ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bayi, namun setelah 6 bulan, bila diperlukan, sebaiknya si Kecil mulai diperkenalkan dengan susu tambahan untuk memenuhi asupan gizinya.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi, dan sebaiknya diberikan pada bayi sejak lahir hingga minimal berusia enam bulan secara eksklusif agar tumbuh kembangnya optimal. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi, sehingga bayi cenderung jarang sakit. Bayi-bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang menderita mencret, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, dan alergi, dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI.
ASI kaya akan kandungan asam dokosaheksanoat (DHA), asam arakhidonat (AA), dan taurin yang sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak bayi. Itu sebabnya ASI eksklusif adalah nutrisi terbaik bagi bayi.
Setelah si Kecil berusia lebih dari enam bulan, maka seiring pertambahan berat dan tinggi badannya, maka tentunya si Kecil membutuhkan asupan gizi yang mungkin tidak tercukupi oleh ASI saja. Oleh karena itu, bayi di atas usia enam bulan sebaiknya mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI, termasuk susu bayi tambahan bila diperlukan Tentunya Ibu akan memilih susu bayi tambahan dengan berbagai pertimbangan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan si Kecil. Namun, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter/tenaga medis terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memberikan susu bayi tambahan.
Komposisi Susu Bayi Tambahan yang Baik
Walaupun tidak ada produk sebaik ASI, namun komposisi susu bayi tambahan sebagai makanan pendamping hendaknya mendekati komposisi ASI, yakni memiliki komposisi karbohidrat, protein, dan lemak, serta nutrisi lain yang penting untuk membantu fungsi pencernaan, pertumbuhan, dan perkembangan otak, serta meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Berikut ini komposisi susu bayi tambahan yang baik:
(1) Susu bayi tambahan dengan kandungan nutrisi untuk otak:
• mengandung ALA/LA dan DHA/AA
- Asam alfa linoleat (ALA)/Asam linoleat (LA) termasuk jenis asam lemak esensial. Artinya, asam lemak ini tidak dapat dibuat oleh tubuh sendiri, sehingga harus diperoleh dari luar (makanan). ALA adalah pembentuk DHA, sedangkan LA merupakan bahan pembentuk zat AA.
- Asam dokosaheksanoat (DHA) berperan penting dalam proses pembentukan sel-sel otak, saraf, dan retina mata. Asam arakhidonat (AA) berfungsi sebagai penghantar rangsang saraf. Penambahan DHA & AA juga menunjukkan skor tinggi pada parameter perkembangan anak menurut BMDI (Barley Mental Development Index), dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi tambahan DHA & AA.
• mengandung asam sialat, kolin, zat besi, tirosin + triptophan, dan seng
(2) Susu bayi tambahan dengan kandungan nutrisi untuk imunitas/daya tahan tubuh:
• mengandung prebiotik FOS, vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, dan seng
Prebiotik FOS (frukto-oligosakarida), yang termasuk golongan karbohidrat, terdapat dalam inulin. Zat ini berperan penting dalam membantu pencernaan dan penyerapan makanan dengan cara menstimulasi pertumbuhan ‘bakteri baik’ Bifidobacteria di dalam usus besar dan menurunkan jumlah ‘bakteri jahat’ (penyebab penyakit), seperti E. coli.
(3) Susu bayi tambahan dengan kandungan nutrisi untuk penyerapan:
• mengandung prebiotik FOS, kalsium, dan fosfor yang tepat
(4) Susu bayi tambahan dengan kandungan nutrisi untuk tulang dan gigi:
• mengandung kalsium, vitamin D3, fosfor, magnesium, protein, dan vitamin
(5) Susu bayi tambahan dengan kandungan nutrisi untuk pertumbuhan:
• mengandung nutrisi makro dan mikro dengan kandungan yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Pastikan susu bayi tambahan tidak memiliki tambahan gula pasir untuk menghindari risiko obesitas dan diabetes pada bayi.
Takaran Susu Bayi Tambahan
- Sesuai pertambahan usia, si Kecil akan minum susu bayi tambahan dengan jumlah lebih banyak. Si Kecil membutuhkan 150-200 ml susu bayi per kilogram berat badan per harinya. Jadi, jika beratnya 5 kg, ia akan membutuhkan susu sebanyak 750-1.000 ml dalam sehari.
- Takarlah susu bayi tambahan sesuai instruksi pada kemasan. Gunakan sendok takar dalam kemasan dan takarlah tiap sendok dengan permukaan rata. Jangan memberikan lebih atau kurang, harus sesuai petunjuk kemasan. Susu yang terlalu encer akan membuat bayi cepat lapar kembali, dan bila terlalu kental dapat mengganggu pencernaannya.
Tips Menyiapkan Susu Bayi Tambahan
- Rebuslah botol, cincin, dan dot susu yang sudah dicuci dalam air mendidih sebelum menggunakannya kembali, atau sterilkan dengan alat sterilisasi selama 30-40 menit.
- Takar volume air dahulu baru masukkan bubuk susu. Selalu gunakan air matang untuk mencampur susu. Tuang sedikit air dingin setelah air panas dimasukkan ke dalam botol susu, sehingga suhu air menjadi hangat untuk melarutkan bubuk susu bayi.
- Masukkan bubuk susu sesuai takaran dan petunjuk, kemudian tutup botol dengan baik dan kocok hingga susu tercampur rata dan tidak menggumpal.
- Bila susu ingin dipanaskan, hendaknya tidak menggunakan microwave, karena dapat merusak komposisinya.
- Susu yang berada pada suhu kamar lebih dari satu jam tidak boleh diberikan kembali pada si Kecil, karena susu tersebut tidak steril lagi dan bakteri dapat bertahan dalam susu. Buang sisa susu yang tidak habis diminum, karena air liur bayi mengandung bakteri dan enzim yang dapat menyebabkan kontaminasi susu tersebut.
Nah, kini Ibu mengetahui mengenai susu bayi tambahan bagi bayi di atas usia enam bulan. Jangan lupa, ASI tetap terbaik, ya, Bu. Oleh karena itu, sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter/tenaga medis sebelum memutuskan untuk memberikan susu bayi tambahan. Pastikan bahwa si Kecil akan mendapatkan manfaat bila pemberian susu bayi tambahan diperlukan baginya.
Baca juga: kandungan nutrisi dalam susu yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak