Tak bisa dipungkiri, mencari posisi menyusui bayi baru lahir memang menjadi sebuah rutinitas baru untuk para Ibu muda dan mungkin cukup membuat Ibu bingung. Apalagi di momen ini, Ibu masih mencari tahu cara menyusui bayi baru lahir agar tidak sakit dan si Kecil tidak tersedak. Ibu butuh asupan bernutrisi yang bisa mendukung optimalnya proses menyusui dengan si Kecil. Pastikan Ibu mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

ebook
Banner
Banner AKP

Posisi menyusui yang tepat penting untuk memastikan si Kecil mendapatkan ASI dengan optimal dan Ibu merasa nyaman. Selain itu, posisi menyusui bayi baru lahir yang tepat juga dapat membantu mencegah puting lecet atau mastitis.

Ada berbagai posisi menyusui bayi baru lahir yang bisa Ibu coba. Simak pembahasan berikut ini sampai selesai untuk mengetahuinya ya, Bu.

Pentingnya Memerhatikan Posisi Menyusui Bayi

1000 hari pertama kehidupan yang terhitung sejak 270 hari dalam kandungan dan 730 hari pertama (2 tahun) disebut sebagai periode emas bagi bayi. Bukan tanpa alasan, 1000 hari pertama ini menjadi masa terjadinya proses tumbuh kembang anak yang menjadi penentu kualitas hidup hingga dewasa.

Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan bahwa pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama dapat mencukupi kebutuhan nutrisi esensial bayi untuk mengoptimalkan tumbuh dan kembang.

Artikel Sejenis

Namun, banyak Ibu baru yang mengalami kesulitan saat menyusui bayi baru lahir. Mulai dari produksi ASI yang dirasa kurang hingga rasa tidak nyaman yang disebabkan karena posisi menyusui bayi baru lahir yang kurang tepat. 

Jika hal ini tidak segera ditangani, bisa berdampak pada kesehatan Ibu, seperti payudara membengkak, puting lecet, hingga perasaan trauma untuk menyusui.

Diperlukan posisi menyusui bayi baru lahir yang tepat agar kebutuhan ASI bayi terpenuhi dan Ibu tetap nyaman. 

Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar

Konsep menyusui bayi baru lahir pertama yang Ibu harus ingat adalah ASI memiliki prinsip supply by demand. Artinya, semakin banyak dikeluarkan maka produksi ASI akan semakin banyak. 

Rutin menyusui bayi baru lahir menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI. Tetapi, kebutuhan ASI pada bayi dalam sehari selalu berbeda-beda setiap harinya, tergantung berat badan bayi.

Ibu bisa menyusui bayi baru lahir 8-12 kali per hari pada bulan pertama. Lantas, bagaimana posisi menyusui bayi baru lahir yang benar? National Health Service merekomendasikan sejumlah posisi menyusui bayi baru lahir berikut:

  1. Posisi Cradle Hold
  2. Cradle Hold termasuk salah satu posisi menyusui bayi baru lahir yang paling umum dan mudah dilakukan. Posisi ini dilakukan dengan menggendong si Kecil di pangkuan Ibu.

    Kepala bayi diletakkan di lengan ibu, sedangkan tubuh bayi dirangkul dengan lengan yang lain.

  3. Posisi Laid-Back Breastfeeding
  4. Bagi Ibu yang baru menjalani proses persalinan, posisi berbaring atau laid-back breastfeeding menjadi posisi menyusui bayi baru lahir yang paling nyaman. 

    Ibu bisa menyusui sambil tidur pada bayi baru lahir, sehingga tidak memerlukan banyak tenaga.

    Tubuh si Kecil diletakkan di atas tubuh Ibu dengan kepala menghadap payudara Ibu. Posisi ini dapat membantu Ibu untuk lebih rileks dan nyaman saat proses menyusui.

  5. Posisi Side Lying
  6. Jika Ibu menjalani operasi caesar atau persalinan yang sulit, posisi side lying bisa menjadi pilihan tepat. Posisi ini dilakukan dengan berbaring menyamping sambil menghadap si Kecil. 

    Ibu bisa meletakkan si Kecil di samping Ibu dengan posisi kepala dan tubuhnya berada di antara payudara Ibu. Posisi ini dapat dilakukan oleh Ibu saat merasa lelah atau ingin menyusui sambil tidur pada bayi baru lahir.

