Kecerdasan anak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu nature (genetik) dan nurture (stimulasi). Genetik merupakan hal-hal yang diwariskan oleh orangtua yang mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi seorang anak, di antaranya kondisi fisik. Sedangkan stimulasi adalah faktor-faktor lingkungan di sekitar yang mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Nurture merupakan pengaruh dari keluarga, teman sebaya, teman sekolah, lingkungan tetangga, kebudayaan, media, lingkungan sosial yang lebih luas, dan lingkungan fisik.
Perbedaan Nature & Nurture
Nature merupakan kondisi biologis pada seseorang yang diwariskan secara genetik dari orangtua saat pembuahan. Nature mencakup sifat, keterbatasan, dan kapasitas. Beberapa contohnya antara lain penyakit turunan, warna bola mata, dan postur tubuh. Nature juga meliputi level kegiatan fisik atau kemampuan verbal yang muncul setelah anak mencapai kematangan perkembangan pada usia tertentu.
Sementara nurture berkaitan dengan semua pengaruh dari lingkungan yang terjadi setelah adanya pembuahan. Nurture dimulai dari kesehatan sang ibu ketika hamil hingga pengalaman yang anak alami langsung setelah kelahirannya. Pengaruh bisa datang dari keluarga, lingkungan rumah, sekolah, pergaulan sosial, dan budaya.
Menurut para ahli, baik nature dan nurture sama-sama berperang penting dalam perkembangan anak. Keduanya saling berinteraksi untuk menentukan hasil yang didapat pada diri seorang anak. Contohnya kecerdasan anak yang tetap diwariskan dari faktor genetik orangtuanya dan lingkungan tempat ia biasa berada, seperti sekolah juga nutrisi yang ia dapatkan dari asupan makanannya sehari-hari.
Mana yang Lebih Mempengaruhi Perkembangan Anak?
Berdasarkan beberapa percobaan dari para peneliti, nature dan nurture masing-masing memiliki faktor pendukung. Salah satu riset yang dilakukan adalah tentang kemampuan dalam bidang matematika antara anak perempuan dan laki-laki. Dari penelitian ini, dihasilkan kesimpulan bahwa anak laki-laki memiliki kemampuan matematika yang lebih baik dibandingkan anak perempuan. Ahli matematika pun mayoritas adalah laki-laki daripada perempuan. Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan hormonal ketika terjadi pubertas yang membuat otak anak laki-laki berkembang lebih cepat daripada otak anak perempuan. Dari sini peneliti menganggap nature lebih berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Ada juga penelitian tentang kemampuan matematika lainnya yang mendukung nurture. Kemampuan matematika dianggap kurang feminin bagi anak perempuan, sehingga lingkungan kurang mendukung usaha dan minat anak perempuan di bidang ini. Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh nilai budaya di mana jumlah ilmuwan wanita di negara Asia jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah ilmuwan wanita dari negara Eropa.
Semua penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan yang hampir sama dan saling menguatkan opininya masing-masing. Namun pada dasarnya, nature dan nurture tersebut adalah sama pentingnya, sehingga harus didapat secara seimbang.
Nurture Dibutuhkan untuk Mendukung Nature
Mengutip dari buku karangan Dakota Hoyt dan Michael Gurian yang berjudul Nurture the Nature: Understanding and Supporting Your Child’s Core Personality, di dalam diri anak terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan nature, yaitu:
- Kepribadian
- Sifat gender
- Bakat
- Gaya belajar
- Pola mood dan perilaku
- Respon terhadap stres
- Gaya relasi dan ekspresi emosi
Pada bakat, tentunya tidak bisa langsung terlihat saat anak terlahir ke dunia walaupun sudah ada di dalam dirinya. Bakat perlu untuk dikenali terlebih dulu lalu dikembangkan. Di sinilah yang dimaksud dengan nurture mendukung nature. Bakat anak turut dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan sekitar, dan sekolah.
Contohnya saja seorang anak yang terlahir dari orangtua yang keduanya ahli dalam bidang musik. Anak tersebut tidak akan mungkin dapat ahli dalam bidang musik jika tidak diperkenalkan dan dilatih. Artinya, anak juga akan membutuhkan pelatihan untuk mengasah bakat yang dimilikinya.
Baca juga: Kenali Potensi Bakat si Kecil dengan Melakukan 4 Kegiatan Ini
Bagaimana Cara Mengetahui Bakat Anak?
Pertanyaan tersebut banyak sekali diajukan oleh para orangtua. Ibu pasti juga ingin tahu, bukan?
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah melalui pengamatan dan stimulasi yang dilakukan secara bervariasi dan membutuhkan proses selama beberapa waktu. Orangtua harus sabar, ulet, dan berpikiran terbuka untuk mengetahui bakat apa yang dimiliki oleh buah hatinya. Bakat anak biasanya baru akan terlihat saat usia dan kemampuannya sudah mencapai tahap matang dengan baik. Orangtua sebaiknya juga meminta pendapat dari orang lain yang mengenali sang anak, misalnya pihak keluarga lain atau guru di sekolahnya.
