Diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional) merupakan salah satu masalah yang bisa timbul selama kehamilan. Hormon yang muncul selama kehamilan dan perubahan fisiologis berlebihan pada metabolisme glukosa, kemungkinan menjadi penyebab timbulnya diabetes gestasional ini. Hormon tersebut akan menghambat kerja insulin, sehingga kadar glukosa darah meningkat.
Yang paling penting, lebih dari separuh ibu dengan diabetes gestasional akhirnya akan mengalami diabetes dalam waktu sekirs 20 tahun berikutnya dan anak-anaknya menjadi rentan mengalami diabetes dan kegemukan di kemudian hari.
Ibu akan berisiko tinggi mengalami diabetes ini bila:
• usia lebih dari 25 tahun saat hamil
• memiliki riwayat keluarga diabetes
• pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg atau cacat lahir
• memiliki tekanan darah tinggi
• pernah mengalami keguguran tanpa sebab atau pernah melahirkan bayi mati
• mengalami kelebihan berat badan sebelum hamil
Kadangkala diabetes ini tanpa gejala, atau biasanya bergejala ringan dan kadar glukosa darah akan kembali normal setelah melahirkan. Gejala-gejala yang mungkin timbul berupa:
• pandangan kabur
• lelah (fatique)
• rasa haus bertambah
• sering berkemih
• mual dan muntah
• berat badan menurun walau nafsu makan meningkat
Apa kemungkinannya terhadap janin?
• abortus atau keguguran
• kelahiran prematur
• malformasi atau adanya cacat lahir
• hidramnion atau air ketuban lebih banyak dari normal
• janin lahir mati
Cara menangani
1. Diet sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat yang bervariasi. Batasi asupan lemak dan protein; cukupi kebutuhan karbohidrat dari buah, sayuran, dan karbohidrat kompleks (sereal, pasta, nasi); dan kurangi makanan dengan kandungan gula tinggi atau karbohidrat sederhana, seperti kue, permen, dan lainnya.
Jika dengan berdiet sehat tidak bisa membantu menurunkan kadar glukosa darah, mungkin dokter akan memberikan terapi insulin.
2. Olahraga. Program olahraga ini dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah ibu. Coba konsultasikan mengenai hal ini kepada dokter agar ibu dapat berolahraga dengan aman dan nyaman.
3. Pemberian insulin. Dokter mungkin akan memberikan terapi insulin pada ibu tergantung kadar glukosa darah yang ibu miliki.
4. Melakukan pemeriksaan mingguan guna memantau pengendalian kadar glukosa darah dan kemungkinan pre-eklamsia. Begitu juga dengan pemeriksaan USG dengan setiap 3-4 minggu pada trimester ke-3 untuk memantau pertumbuhan janin yang berlebihan atau terhambat serta volume cairan ketuban (amnion).
Ibu dengan diabetes gestasional berpotensi melahirkan bayi dengan ukuran besar yang bisa menimbulkan beberapa masalah saat melahirkan, sepert trauma saat melahirkan dan melahirkan dengan proses sesar. Selain itu, ibu juga berisiko akan mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Walau kadar glukosa darah akan kembali normal setelah melahirkan, namun ibu yang mengalami diabetes gestasional harus meluangkan waktu kontrol ke dokter setelah melahirkan dan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melihat kemungkinan adanya diabetes.
Kondisi ini dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan antenatal (sebelum hamil) secara teratur untuk menjaga agar bayi tumbuh sehat. Pemeriksaan antenatal pada minggu ke 24-28 dapat membantu ibu mengenali kemungkinan adanya diabetes ini sedini mungkin. Jika sebelum hamil ibu mengalami kelebihan berat badan, ibu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk membantu ibu menurunkan ke berat badan ideal, sehingga nantinya akan menurunkan risiko terjadinya diabetes gestasional.