  7. Posisi Rugby Hold
  8. Terakhir, ada posisi rugby hold yang bisa dilakukan dengan duduk sambil memegang si Kecil di bawah ketiak. 

    Menyusui dengan posisi ini dilakukan dengan meletakkan si Kecil di samping Ibu, dengan kaki bayi berada di bawah lengan Ibu.

    Posisi ini dapat dilakukan oleh Ibu saat menyusui bayi kembar atau bayi yang memiliki masalah saat menyusui. Gunakan bantal sebagai penyangga di sisi tubuh yang digunakan menyusui agar nyaman.

Dari keempat posisi menyusui bayi baru lahir tersebut, cari posisi yang paling nyaman untuk si Kecil dan pastikan posisi kakinya tidak menggantung ya, Bu.

Baca juga: 5 Cara Menyusui Bayi yang Benar, Ikuti Langkahnya Yuk!

Cara Menyusui Bayi Baru Lahir Agar Tidak Sakit

cara menyusui bayi baru lahir agar tidak sakit - ibudanbalita

Menyusui terkadang bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi Ibu baru. Tak sedikit Ibu yang merasakan sakit pada puting payudara saat sedang menyusui si Kecil.

Rasa sakit saat menyusui bisa disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, pelekatan bayi yang tidak tepat, atau infeksi pada payudara.

Berikut ini panduan cara menyusui bayi baru lahir agar tidak sakit yang bisa Ibu coba terapkan:

  1. Dekatkan si Kecil pada Payudara
  2. Terdengar sederhana, namun posisi menyusui bayi baru lahir dengan mendekatkannya pada payudara penting untuk diperhatikan supaya Ibu bisa menyusui dengan nyaman.

    Pertama-tama, pegang si Kecil dengan satu lengan. Letakkan kepala si Kecil pada lengkungan siku Ibu, sedangkan pantatnya ditahan menggunakan telapak tangan Ibu atau mengganjal dengan bantal.

    Untuk memudahkan si Kecil menelan ASI, posisikan kepala si Kecil lebih tinggi daripada tubuhnya. Perhatikan juga posisi mulutnya untuk tetap sejajar menghadap dengan puting. 

    Posisi menyusui bayi baru lahir yang ini dapat menstimulasi bayi untuk membuka mulutnya. Selain posisi menyusui bayi baru lahir, perhatikan juga kenyamanan Ibu.

    Sandarkan punggung Ibu pada dinding dan gunakan bantal sandaran jika diperlukan. Sediakan camilan di sekitar supaya Ibu tetap relaks. Jika Ibu merasa nyaman, maka proses menyusui akan lancar.

  3. Rangsang Si Kecil untuk Menyusui
  4. Setelah mendapatkan posisi menyusui bayi baru lahir yang nyaman, Ibu bisa mulai merangsang mulut si Kecil untuk mulai menyusui. Jika si Kecil masih belum membuka mulutnya, bimbing dengan menyentuh lembut bagian bibir bawah supaya terbuka lebar.

    Apabila si Kecil masih belum membuka mulutnya, Ibu bisa merangsangnya dengan menempelkan ASI pada mulut. Begitu mulutnya terbuka lebar, biarkan si Kecil menyusui secara perlahan.

    Umumnya, bayi akan menyusui sekitar 10-15 menit di setiap sisi payudara atau 20 menit untuk kedua sisi payudara. Jika si Kecil berhenti menyusu sebelum 10 menit, Ibu bisa menyentuh pipi dengan perlahan agar ia kembali menoleh ke payudara untuk lanjut menyusui. 

  5. Perhatikan Posisi Pelekatan
  6. Selain mencari posisi menyusui bayi baru lahir yang tepat, Ibu juga harus memperhatikan apakah proses pelekatan pada bayi sudah benar meski tampaknya mulut si Kecil sudah terbuka lebar.

    Ciri-ciri posisi pelekatan terbaik saat menyusui bayi yang baru lahir adalah dagu yang menempel pada payudara, sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, kemudian bibir bayi terlipat keluar.

    Ciri lainnya juga terlihat dari Ibu yang tidak kesakitan, pipi bayi yang tidak mengempot, tidak terdengar bunyi decak untuk mengetahui bayi benar-benar menelan ASI bukan sekadar menghisap atau bahkan mengunyah puting.

Cara menyusui bayi baru lahir yang tepat akan memberikan banyak kemudahan di kemudian hari. Ibu tak perlu khawatir akan merasakan puting sakit saat menyusui bayi baru lahir. Si Kecil pun tidak akan mudah rewel karena asupan nutrisinya terpenuhi dengan baik.

