ASI atau Air Susu Ibu adalah sumber nutrisi yang terbaik bagi bayi karena mengandung semua zat penting yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Namun, dalam beberapa kondisi tak sedikit Ibu yang bertanya-tanya bolehkah memberikan susu formula untuk bayi 0-6 bulan agar cepat gemuk? Sebelum membahasnya lebih lanjut, penting untuk Ibu menyusui selalu konsumsi asupan bernutrisi untuk produksi dan kualitas ASI yang baik seperti susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Ada banyak kandungan di dalam ASI yang penting untuk bayi yaitu kolostrum, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, karnitin, serta mineral. World Health Organization atau WHO merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif kepada bayi berusia 0 hingga 6 bulan.
Namun bagaimana dengan Ibu yang memberikan susu formula untuk bayi 0-6 bulan agar cepat gemuk? Hal ini boleh dilakukan, namun dalam situasi dan kondisi tertentu. Untuk lebih lengkapnya mari kita bahas bersama ya, Bu.
Amankah Susu Formula untuk Bayi 0-6 Bulan? Ini Syaratnya
Semua ibu tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, salah satunya dengan menyusui. Namun, ada sejumlah kondisi yang memperbolehkan pemberian susu formula untuk bayi 0-6 bulan agar cepat gemuk, yaitu:
- Berat Badan Bayi Kurang
- Ibu Terkena Penyakit Tertentu
Ibu Mengidap HIV
Ibu yang mengidap HIV tentunya tidak diperbolehkan untuk menyusui karena dapat menularkan virus HIV pada bayinya. Di samping pengobatan yang ketat, ASI juga tidak boleh diberikan secara langsung tapi dipanaskan lebih dulu untuk membunuh virus HIV di dalamnya.
Ibu Menderita Tuberkulosis dan Herpes
Penyakit tuberkulosis (TBC) dan herpes simplex pada payudara sangat menular. Untuk itu Ibu yang menderita kedua penyakit tersebut dilarang untuk menyusui bayinya secara langsung.
ASI baru boleh diberikan melalui botol susu atau sebagai alternatifnya bayi bisa diberikan susu formula.
Bagi ibu penderita TBC harus menjalani terapi TB selama setidaknya dua minggu hingga terbukti sudah bebas dari bakteri TBC baru diperbolehkan untuk menyusui.
Sementara penyakit herpes simplex sangatlah berbahaya hingga bisa menyebabkan kematian bagi bayi yang terinfeksi.
Ibu Sedang Kemoterapi
Ibu yang sedang menjalani kemoterapi karena penyakit kanker yang dideritanya tidak hanya dilarang untuk menyusui, tapi juga sebaiknya tidak memberikan ASI kepada bayinya.
ASI Ibu yang sedang menjalani kemoterapi dapat tercemar oleh obat yang ada di dalam darah, sehingga dapat berdampak buruk terhadap bayi. Sebagai gantinya, bayi bisa diberikan susu formula.
- Produksi ASI Hanya Sedikit
- Ibu Bekerja
- Bayi Pengidap Galaktosemia
Setiap bulan bayi harus mengalami kenaikan berat badan yang menunjukkan bahwa ia memiliki fase tumbuh yang baik.
Namun jika berat badannya di bawah batas normal untuk usianya sedangkan ibu telah memberikan ASI, maka disarankan untuk memberikan susu formula untuk bayi 0-6 bulan agar cepat gemuk.
Pada kondisi tertentu, Ibu tidak diperbolehkan untuk menyusui dan harus memberikan susu formula. Berikut beberapa kondisi tersebut:
Tidak semua Ibu dikaruniai dengan ASI yang melimpah. Beberapa Ibu bahkan hanya bisa menghasilkan ASI yang sedikit sehingga kurang mencukupi kebutuhan bayinya.
Segala macam upaya sudah dilakukan sang ibu untuk bisa memproduksi banyak ASI tapi tetap kurang mencukupi. Dalam kondisi ini, maka Ibu boleh saja memberikan susu formula kepada buah hatinya agar kebutuhan nutrisi si Kecil tetap tercukupi.
Ibu yang bekerja secara otomatis akan jarang menyusui anaknya secara langsung. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi ASI.
Meski ada juga ibu pekerja yang tetap bisa menghasilkan ASI yang melimpah, sehingga bisa menyediakan stok ASIP (ASI Perah) bagi anaknya.
Namun jika Ibu tetap tidak bisa memproduksi cukup ASI saat ditinggal bekerja, maka tak masalah untuk memberikan susu formula.
Galaktosemia adalah sebuah penyakit genetik di mana bayi tidak dapat memproses galaktosa menjadi glukosa yang disebabkan oleh defisiensi enzim GALT.
