Bagi pasangan yang telah menikah, kehadiran buah hati akan sangat dinanti-nantikan. Ada pasangan yang dengan cepat diberi keturunan, tapi ada juga yang membutuhkan waktu cukup lama. Untuk pasangan yang masih belum dikaruniai momongan, ada berbagai upaya yang bisa dilakukan agar bisa segera hamil, salah satunya adalah dengan menghitung masa subur wanita. Nah, bagi Ibu dan Ayah yang sedang merencanakan kehamilan, coba simak informasi tentang menghitung masa subur berikut ini, yuk:
Merencanakan Kehamilan dengan Menghitung Masa Subur
Pada pasangan yang sehat dan normal tapi belum juga memperoleh momongan, kemungkinan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Salah menentukan masa subur.
- Menjalani gaya hidup tidak sehat.
- Berkonsultasi dengan dokter di waktu yang kurang tepat.
- Terlalu terpaku pada posisi bercinta.
- Terlalu sering berhubungan.
- Menunda kehamilan terlalu lama.
- Hanya berhubungan di masa subur saja.
Menghitung masa subur wanita bisa menjadi salah satu cara agar lebih cepat hamil. Masa subur atau ovulasi adalah saat di mana sel telur (ovum) yang telah siap dibuahi dilepaskan oleh indung telur (ovarium) ke dalam saluran indung telur (tuba falopi). Ketika sperma berhasil bertemu dengan ovum dan mengalami pembuahan, maka akan ada peluang untuk berhasil hamil dan mendapatkan keturunan.
Masa subur ditandai dengan folikel yang pecah dan mengeluarkan sel telur untuk disimpan di dalam tuba falopi. Folikel tersebut kemudian berubah menjadi jaringan berwarna kuning yang memproduksi hormon progesteron, yaitu hormon yang akan mempersiapkan lapisan dinding di dalam rahim sebagai tempat menempelnya sel telur jika berhasil dibuahi oleh sperma.
Usia ovum ini hanya sekitar 12-24 jam setelah dilepaskan. Setelah melewati waktu ini, ovum dan jaringan di dalam rahim tersebut akan dikeluarkan melalui tuba falopi atau yang dikenal sebagai siklus haid. Selain itu, kadar estrogen dan progesteron juga akan menurun. Siklus haid umumnya berlangsung selama maksimal 15 hari dalam 28-35 hari.
Baca juga: Mitos & Fakta Kesuburan, Jangan Sampai Salah!
Mengapa Menghitung Masa Subur Penting?
Setiap wanita yang telah menikah sebaiknya rutin mengetahui dan menghitung masa suburnya sendiri. Mengapa begitu? Inilah beberapa manfaat menghitung masa subur:
- Meningkatkan peluang hamil. Sebenarnya wanita bisa saja hamil meskipun tidak berhubungan di masa subur. Namun, kesempatan hamil di masa ini akan lebih besar, karena sperma yang ada di dalam tuba falopi dapat langsung bertemu dengan sel telur yang siap dibuahi. Alhasil, peluang untuk hamil pun jadi lebih besar.
- Sebagai alat KB alami. Bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan, menghitung masa subur juga dapat dijadikan sebagai alat KB alami, lho. Setelah seorang wanita tahu kapan masa suburnya, maka ia bisa mengurangi frekuensi berhubungan intim supaya peluang hamil pun jadi lebih kecil.
- Untuk mendeteksi masalah reproduksi. Saat wanita mengetahui masa suburnya, ia akan dapat mengetahui adakah masalah pada organ reproduksinya, seperti kemandulan. Jika sudah sering berhubungan intim saat masa subur, tapi masih belum memperoleh hasil yang positif, kemungkinan hal tersebut adalah tanda mengalami kemandulan. Oleh karena itu, Ibu perlu tahu dan memperhatikan dengan benar kapan masa subur yang Ibu miliki. Ibu juga sebaiknya berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui penyebab pasti mengapa masih belum memperoleh kehamilan.
Cara Menghitung Masa Subur
Lantas, bagaimanakah cara menghitung masa subur wanita? Perlu Ibu ketahui bahwa wanita rata-rata memiliki siklus menstruasi normal selama 28 hari. Cara menentukannya yaitu dengan menambahkan 14 hari setelah hari pertama menstruasi. Namun, tidak semua wanita memiliki siklus yang sama, bisa lebih panjang atau lebih pendek dari 28 hari. Untuk itu, jangan berpatokan pada cara tersebut.
Lebih baik tentukan masa subur dengan cara yang lebih personal, yaitu dengan menghitung mundur sebanyak 14 hari dari hari pertama menstruasi. Apabila Ibu memiliki siklus haid yang teratur, sistem penanggalan ini akan mempermudah Ibu untuk menghitung masa subur setiap bulannya. Cara lainnya yang bisa dipakai adalah dengan mengukur suhu basal tubuh atau memeriksa kondisi lendir pada serviks.
Masa subur ini umumnya berlangsung selama dua minggu setelah haid.
Merencanakan Kehamilan dengan Kalkulator Masa Subur
Untuk mempermudah dalam menghitung kapan masa subur Ibu sebagai upaya agar cepat hamil, Ibu bisa menggunakan kalkulator masa subur. Pada kalkulator ini yang perlu Ibu ketahui adalah hari pertama haid terakhir (HPHT) dan periode siklus haid Ibu. Sebagai contoh, Ibu bisa menggunakan aplikasi kalkulator masa subur berikut ini. Dengan mencantumkan tanggal HPHT dan periode siklus haid Ibu pada kolom yang sudah disediakan, hasilnya dapat langsung keluar dengan cepat. Bisa langsung dicoba ya, Bu.
Selain menghitung masa subur, merencanakan kehamilan juga sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Biasanya dokter akan memberikan saran apa-apa saja yang sebaiknya Ibu lakukan serta mungkin akan meresepkan suplemen penyubur kandungan. Semoga dengan adanya informasi ini bisa membantu Ibu agar lekas mendapatkan momongan ya, Bu.
Jika Ibu ingin berkonsultasi seputar kehamilan, bisa langsung berkunjung ke laman Tanya Pakar, ya. Para ahli di sana akan membantu menjawab pertanyaan Ibu. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu.
Sumber:
Halodoc, LifestyleKompas