Bu, si Kecil sedang susah makan dan bahkan sampai mengeluarkan atau menyemburkan makanan dari dalam mulutnya? Itu bisa jadi tanda anak GTM atau gerakan tutup mulut. Pemberian susu pertumbuhan kaya nutrisi bisa menjadi cara mengatasi anak GTM, salah satunya susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang bisa mendukung si Kecil tumbuh Cermat dan Kuat ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya. Si Kecil pun dapat tumbuh kreatif, tangkas, dan berani.
Banyak Ibu yang mengeluhkan mengenai kondisi anak GTM karena sudah melakukan berbagai cara, namun si Kecil tetap enggan makan. Wajar saja jika Ibu juga merasa khawatir melihat anak GTM, apalagi berat badan si Kecil tak kunjung naik.
Meski demikian, asupan nutrisi yang berkualitas harus terpenuhi agar tumbuh kembangnya lebih optimal. Simak penyebab anak GTM beserta cara mengatasinya berikut ini ya, Bu!
Penyebab Anak GTM
Melansir laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab anak GTM cukup beragam, mulai dari rasa bosan, sedang sakit, tidak lapar, hingga adanya trauma karena makanan maupun proses makan itu sendiri.
Akibat anak GTM ini membuat kebanyakan Ibu justru memperbolehkan anaknya untuk mengonsumsi apapun. Sebagai contoh, seorang Ibu membolehkan anak GTM mengonsumsi makanan tinggi gula atau makanan cepat saji. Padahal, hal tersebut justru dapat berdampak terhadap kesehatan anak jika terus dibiarkan dalam jangka panjang.
Menurut penelitian multisenter IDAI, penyebab anak GTM yang paling umum adalah perilaku makan yang tidak benar atau pemberian makan yang tidak sesuai usianya. Kondisi ini sering terjadi saat dimulainya proses penyapihan pada anak, yaitu saat ia dikenalkan oleh berbagai jenis makanan pendamping ASI (MPASI) hingga usianya di bawah lima tahun.
Oleh karena itu, Ibu perlu memberikan asupan nutrisi dengan cara yang tepat agar mengurangi risiko anak GTM.
Cara Mengatasi Anak GTM
Pemberian makanan yang benar harus memerhatikan beberapa hal penting, di antaranya tepat waktu, kualitas dan kuantitas makanan, kebersihan pengolahan, rasa makanan, serta harus sesuai dengan tahap perkembangan si Kecil.
Pemberian makanan sesuai tahapan perkembangan anak meliputi tekstur makanan dan perbandingan antara makanan yang padat dan cair. Lalu, bagaimana cara mengatasi anak GTM? IDAI menganjurkan Ibu untuk melatih perilaku makan yang benar (feeding rules) pada anak. Berikut beberapa cara mengatasi anak GTM yang bisa Ibu lakukan:
-
Buat jadwal makan teratur
Ibu perlu membuat jadwal makan utama dan makan selingan (snack) yang teratur, dengan pembagian sebagai berikut: tiga kali makan utama dan dua kali makan selingan di antara jadwal makan utama. IDAI juga merekomendasikan pemberian susu sebanyak 2-3 kali sehari.
Usahakan untuk mengatur jadwal makan yang teratur dan konsisten setiap harinya ya, Bu. Jadwal makan yang konsisten akan membantu si Kecil mengetahui kapan waktu makan pagi, siang, dan malam dengan sendirinya.
-
Batasi waktu makan
Waktu makan juga perlu Ibu perhatikan untuk mencegah anak GTM. Sebaiknya waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit setiap satu kali makan utama. Tak ketinggalan, jadwal makan si Kecil juga sebaiknya tidak berdekatan dengan waktu tidurnya ya, Bu. Sebab, anak yang sudah dalam kondisi lelah dan mengantuk cenderung tidak akan tertarik untuk makan.
-
Lingkungan nyaman
Selain memerhatikan asupan makanan, Ibu juga perlu menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan menyenangkan saat si Kecil makan. Biasakan makan bersama keluarga di meja makan.
Jika tidak memungkinkan makan bersama, sebaiknya tetap latih si Kecil untuk makan di meja makan dengan waktu yang sudah ditentukan.