Penyakit ini termasuk penyakit yang sangat langka, di mana bayi yang menderita galaktosemia terlahir normal seperti bayi biasa. Gejalanya baru terlihat saat konsumsi ASI-nya meningkat.
Karbohidrat yang ada pada ASI mengandung banyak laktosa yang akan dipecah di saluran pencernaan menjadi galaktosa dan diserap ke dalam darah. Bayi yang menderita galaktosemia tidak dapat mengubah glukosa di dalam darah sehingga akan terjadi penumpukan.
Tidak hanya tidak boleh mengonsumsi ASI, bahkan bayi penderita kelainan ini harus mengonsumsi makanan khusus yang tidak mengandung glukosa.
Jika si kecil tidak mempunyai intoleransi laktosa atau alergi susu, Ibu bisa memberikan jenis susu formula untuk bayi 0-6 bulan yang terbuat dari susu sapi.
Baca juga: Panduan Lengkap Takaran Susu Bayi yang Tepat Sesuai Usia
Manfaat Susu Formula untuk Bayi
Susu formula biasanya terbuat dari susu sapi yang telah diolah agar lebih cocok untuk bayi. Mengutip dari National Health Service, susu formula dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
Susu formula diformulasikan dengan nutrisi yang menyerupai ASI, termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Nutrisi ini penting untuk mendukung pertumbuhan tulang, otot, dan organ-organ tubuh bayi.
Meskipun manfaat susu formula bagus untuk proses tumbuh kembang si Kecil, menyusui tetap menjadi pilihan terbaik karena memberikan manfaat kesehatan yang lebih lengkap.
ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi dari penyakit. Bayi lahir dengan sistem kekebalan yang belum sempurna, sehingga antibodi dalam ASI sangat penting untuk melindunginya. Selain itu, ASI juga mengandung nutrisi yang beradaptasi dengan kebutuhan bayi seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Susu Bayi Penambah Berat Badan, Pentingkah?
Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi 0-6 Bulan
Menentukan susu formula untuk bayi 0-6 bulan agar cepat gemuk dapat menjadi hal yang sulit bagi orang tua. Apalagi ada banyak pilihan merek dan jenis susu formula yang tersedia, sehingga Ibu baru akan merasa kesulitan harus memilih yang mana.
Susu formula untuk bayi 0-6 bulan tersedia dalam bentuk cair dan bubuk. Ikatan Dokter Anak Indonesia menganjurkan pemilihan susu formula alternatif ASI harus disesuaikan dengan usia, potensi risiko alergi, biaya, ketersediaan, dan komposisi susu formula.
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, Ibu juga perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini dalam memilih susu formula untuk si Kecil:
- Pilih susu formula yang belum masuk tanggal kedaluwarsa.
- Pastikan wadah susu tertutup rapat dan dalam kondisi baik. Jika ada kebocoran atau karat, jangan berikan kepada si Kecil.
- Pastikan susu formula yang dipilih bukan susu dengan label balita.
- Pilih susu yang mengandung DHA dan AA untuk pembentukan sel saraf otak.
- Pilih susu yang mengandung 9AAE untuk dukung pertumbuhan sel otak dan fisik.
- Pastikan susu mengandung laktosa, prebiotik, serta vitamin dan mineral untuk dukung kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh si Kecil.
Lebih lengkapnya, Ibu bisa melihat tips memilih susu formula bayi yang mendekati ASI. Jika memiliki pertanyaan terkait cara pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan, Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter tenaga medis anak.
Itulah sejumlah informasi yang penting untuk Ibu ketahui mengenai pemberian susu formula untuk bayi 0-6 bulan agar cepat gemuk. Begitu pentingnya ASI untuk tumbuh kembang bayi sehingga Ibu harus mengusahakan segala cara untuk memenuhinya bagi si Kecil.
Jika memang dibutuhkan pemberian susu formula untuk bayi 0-6 bulan agar cepat gemuk, sebaiknya Ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis. Pastikan Ibu memerhatikan jadwal pemberian susu formula agar lebih optimal.
Namun, jika pemberian ASI masih memungkinkan, Ibu bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI dengan minum susu khusus Ibu menyusui Frisian Flag PRIMAMUM yang dapat dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil.
Lalu, jika si Kecil sudah berusia 1 tahun, Ibu dapat memberikannya susu Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang mengandung DHA tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak, 9 Asam Amino Esensial (AAE), serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil.
Untuk mencukupi kebutuhan gizi harian si Kecil secara tepat, ada baiknya Ibu menggunakan fitur Kalkulator Gizi dari Akademi Keluarga Prima. Pemberian gizi yang tepat dan adekuat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang si Kecil. Jadi, langsung cobain fiturnya sekarang juga ya, Bu.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Yuk, daftar sekarang!