Apabila hasil pengamatan sudah nampak, sebaiknya orangtua tidak perlu bereaksi secara berlebihan karena minat anak masih bisa berubah sebelum ia mencapai usia puber. Contohnya anak sangat suka dengan kegiatan menyanyi. Terus amati anak untuk mengetahui sampai tahap apa ia betah menekuni kegiatan tersebut sambil memenuhi kebutuhan menyanyinya. Jika suatu saat anak kehilangan minat menyanyi, orangtua tidak perlu kecewa. Mungkin ia tertarik pada kegiatan lainnya.
Terus berikan rangsangan yang bervariasi untuk memunculkan bakat dalam diri anak. Tanpa adanya stimulasi, maka bakat sulit untuk muncul dan berkembang. Saat nantinya bakat anak sudah terlihat pasti, orangtua bisa memberikan stimulasi dengan lebih terfokus sehingga akan membantunya untuk berkembang.
Bagaimana Cara Mengetahuinya Sebagai Bakat Anak?
Orangtua dapat mengetahui yang ditunjukkan anak merupakan bakatnya jika anak menekuni kegiatan tersebut dalam waktu yang lama. Tidak sekedar hitungan bulan ya, Bu, tapi tahunan. Anak akan terus melakukannya seolah ia tidak pernah lelah dan bosan. Malah, ia selalu tampak menikmati saat melakukannya.
Cara lainnya untuk mengetahui bahwa itu adalah bakat anak adalah anak biasanya akan menguasai hal-hal yang berkaitan dengan bakatnya tersebut. Contohnya saja anak yang memiliki bakat renang, maka ia tampak menguasai berbagai gaya renang dalam waktu cepat.
Pengaruh Nurture Terhadap Perkembangan Anak
Nurture mempengaruhi perkembangan anak melalui beberapa jalur, yaitu:
- Fisik : nutrisi dan aktivitas.
- Intelektual : peristiwa sehari-hari yang dialami, dalam lingkup pendidikan formal di sekolah ataupun pengalaman yang didapat anak di luar sekolah.
- Sosial : panutan dari orang dewasa dan hubungan dengan teman sebaya.
Perbandingan peran faktor genetik dalam menentukan kecerdasan berbeda-beda pada setiap anak tergantung lingkungan sekitarnya, apakah mampu memenuhi potensi genetiknya atau tidak. Dengan kata lain, meskipun benihnya unggul, tapi kalau ditanam di tanah yang tidak subur, tidak akan tumbuh menjadi tanaman yang ranum.
Tips Mengoptimalkan Perkembangan Anak
Lalu bagaimana agar benih yang Ibu miliki dapat tumbuh maksimal? Lakukanlah hal-hal berikut :
- Berkomunikasi dan membacakan cerita. Sering luangkan waktu untuk berkomunikasi dan membacakan beragam buku kepada anak untuk meningkatkan perbendaharaan kata dan menanamkan rasa cinta terhadap membaca dan belajar. Mendongeng juga akan meningkatkan kemampuan berpikir, kreativitas, imajinasi, dan memperbanyak ilmu pengetahuan anak.
- Bermain permainan bersama. Permainan merupakan alat yang baik untuk memicu kecerdasan anak, meningkatkan rentang perhatian, kemampuan memecahkan masalah, dan merangsang anak untuk berpikir kritis. Permainan juga mampu mengasah kemampuan motorik dan kognitif anak sehingga ia menjadi lebih terampil.
- Bermain musik. Bantu anak membangun ketertarikan terhadap musik dengan cara memainkan alat musik bersama. Musik instrumen ataupun lagu telah terbukti dapat meningkatkan kecerdasan spasial (pemahaman mengenai ruang dan arah) sampai 50%.
- Berikan asupan makanan yang bergizi lengkap. Penelitian telah menunjukkan bahwa diet yang lebih sehat menjadikan otak berkembang lebih optimal. Berikan asupan gizi yang sehat, lengkap, dan seimbang kepada anak yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
- Ikatan kasih sayang. Langkah terbesar untuk memacu kecerdasan anak adalah mencintainya, menunjukkan rasa cinta dengan cara memeluk, berbicara, atau bernyanyi dengannya. Luangkan waktu bersama untuk melakukan hal-hal yang dapat merangsang inderanya. Anak yang mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya akan memiliki kepribadian yang positif dan kemampuan yang berkembang dengan lebih baik.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa baik nature maupun nurture sama-sama mempengaruhi kecerdasan seorang anak. Nurture akan membantu mengembangkan nature dalam diri anak. Oleh karena itu, sebagai orangtua Ibu perlu memperhatikan dengan baik setiap kegiatan yang dilakukan oleh buah hatinya untuk mengetahui apa yang akan menjadi bakatnya kelak.
Bagi Ibu yang ingin berkonsultasi seputar anak, bisa langsung berkunjung ke laman Tanya Pakar, ya. Para ahli di sana akan membantu menjawab pertanyaan Ibu. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu.
Sumber:
Fimela