Kadar bilirubin normal bayi perlu dipantau terus menerus di beberapa hari awal setelah kelahirannya untuk mencegah penyakit kuning. Lantas, berapa kadar yang normal dan apa yang terjadi jika kadar bilirubin tidak normal? Mari simak pembahasannya, Bu.
Kadar Bilirubin Normal Bayi
Melansir dari American Pregnancy Association, kadar bilirubin normal pada bayi seperti berikut ini:
- Lebih dari 10 mg untuk bayi yang berusia kurang dari 24 jam
- Lebih dari 15 mg untuk bayi yang berusia 24-48 jam
- Lebih dari 18 mg untuk bayi yang berusia 49-72 jam
- Lebih dari 20 mg untuk bayi yang berusia lebih dari 72 jam
Sangat umum jika si Kecil yang baru lahir punya kadar bilirubin tidak normal yang biasanya terjadi selama 2-3 hari pasca persalinan.
Penyebabnya karena organ hati bayi baru lahir belum berkembang dengan sempurna. Jika kadarnya terlalu tinggi, bilirubin akan dibuang oleh hati atau liver melalui urine.
Baca juga: Ibu Harus Tahu: 5 Penyebab Mata Bayi Kuning
Faktor yang Memengaruhi Kadar Bilirubin Normal Bayi
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi kenaikan kadar bilirubin normal pada bayi, yaitu:
-
Bayi lahir prematur
Biasanya kadar bilirubin bayi lahir prematur akan lebih rendah dibanding kadar bilirubin normal pada bayi yang lahir pada cukup bulan.
Biasanya dokter akan melakukan perawatan lebih pada bayi yang lahirnya prematur, karena organ hatinya belum siap mengeluarkan bilirubin.
-
Si Kecil tidak mendapat ASI yang cukup
Kondisi ini mungkin sekali terjadi di hari-hari pertama kehidupan Ibu dan si Kecil, karena ASI seringkali tidak langsung keluar.
Jika si Kecil menunjukkan kondisi tidak memiliki kadar bilirubin normal bayi atau tampak kuning, jangan patah semangat untuk terus coba menyusui ya Bu.
Bisa konsultasikan juga pada konselor laktasi untuk menemukan posisi dan cara menyusui yang benar.
-
Golongan darah si Kecil dan Ibu berbeda
Risiko si Kecil tidak mencapai kadar bilirubin normal bayi biasanya terjadi saat golongan darah Ibu beda dengan si Kecil.
Hal ini membuat antibodi di dalam tubuh Ibuu menyerang sel darah merah si Kecil. Misalnya terjadi saat golongan darah ibu O tapi si Kecil A atau B.
Perbedaan rhesus antara Ibu dan si Kecil juga bisa memengaruhi peningkatan kadar bilirubin normal bayi.
-
Memar saat lahir
Bayi yang mengalami trauma saat lahir, seperti memar cenderung memiliki kadar bilirubin yang lebih tinggi.
Hal ini disebabkan oleh sel darah merah yang rusak akan dipecah dan menghasilkan bilirubin dalam jumlah yang lebih banyak.
Memahami faktor-faktor risiko di atas dapat membantu Ibu mengambil tindakan yang sesuai dengan kondisi si Kecil.
Baca juga: Serba-serbi Seputar Bayi Kuning
Cara Mengukur Kadar Bilirubin Normal Bayi
Melansir dari National Health Service, pemeriksaan kadar bilirubin pada bayi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan bilirubinometer dan tes darah.
Bilirubinometer biasanya cukup untuk memeriksa penyakit kuning pada bayi, sedangkan tes darah hanya diperlukan jika penyakit kuning muncul dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau kadar bilirubin sangat tinggi.
Hasil pemeriksaan nantinya akan menentukan apakah si Kecil memerlukan pengobatan lebih lanjut atau tidak.
Apa Akibatnya Jika Kadar Bilirubin Normal Tidak Normal?
