Saat bayi susah BAB, Ibu pasti cukup merasa khawatir. Guna mengatasi kondisi ini, penting untuk Ibu tahu apa penyebab bayi susah BAB. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu terus memberikannya ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu khusus ibu menyusui Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Meskipun dianggap normal, si Kecil yang sering susah BAB bisa mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Mari simak penyebab dan cara mengatasi bayi susah BAB berikut ini, yuk!
Tanda-tanda Bayi Susah BAB
Bayi yang mengalami susah BAB atau sembelit sering kali menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- Frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.
- Bentuk kotoran yang lebih keras dari biasanya.
- Si Kecil terlihat kesakitan saat BAB.
- Si Kecil lebih rewel dan menangis sambil mengangkat kakinya.
- Kentut berbau kurang sedap.
- BAB bayi berlendir dan mengeluarkan darah.
- Mengalami penurunan nafsu makan.
- Perut si Kecil mungkin terasa kencang.
- Si Kecil kekurangan energi dan sedikit pemarah.
Pada kondisi serius, BAB bayi yang harus diwaspadai adalah munculnya bercak darah bercak darah di popoknya yang disebabkan oleh robekan pada dinding rektum akibat kotoran yang keras.
Baca juga: Kenali dan Pahami Warna dan Tekstur BAB Bayi Normal
Penyebab Bayi Susah BAB
Si Kecil yang susah BAB bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini faktor penyebab bayi susah BAB:
-
Dehidrasi atau kekurangan cairan
Penyebab bayi susah BAB yang paling sering terjadi, yaitu dehidrasi atau kekurangan cairan.
Si Kecil yang mengalami dehidrasi dapat menyebabkan tinja menjadi keras, sehingga sulit untuk dikeluarkan.
Dehidrasi biasanya dialami oleh bayi pada kondisi tertentu, seperti saat sakit atau tumbuh gigi yang membuatnya malas untuk minum
-
Makanan padat
Selain kekurangan carian, makanan padat juga termasuk faktor penyebab bayi usia 6-12 bulan susah BAB.
Wajar bila si Kecil mengalami perubahan pola buang air besar saat mulai MPASI pertama, karena saluran pencernaannya sedang beradaptasi dari ASI menjadi makanan padat.
Ibu bisa memperkenalkan makanan baru secara bertahap dan berikan makanan yang kaya serat, seperti buah dan sayuran yang dihaluskan.
-
Perubahan lingkungan dan suasana
Sama seperti orang dewasa, si Kecil yang susah BAB juga bisa dipicu karena perubahan lingkungan dan suasana yang memicu rasa stres.
Penyebab bayi susah BAB karena stres ini bisa dipicu dari situasi yang membuatnya tidak nyaman, lingkungan baru, perubahan cuaca, ataupun saat travelling.
-
Kondisi medis tertentu
Penyebab bayi susah BAB yang lebih serius bisa diakibatkan oleh kondisi medis tertentu lho, Bu.
Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memantau kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil jika mengalami susah BAB.
Ibu perlu segera mencari tahu penyebab si Kecil susah BAB agar bisa ditangani dengan tepat. Jika dibiarkan terlalu lama, masalah ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya.
-
Kurang asupan serat
Pada bayi yang berusia 6 bulan ke atas, susah BAB bisa jadi disebabkan oleh kurangnya makanan berserat seperti buah atau sayuran dalam menu makanannya.
Ibu bisa memberikan si Kecil menu makanan tinggi serat berbahan dasar brokoli, pisang, alpukat, apel, atau kacang-kacangan.
Memahami penyebab bayi susah BAB di atas bisa membantu Ibu meminimalisir risiko yang serupa.
Baca juga: 10 Makanan Pelancar BAB yang Aman untuk Bayi
Berapa Hari Normalnya Bayi Tidak Buang Air Besar?
Setiap bayi memiliki frekuensi BAB yang berbeda-beda, tergantung dari asupan makanan dan usianya. Melansir dari Mayo Clinic, berikut ini frekuensi rata-rata bayi BAB, antara lain:
- Bayi usia 5-6 hari: Setiap kali setelah menyusu.
