyal serta mengontrol proses biologis antara organ, jaringan, dan sel. Contoh hormon yang diproduksi oleh protein adalah insulin yang berperan dalam mengirimkan sinyal dan mengontrol proses gula yang masuk ke dalam tubuh.
Meningkatkan Metabolisme
Metabolisme adalah proses tubuh mencerna, menyerap, dan mengubah makanan menjadi energi. Sumber protein yang dikonsumsi oleh anak bertugas untuk meningkatkan metabolisme di dalam tubuh. Jika metabolisme berlangsung lebih cepat, kalori yang dibakar pun menjadi semakin banyak. Artinya, tubuh tidak akan menimbun kalori yang berbentuk lemak, sehingga berat badan anak pun akan lebih terjaga dengan baik. Hal ini akan menghindarkan anak dari risiko mengalami obesitas atau kegemukan.
Meningkatkan Massa pada Otot
Manfaat protein selanjutnya adalah untuk meningkatkan massa pada otot. Otot sendiri memiliki beberapa fungsi, yaitu:
- Membantu sistem pernapasan
- Menggerakkan tubuh
- Memperlancar proses pencernaan
- Peredaran darah
- Mengatur postur tubuh
- Menjaga keseimbangan
- Membantu penglihatan
Dengan meningkatnya massa otot, maka tubuh anak akan menjadi lebih kuat dalam bergerak dan bagian-bagian tubuhnya berfungsi dengan lebih baik.
Memperbaiki Fungsi Otak
Asam amino yang terdapat di dalam protein dikatakan dapat memperbaiki fungsi otak. Artinya, manfaat protein akan membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat anak sehingga berdampak positif pada proses belajar dan prestasi akademiknya di sekolah.
Mengontrol Nafsu Makan
Mengonsumsi makanan tinggi protein akan membuat anak merasa kenyang dalam waktu yang lama sehingga ia cenderung tidak mudah merasa lapar di antara waktu makannya. Hal ini akan membantu Ibu dalam mengontrol berat badan anak supaya selalu seimbang dengan usia dan tinggi badannya. Anak juga akan terhindar dari kebiasaan mengonsumsi camilan tidak sehat yang bisa menyebabkan kegemukan dan penyakit yang diakibatkan kelebihan gula dan garam.
Mengoptimalkan Pertumbuhan
Asam amino yang dipecah dari protein di dalam tubuh akan membantu pertumbuhan organ, otot, dan sel tubuh. Hal ini akan berdampak pada proses pertumbuhan anak menjadi lebih optimal. Anak yang mengonsumsi cukup protein cenderung tumbuh lebih baik dengan tinggi yang di atas rata-rata dan berat badan yang ideal dibandingkan dengan anak yang kekurangan asupan protein.
Kebutuhan Protein Harian Anak
Anak-anak memiliki kebutuhan protein harian yang disesuaikan dengan usia. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan protein buah hati, berikut acuan Angka Kecukupan Gizi yang bisa Ibu ikuti:
- Usia 0-6 bulan: 12 gram
- Usia 7-12 bulan: 18 gram
- Usia 1-3 tahun: 26 gram
- Usia 3-6 tahun: 35 gram
Sumber Protein yang Baik untuk Anak
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut dan mendapatkan manfaat protein, maka Ibu disarankan untuk memberikan sumber protein berikut ini:
- Susu
- Telur
- Ikan dan makanan laut lainnya
- Daging merah tanpa lemak
- Daging ayam tanpa lemak
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian
- Jamur
- Brokoli
- Alpukat
- Produk olahan susu (keju dan yogurt)
Jangan sampai anak melewatkan pentingnya manfaat protein di atas ya, Bu. Pastikan Ibu selalu mencukupi kebutuhan protein harian anak dengan memberikannya makanan sumber protein setiap hari. Jika Ibu mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter.
Berkonsultasi seputar gizi dan tumbuh kembang anak juga bisa dilakukan di laman Tanya Pakar. Di sana para ahli akan menjawab pertanyaan Ibu secara langsung. Namun sebelumnya, Ibu harus sudah registrasi lebih dulu untuk bisa bertanya.
Sumber:
Merdeka.com
Halodoc
Alodokter