Penantian selama kurang lebih 9 bulan berakhir sudah. Si Kecil pun kini hadir di tengah-tengah keluarga. Namun, ibu masih punya satu tugas ringan lagi yaitu merawat diri sesudah melahirkan. Kadangkala setelah proses melahirkan usai, masih terasa ada beberapa perubahan yang akan ibu rasakan. Kenali perubahan tersebut dan simak beberapa tips di bawah ini.
Perubahan fisik
•Payudara terasa nyeri yang kemungkinan disebabkan oleh sumbatan/bendungan air susu yang sudah terbentuk
•Konstipasi (sembelit) karena selama hamil dan beberapa waktu setelah melahirkan biasanya gerakan usus besar agak berkurang.
•Saat proses persalinan berlangsung dokter terkadang perlu melakukan episiotomi, yaitu membuat sayatan di bagian perineum (bagian antara vagina dan anus) untuk mencegah robekan jalan lahir. Setelah persalinan selesai, episiotomi ini akan dijahit kembali. Jahitan akan terasa sakit saat ibu berjalan atau duduk serta saat bersin atau batuk
•Merasa panas dan dingin, yang disebabkan oleh perubahan kadar hormon dan aliran darah
•Inkontinensia uri. Otot-otot yang meregang selama proses melahirkan dapat menyebabkan keluarnya urin tanpa disadari (inkontinensia uri) saat ibu batuk atau tertawa
•Rahim terasa nyeri., Rahim akan masih terus berkontraksi selama beberapa hari setelah proses melahirkan dan ini menimbulkan nyeri. Nyeri terutama akan terasa saat menyusui si kecil.
•Keluarnya cairan dari vagina (lokia). Pada awalnya akan terasa lebih kental dibandingkan dengan darah menstruasi dan lokia ini bisa berbentuk gumpalan-gumpalan darah. Secara bertahap, warnanya pun berubah menjadi kekuningan/keputihan dan menghilang setelah beberapa minggu kemudian
Tips sehat
• Minum sekira 8-10 gelas air setiap hari
• Hindari mengangkat beban berat
• Untuk merawat luka episiotomi, ibu bisa melakukan sit bath (duduk sambil merendam bagian luka di dalam air. Rendam dengan air dingin.
• Setelah berkonsultasi dengan dokter, ibu bisa berolahraga ringan untuk membantu mengembalikan berat badan ibu ke berat badan sebelum hamil. Pilihan olahraganya antara lain berjalan kaki atau berenang
• Melakukan latihan Kegel untuk membantu memperkuat otot-otot dasar panggul.
• Menambah porsi istirahat. Bila bayi tidur, ibu bisa tidur bersamanya
Konsultasikan dengan dokter segera
Bila ibu mengalami:
• demam
• perdarahan
• rasa panas/terbakar saat berkemih
• mual atau muntah
• timbul kemerahan, cairan atau nyeri pada bekas luka operasi sesar
• rasa nyeri pada kaki atau dada
• ada benjolan pada payudara
• depresi dan merasa tidak ingin dekat dengan si bayi
Perawatan luka episiotomi
Kadangkala dokter perlu memperlebar jalan lahir dengan pengguntingan di daerah perineum yaitu bagian antara dubur dan vagina dan pengguntingan ini disebut dengan tindakan episiotomi. Agar luka ini cepat kering dan pulih, ibu perlu melakukan perawatan dan peralatan yang disiapkan antara lain air hangat, sabun dan waslap, handuk kering dan bersih, pembalut dan celana dalam yang bersih
Caranya:
•waslap dibasahi dan diberi sabun lalu usapkan perlahan ke seluruh bagian luka jahitan.
•bilas dengan air hangat searah dari depan ke belakang dan ulangi lagi sampai benar-benar bersih, dan jika memungkinkan ibu bisa memeriksanya dengan memakai cermin kecil.
•setelah luka bersih, ibu bisa berendam dalam air hangat dengan menggunakan tempat rendam khusus. Bila tidak bisa berendam, cukup disiram dengan air hangat.
•kenakan pembalut dan celana dalam berbahan katun. Hindari celana dalam dengan bahan yang bisa menimbulkan alergi.
•ganti pembalut segera bila sudah terasa penuh. Luka yang bersih maka luka akan semakin cepat sembuh dan kering.
•lakukan perawatan yang benar setiap kali ibu buang air kecil atau mandi serta saat mengganti pembalut.
•luka tidak perlu dikompres dengan antiseptik cair tanpa seijin dokter.
•jangan takut dengan rasa nyeri, karena luka yang tidak dirawat dengan benar akan menyebabkan darah kotor menempel pada luka jahitan dan menjadi tempat kuman berkembang biak.
Luka jahitan akan membaik dalam waktu kurang dari 1 minggu. Namun bila dari luka tersebut keluar darah kotor yang berbau, ibu merasa demam, luka membengkak, kemerahan, mengeluarkan nanah dan/atau terasa sangat nyeri, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Ada beberapa hal yang perlu ibu ketahui :
* Luka akan terasa sedikit nyeri akibat terputusnya jaringan saraf dan otot. Bila ibu hanya berbaring terus dan takut bergerak, maka dapat menghambat proses penyembuhan. Agar sirkulasi darah menjadi lancar, ibu sebaiknya tetap bergerak.
* Luka tampak sedikit bengkak dan kemerahan. Secara alami, proses penyembuhan luka akan menghasilkan zat tertentu sebagai reaksi perlawanan tubuh terhadap kuman dan hal ini kadangkala menimbulkan reaksi bengkak dan merah. Itu sebabnya ibu harus selalu memperhatikan kebersihan luka.