Baca juga: Cara-cara Atasi Masalah Kesehatan Pada Bayi yang Baru Lahir

Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir

jadwal menyusui bayi baru lahir - ibudanbalita

Pada bulan pertama, bayi biasanya akan menyusu setiap 2-3 jam sekali. Durasi menyusui setiap bayi berbeda tergantung kebutuhannya. Standarnya bayi akan menyusui sekitar 10-15 menit di masing-masing sisi payudara.

Setelah 15 menit, Ibu bisa menggendongnya dengan posisi berdiri tegak menghadap pundak sambil mengusap dan menepuk punggungnya secara lembut agar sendawa. 

Jika si Kecil masih terlihat lapar, lanjutkan proses menyusui di sisi payudara yang lainnya.

Jangan lupa untuk proses menyusui berikutnya, Ibu bisa mengganti urutan payudara dan mulai dari sisi yang terakhir diminum. Hal ini untuk menstimulasi proses produksi ASI.

Baca juga: 5 Kandungan Nutrisi Susu Ibu Menyusui untuk Pelancar ASI

Kenapa Bayi Baru Lahir Tidak Mau Menyusui?

kenapa bayi baru lahir tidak mau menyusui - ibudanbalita

Pemberian ASI menjadi cara terbaik untuk memberikan nutrisi bagi bayi baru lahir. Lalu, berapa ml susu bayi baru lahir? Mengutip dari Baby Center, takaran susu bayi baru lahir dalam tujuh hari pertama mengalami peningkatan seperti berikut:

  • Hari ke-1: 7 ml atau lebih dari satu sendok teh
  • Hari ke-2: 15 ml atau sekitar tiga sendok teh
  • Hari ke-5: 30ml atau sekitar dua sendok makan
  • Hari ke-7: 65 ml atau sekitar tiga setengah sendok makan

Namun, ada kalanya si Kecil yang baru lahir enggan untuk menyusu. Selain posisi menyusui yang tidak tepat, ada banyak kondisi yang menyebabkan kenapa bayi baru lahir tidak mau menyusui. 

Si Kecil yang tidak mau menyusu tentu akan berpengaruh terhadap proses penyerapan nutrisi yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya. 

Melansir dari Mayo Clinic, berikut ini beberapa alasan kenapa bayi baru lahir tidak mau menyusui:

  • Rasa sakit atau tidak nyaman di mulut. Bayi yang sedang tumbuh gigi, sariawan, atau luka di mulutnya mungkin akan merasa sakit saat menyusu.
  • Si Kecil sedang sakit atau tidak enak badan. Bayi yang sedang mengalami pilek atau flu akan kesulitan bernapas saat menyusu.
  • Mengalami stres. Bayi yang mengalami stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stimulasi yang berlebihan, penundaan pemberian makan, hingga reaksi kesakitan Ibu saat si Kecil sedang menyusui.
  • Perubahan aroma atau rasa yang tidak biasa. Jika Ibu mengonsumsi makanan atau minuman tertentu yang mengubah aroma atau rasa ASI, ada kemungkinan si Kecil mungkin tidak menyukainya dan menolak menyusu.
  • Produksi ASI berkurang. ASI dapat berkurang jika si Kecil tidak menyusu secara langsung. Hal ini tentunya akan membuat kebutuhan nutrisi utama si Kecil tidak terpenuhi dengan baik.

Demi menciptakan frekuensi menyusui bayi baru lahir yang lancar, memang dibutuhkan proses adaptasi beberapa hari bahkan minggu. Kenali tanda-tanda bayi lapar dan jangan lupa penuhi gizi Ibu supaya kesehatan tetap prima.

Baca juga: Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir Hingga Usia 1 Tahun

Selama proses menyusui bayi baru lahir, Ibu perlu memerhatikan kebutuhan asupan nutrisi dengan baik. Selain dari makanan, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun, jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!

Selain itu, pantau juga tumbuh kembang si Kecil dengan menggunakan Rapor Tumbuh Kembang Prima yang ada pada Akademi Keluarga Prima. Fitur ini membantu Ibu untuk memastikan bahwa si Kecil tumbuh dengan optimal dan semua nutrisinya sudah tercukupi. Yuk, coba fitunya Bu.

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Yuk, daftar sekarang!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.