Kadar bilirubin yang tidak normal dapat menyebabkan penyakit kuning yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti:
- Warna kuning biasanya dimulai pada wajah, kemudian menyebar pada dada, perut, kaki dan telapak kaki.
- Urin si Kecil berwarna gelap, padahal urin bayi yang baru lahir biasanya tidak berwarna.
- Feses atau kotoran si Kecil yang seharusnya berwarna kuning atau oranye berubah warna menjadi lebih pucat.
Meskipun penyakit kuning pada bayi tidak selalu berbahaya, efek sampingnya bisa membuat mengantuk dan susah makan yang dapat memperburuk kondisi penyakit kuning.
Beda halnya jika kadar bilirubin normal pada bayi melebihi 25 mg, bisa ada kemungkinan si Kecil mengidap cerebral palsy, tuli, atau kerusakan otak tertentu.
Baca juga: Bu, Waspadai 5 Penyakit Bayi Baru Lahir Ini!
Cara Mengatasi Kadar Bilirubin Bayi yang Tidak Normal
Beberapa langkah berikut bisa Ibu lakukan untuk mengatasi kadar bilirubin bayi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi:
-
Pemberian ASI yang cukup
IDAI merekomendasikan pemberian ASI pada si bayi yang masih dalam masa ASI eksklusif bisa dilakukan 8-12 kali dalam sehari.
Jika asupannya cukup dan berkualitas kadar bilirubin normal bayi bisa dicapai dan bilirubin bisa lebih cepat dikeluarkan tubuh di Kecil.
Dalam hal ini, Ibu bisa dibantu dengan asupan nutrisi tambahan untuk mengoptimalkan kualitas ASI bagi si Kecil.
Ibu bisa konsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil.
Baca juga: Segini Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir Hingga Usia 1 Tahun
-
Menjemur bayi
Menjemur si Kecil di pagi hari selama 30 menit di jam 7-8 pagi dengan badan terbuka, namun memakai penutup mata dan popok yang bersih.
Biasanya dengan cara ini penyakit kuning bisa berkurang dan berangsur menghilang dalam waktu 2-3 minggu sehingga kadar bilirubin normal bayi bisa tercapai.
-
Terapi sinar (fototerapi)
Pada cara ini si Kecil akan ditempatkan di bawah sinar khusus yang warnanya biru kehijauan. Sinar ini membantu molekul bilirubin agar bisa keluar lewat tinja atau urine.
Biasanya dalam proses ini si Kecil hanya diperbolehkan menggunakan popok dan penutup mata saja agar kadar bilirubin normal bayi segera tercapai.
-
Transfusi imunoglobulin
Cara ini adalah lanjutan untuk penanganan bayi kuning yang biasanya disebabkan perbedaan rhesus atau golongan darah bayi dengan Ibu.
Pemberian infus imunoglobulin (IVIg) dapat membantu mengurangi jumlah antibodi tersebut sekaligus membantu mengontrol kadar bilirubin normal pada bayi bisa pada batas amannya.
-
Transfusi penggantian darah
Cara ini bisa dilakukan jika si Kecil tidak menunjukkan respons dari terapi yang lain.
Transfusi penggantian darah dilakukan dengan mengambil sebagian kecil darah dari tubuh bayi, kemudian menggantinya dengan darah donor dan dilakukan secara berulang.
Selain cara-cara di atas, jangan lupa jika Ibu menyusui wajib untuk selalu mengonsumsi asupan bernutrisi.
Jaga terus daya tahan tubuh dan tumbuh kembang si Kecil dengan minum susu khusus Ibu menyusui Frisian Flag PRIMAMUM rasa cokelat lezat yang mengandung protein dan asam folat, serta omega 3 (ALA) dan omega 6 (LA) untuk mendukung Akal Cermat.
Untuk mencukupi kebutuhan gizi harian si Kecil secara tepat, ada baiknya Ibu menggunakan fitur Kalkulator Gizi. Pemberian gizi yang tepat dan adekuat sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Jadi, langsung cobain fiturnya sekarang juga ya, Bu.