Selamat ya, Bu, bayi kini sudah menginjak usia 6 bulan! Saatnya untuk memperkenalkan ia dengan makanan padat pertamanya, yaitu bubur bayi. Meski kini sudah ada bubur instan yang bisa didapat dengan mudah, tapi banyak Ibu yang lebih memilih membuat sendiri bubur untuk buah hatinya.
Boleh saja jika memang ingin memasak sendiri, tapi harus dilakukan dengan langkah yang tepat. Mengapa? Supaya kandungan gizi di dalam bahan makanan tetap terjaga. Percuma saja Ibu sudah repot-repot memasak, tapi bayi tidak mendapatkan gizi yang sangat ia butuhkan. Maka dari itu, sebaiknya Ibu ikuti beberapa langkah berikut saat membuat bubur bayi:
#1. Gunakan Peralatan yang Sesuai
Sebagai permulaan, Ibu harus tahu dan mempersiapkan terlebih dulu peralatan yang akan digunakan untuk memasak bubur bayi. Ibu membutuhkan peralatan seperti blender, panci, saringan kawat, pengukus, pisau, dan talenan. Semua peralatan tersebut sebaiknya khusus digunakan untuk makanan bayi ya, Bu, agar tidak tercampur dengan bekas makanan lainnya. Terutama untuk pisau dan talenan yang merupakan salah satu tempat penyebaran kuman terbesar yang bisa mengkontaminasi makanan.
Untuk Ibu yang bekerja dan ingin yang lebih praktis bisa menggunakan slow cooker. Dengan peralatan ini, Ibu hanya perlu memasukkan semua bahan makanan di malam hari, lalu atur waktunya. Di pagi hari, makanan bayi sudah matang dan hanya tinggal dihaluskan dengan blender, kemudian disaring hingga menjadi bubur bayi.
#2. Hindari Memasak Terlalu Lama
Memasak bahan makanan terlalu lama tidak hanya bisa membuatnya menjadi terlalu matang, tapi juga kehilangan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Masing-masing bahan makanan sudah memiliki waktu berbeda dalam pengolahannya. Untuk sayuran, lebih baik dimasak dengan cara dikukus agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Supaya tidak terlalu lama mengukusnya, potonglah sayuran kecil-kecil.
Sementara untuk sumber protein, seperti ayam, ikan, daging, atau telur, harus dimasak dengan matang hingga ke bagian terdalam. Ibu bisa melihatnya dari ada tidaknya cairan kemerahan di bagian dalam. Protein yang kurang matang akan mengandung bakteri E. coli yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit pada bayi.
#3. Hindari Penggunaan Gula dan Garam
Untuk pengenalan makanan padat pertama kali, hindarilah pemberian gula dan garam ya, Bu. Menurut WHO, pemberian keduanya kurang memberikan manfaat bagi bayi dan cenderung menyebabkan penyakit. Gula bisa mengakibatkan obesitas dan merusak gigi, sedangkan garam bisa mengakibatkan hipertensi.
Sebagai pengganti gula dan garam, Ibu bisa menggunakan berbagai macam bumbu dan rempah-rempah untuk memperkaya rasa, seperti bawang, serai, dan kemiri. Ibu juga boleh menambahkan kaldu, keju, margarin, atau keju manis sebagai pengganti rasa asin dan manis. Pengecualian bagi bayi yang susah makan, Ibu boleh memberikan sejumput garam dan gula supaya ia lebih bernafsu untuk melahap buburnya.
#4. Atur Tekstur Bubur
Tekstur bubur bayi merupakan hal yang perlu Ibu perhatikan. Untuk bayi usia 6-8 bulan, tekstur buburnya lembut dan sedikit encer, usia 9-12 bulan bubur bertekstur agak kasar dan kental, dan usia 12 bulan ke atas makanan bertekstur kasar dengan lauk yang dicincang lembut.
Baca juga: Tahapan Pemberian Makanan Bertekstur dan Makanan Padat untuk Si Kecil
#5. Buat untuk Dimakan Selama Sehari
Buatlah bubur bayi sekali saja untuk dimakan selama sehari. Saat akan dimakan, Ibu hanya perlu menghangatkannya saja menggunakan pengukus, microwave, atau rice cooker. Jika masih ada sisa, bisa disimpan di dalam kulkas lalu dihangatkan kembali ketika akan dimakan dengan peralatan tersebut.
#6. Memberikan Selingan Buah
Di samping makanan utama, bayi juga membutuhkan selingan. Berikan ia buah-buahan sebagai cemilan sehat yang menambah kebutuhan nutrisi pada bayi. Pilihlah buah-buahan dengan rasa manis dan bertekstur lembut, seperti pisang, pepaya, alpukat, semangka, sawo, dan melon. Untuk bayi berusia 6-8 bulan, haluskan buah-buahan tersebut supaya mudah ia kunyah. Jika sudah berusia 9 bulan, sudah bisa dinaikkan teksturnya menjadi potongan-potongan kecil yang bisa ia coba ambil sendiri dengan tangannya.
#7. Masak Bersama dengan Menu Keluarga
Membuat makanan bayi akan lebih praktis lagi jika dimasak bersama dengan menu keluarga. Pilihlah menu yang juga bisa dimakan untuk bayi, seperti sup sayuran, sayur bayam, semur ayam, atau sup ikan. Jika ingin rasa pedas, ambil dulu sebagian untuk bayi baru kemudian tambahkan cabai atau bisa dengan menambahkan sambal.
Untuk bubur bayi juga bisa dibuat lebih mudah dan cepat, yaitu dari nasi matang. Ibu hanya perlu memasukkan nasi secukupnya ke dalam air hangat. Aduk-aduk sebentar sampai menjadi bubur bertekstur lunak.
Itulah langkah-langkah membuat bubur bayi yang benar tanpa menghilangkan kandungan gizinya, Bu. Sangat penting untuk memperhatikan kebutuhan gizi bayi karena akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Selamat membuat MPASI untuk buah hati tercinta ya, Bu. Semoga ia makan dengan lahap.
Bagi Ibu yang ingin berkonsultasi seputar anak bisa berkunjung ke laman Tanya Pakar. Para ahli di sana akan membantu menjawab pertanyaan Ibu. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu.
Sumber:
Detik, Nakita