-
Latih si Kecil makan sendiri
Bila anak GTM, tawarkan kembali makanan tanpa memaksa ya, Bu. Jika setelah 10-15 menit si Kecil tetap tidak mau makan, Ibu bisa mengakhiri proses makan tersebut. Latih si Kecil untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
-
Kurangi makanan dan minuman di luar waktu makan
Beberapa anak GTM ketika mereka makan terlalu banyak makanan ringan atau minuman di siang hari. Perlu Ibu pahami jika si Kecil memiliki perut yang lebih kecil, jadi tidak memerlukan banyak waktu untuk kenyang.
Ibu memang dianjurkan untuk memberikan camilan pada si Kecil di sela waktu makan. Namun, pilih camilan yang kaya nutrisi dengan porsi secukupnya, seperti buah-buahan atau roti. Memberikan camilan berlebihan akan membuat si Kecil mudah merasa kenyang saat waktu makan tiba.
Selain tips-tips di atas, ada beberapa hal lain yang perlu Ibu hindari saat anak GTM sesuai anjuran dari IDAI, di antaranya:
- Saat anak GTM, jangan memaksanya untuk menghabiskan makanan, apalagi sampai memarahinya.
- Hindari kebiasaan makan sambil melakukan aktivitas lain, seperti bermain, nonton televisi, jalan-jalan, atau naik sepeda.
- Jangan memberikan minuman lain selain air putih di antara waktu makan.
- Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah.
Jika Ibu sudah melakukan tips-tips di atas namun kondisi anak GTM masih berlanjut, segeralah konsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan dengan cepat. Sebab, bila kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan, berat badan si Kecil akan terus turun dan asupan nutrisinya semakin berkurang, hingga bisa menyebabkan kekurangan gizi yang berdampak pada kesehatan tubuhnya.
Nutrisi Penting untuk Anak GTM
Saat menghadapi anak GTM, Ibu memang dianjurkan untuk tetap sabar dan tenang. Jika Ibu memaksa atau memarahi si Kecil, justru bisa menyebabkan si Kecil jadi lebih sulit untuk makan. Selain mengikuti cara-cara di atas, Ibu juga perlu terbiasa untuk memberikan makanan tinggi nutrisi sejak si Kecil mulai MPASI.
Pastikan si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang, baik dari zat gizi makro (protein, karbohidrat, dan lemak) serta zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Namun, dalam masa tumbuh kembang, sebaiknya si Kecil mendapatkan asupan protein hewani yang optimal lho, Bu.
Sebab, protein merupakan nutrisi esensial yang memiliki fungsi khas yang tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun dan memelihara sel-sel serta jaringan tubuh. Selain itu, protein hewani mengandung 9 Asam Amino Esensial (9 AAE) yang lengkap.
9AAE harus dipenuhi secara rutin karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri, sehingga harus didapatkan dari sumber protein hewani, seperti susu, telur, ikan, daging merah, dan daging putih.
Penelitian yang dipublikasi dalam National Center for Biotechnology Information menjelaskan bahwa kekurangan semua jenis 9 Asam Amino Esensial (9 AAE) akan menghambat potensi tinggi badan si Kecil sebanyak 50%. Ibu tentu tidak ingin hal tersebut dialami oleh si Kecil, kan?
Oleh karena itu, pastikan kebutuhan protein hewani si Kecil terpenuhi secara tepat dengan diimbangi oleh jenis nutrisi lainnya seperti vitamin. Beberapa jenis vitamin untuk anak GTM diantaranya vitamin A, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin C.
Baca juga: Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 9 Asam Amino Esensial
Beberapa nutrisi yang telah disebutkan di atas dapat Ibu temukan dari susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang mengandung DHA 4x lebih tinggi untuk meningkatkan akal kreatif, kemampuan kognitif, dan fungsi sistem saraf si Kecil. Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak.
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang bisa mendukung si Kecil tumbuh Cermat dan Kuat. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Tak kalah pentingnya dari itu, Ibu juga perlu memantau sejauh mana progres pertumbuhan dan perkembangan si Kecil secara rutin melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima dalam Akademi Keluarga Prima yang dikembangkan berdasarkan grafik pertumbuhan dari WHO.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!