“Teliti”, ini dia kata yang selalu saya ucapkan ke teman dan kerabat setiap kali ada yang meminta saran saya seputar perawatan bayi. Ya, tubuh si Kecil saat baru lahir tentu masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan dunia luar. Maka dari itu, tentunya diperlukan ketelitian ekstra dalam merawat kulitnya saat ini, bahkan termasuk juga saat memilih produk sabun bayi.
Dulu, saya pun sempat bingung Bu, saat memilih sabun dan sampo untuk si Kecil. Memang sih, sudah banyak produk khusus bayi yang beredar di pasaran. Namun, manakah yang benar-benar cocok untuk kulitnya? Selain itu, apa saja kriteria atau bahan yang harus diperhatikan?
Adakah dari Ibu yang sedang bingung seperti saya dulu? Nah, hari ini saya ingin membagikan panduan singkatnya, Bu. Yuk, mari kita baca tipsnya!
Sabun Batangan atau Cair?
Dalam menentukan sabun bayi untuk si Kecil, biasanya kita seringkali bingung memilih jenis yang tepat, misalnya yang bentuknya batangan atau cair. Namun, sebenarnya keduanya memiliki nilai plus dan minusnya masing-masing. Berikut saya jabarkan satu per satu.
- Sabun Batangan
- Lebih mudah kotor jika diletakkan di tempat yang tidak higienis.
- Memiliki busa yang cukup, tapi tidak terlalu banyak.
- Tidak licin di kulit dan terasa kesat setelah dibersihkan.
- Harganya cenderung lebih murah.
- Sabun Cair
- Lebih higienis.
- Busanya lebih melimpah.
- Lebih praktis.
- Harumnya lebih tahan lama.
- Mengandung bahan aktif yang kemungkinan bisa menimbulkan iritiasi pada kulit bayi yang lebih sensitif.
- Harga cenderung lebih mahal.
Apa Saja Kandungan yang Perlu Diperhatikan?
Berhubung usianya saat ini masih di bawah 1 tahun, maka sebaiknya Ibu memilih sabun yang dibuat dengan bahan-bahan alami, seperti almond oil, olive oil, lidah buaya atau susu. Selain itu, seperti yang saya baca di situs milik Ikatan Dokter Anak Indonesia, sebaiknya Ibu juga menghindari sabun yang mengunakan bahan antiseptik (fenol, kresol) dan deodoran (triklosan, heksaklorofen). Hindari juga sabun berbahan sodium lauryl sulphate (SLS) yang bisa membuat kulit si Kecil iritasi serta sodium laureth sulphate (SLES) yang beracun jika terserap kulit. Satu lagi Bu, sebaiknya pilih sabun yang memiliki pH yang sesuai dengan kulit, yaitu sekitar 5-7. Ini agar kulit si Kecil tidak menjadi kasar dan bersisik.
Bolehkah Mandi Busa?
Jangan Bu, setidaknya sampai ia berusia 3 tahun nanti. Ini karena beberapa produk sabun untuk mandi busa memiliki kandungan deterjen yang dapat mengikis lapisan perisai asam alami yang berfungsi melindungi kulit si Kecil. Selain itu, sebaiknya Shelly J. King dari James Whitcomb Riley Hospital for Children juga mengatakan kalau formula di dalamnya juga dapat menimbulkan infeksi saluran kencing pada bayi.
Bagaimana dengan Produk Sabun Sekaligus Sampo Bayi?
Sekarang ini, banyak produk khusus bayi yang bisa digunakan sebagai sabun sekaligus sampo untuk si Kecil. Nah, produk seperti ini juga bisa Ibu jadikan pilihan, kok. Hanya saja, sebaiknya pastikan bahan di dalamnya sudah terbukti secara klinis tidak menimbulkan iritasi bagi tubuh, mata, dan kulit kepalanya.
Nah, begitu kira-kira gambaran singkatnya, Bu. Semoga informasi yang saya berikan ini bisa membantu Ibu dalam merawat kulit si Kecil setiap harinya. Terima kasih sudah membaca! Jika Ibu punya tips menarik lainnya, silahkan langsung dibagikan saja ya, di bawah ini.