- Bayi usia 1 bulan: 4 kali sehari.
- Bayi usia 2 bulan: 1 kali sehari.
- Bayi usia 3 bulan dengan ASI eksklusif: Bisa tidak BAB selama 10-14 hari, karena sedang mengalami pertumbuhan dan berusaha mencerna seluruh asupan yang masuk.
Hal yang perlu Ibu khawatirkan adalah saat si Kecil mengalami perubahan frekuensi dan konsistensi BAB.
Sebab, perubahan frekuensi BAB dibandingkan sebelumnya bisa jadi pertanda bahwa si Kecil sedang mengalami gangguan sistem pencernaan.
Cara Mengatasi Bayi Susah BAB
Ibu tidak perlu khawatir jika si Kecil susah BAB, berikut ini beberapa cara mengatasi bayi susah BAB yang bisa dicoba di rumah:
-
Buat si Kecil aktif
Aktif bergerak akan membuat tinja terdorong oleh usus sehingga mempermudah proses BAB. Untuk itu Ibu harus mengajak si Kecil untuk lebih aktif bergerak.
Pada bayi yang sudah bisa merangkak, maka ajak ia untuk sering merangkak. Namun jika masih belum bisa merangkak, Ibu bisa menggerakkan kakinya seperti gerakan saat mengayuh sepeda.
-
Kombinasikan makanannya
Memasuki tahap awal MPASI, Ibu sebaiknya tidak langsung memberi si Kecil bahan makanan yang berat karena masih butuh mengonsumsi ASI.
Ibu bisa coba dengan berikan buah dan sayuran yang mengandung banyak serat dan dengan porsi yang sedikit lebih dulu.
Apalagi buah dan sayuran punya kandungan nutrisi lain yang juga baik untuk si Kecil. Agar hasilnya lebih maksimal, ada baiknya untuk memijat perut si Kecil lebih dulu sebelum jam makannya tiba.
Baca juga: Resep MPASI Bayi 9 Bulan Belum Tumbuh Gigi yang Bergizi
-
Pijat area perut
Memijat perut juga bisa jadi salah satu cara mengatasi bayi susah BAB lho, Bu. Berikan pijatan yang berpusat pada bagian bawah pusar atau sekitar tiga jari pusar.
Lakukan pijat bayi secara lembut dengan arah pijatan melingkar dari tengah ke arah luar dan perhatikan reaksi si Kecil.
Jangan sampai saat Ibu memijat perutnya, si Kecil akan merasa kesakitan dan pastikan ia dalam kondisi rileks.
-
Cukupi kebutuhan cairannya
Bayi membutuhkan asupan cairan cukup untuk memperlancar proses pencernaannya. Berikan lebih banyak ASI jika si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan.
Namun jika sudah berusia di atas 6 bulan, Ibu bisa memberikan tambahan cairan berupa air putih atau jus buah selain dari ASI.
-
Mandikan dengan air hangat
Mandi air hangat dapat membuat bayi merasa lebih rileks sehingga membuat saluran pencernaannya lebih mudah mengeluarkan tinja.
Saat memandikan si Kecil, lakukan pijatan pada perutnya untuk semakin mempermudah keluarnya kotoran.
Baca juga: 7 Langkah Mudah Perawatan Bayi saat Mandi
Jika Ibu merasa khawatir, apalagi jika kondisi bayi susah BAB sudah berlangsung lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera periksakan si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apalagi jika kondisi bayi susah BAB disertai gejala lain, seperti muntah, demam, berat badan turun, adanya darah pada pup atau feses si Kecil, dan lain sebagainya.
Ibu pasti ingin si Kecil tumbuh lebih prima, kan? Maka dari itu, Ibu juga perlu meningkatkan kualitas ASI.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Bingung bagaimana menjaga kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil? Akademi Keluarga Prima solusinya! Ibu bisa mendapatkan panduan lengkap seputar nutrisi, pola asuh yang tepat dengan Parenting Style, cari tahu kondisi emosi anak dengan Emo Meter, hingga pantau tumbuh kembangnya dengan Grafik Tumbuh Kembang Prima.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.